Love in Silence [COMPLETE]

8 | Fight

               Na Hee terlihat begitu sangat senang dari raut wajahnya yang terus menatap layar handphonenya. Aera hanya menggeleng pelan atas sikap adiknya sendiri, namun tiba tiba ia teringat Jimin seperti memberinya kode saat ia akan pergi.

      "Kenapa dia menyentuh jariku?" Tanyaku pada diri sendiri. Cukup bingung sebenarnya.

Na Hee menoleh, "Siapa? Siapa yang menyentuh jarimu, Eonni? BTS kah?!"

"Tidak, bukan."

Na Hee kembali asik dengan fotonya, mungkin ia tengah berbicara dengan sahabatnya di sekolah.

Aera segera membersihkan diri karena badannya sudah sangat bau keringat, bahkan terasal pegal. Ia sepertinya harus berendam di air hangat untuk beberapa menit.

•••

BTS kembali menuju gedung Big Hit. Semuanya sudah mengganti pakaian mereka masing masing, nyatanya jadwal mereka belum berhenti sampa disini saja. Sekitar tiga jam lagi, BTS akan kembali diinterview untuk pembahasan album yang sebelumnya, serta menampilkan performance dengan lagu,

'Black Swan'

"Terima kasih semuanya."

BTS tak henti hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya serta memberi hormat pada staf yang sudah membantunya, sudah bekerja keras untuk mereka. Mereka memang orang yang sangat ramah pada siapapun.

Manager kami memberi tahu bahwa tersisa sekitar 3 sampai 4 jam
untuk beristirahat dan makan.

"Jim, wanita tadi----" Hoseok memulai pembicaraan ketika ruangan yang mereka tempati sudah mulai sepi.

"Hm?" Jimin belum bisa memahami perkataan Jhope.

"Aera." Balas Namjoon

Jimin mengangguk, Ia tengah memakan beberapa makanan yang sudah disiapkan, seperti pizza, chicken, burger, jjangmyeon, kimchi, serta makanan lainnya.

"Iya, tadi itu Aera." Balas Jimin singkat

Jungkook mengunyah dengan cepat, "Benarkah? Pantas saja kau tak mau berpisah, dia sangat cantik."

Jimin menatap sinis Jungkook. Taehyung mengelak, "Tapi sepertinya adiknya sangat menyukai Jungkookie, benar kan?"

Jin mengangguk, "Benar, terlihat tadi. Aniiiii, kupikir dia akan meminta tanda tanganku juga. Tapi, hanya Jungkook saja. Ah, harga diriku tersakiti."

Jungkook tertawa, "Benarkah? Mianhae hyung."

"Tidak, hanya saja adiknya juga tidak tau bahwa aku dan Aera ini berpacaran." Jimin membalas

Yoongi merebahkan dirinya di sofa dengan posisinya kakinya memanjang. Kepalanya bertumpu pada kedua tangan yang ia lipat ke belakang.

"Suga hyung, dimana?" Jungkook kembali bertanya

"Tuh." Jin menunjuk ke arah Yoongi, Suga yang tengah memejamkan matanya perlahan.

Jimin merogoh handphonenya yang ada di tas besar miliknya. Ia segera memberi pesan sesuatu kepada seseorang.

Aera, apa kau marah padaku?