Prank

643 2 0
                                    

Mao sedang melihat video Youtube Final Destination 5. Ia sedang melihat adegan Isaac Palmer di panti pijat, saat di mana Isaac Palmer, karakter yang terkenal cabul, di prank oleh resepsionis spa yang kesal karena ulahnya.


Mao menyiapkan ranjang pijat di ruang tamu. Ia juga memasang lilin aromaterapi. Tak lupa, ia menelpon Chikarina, kawannya saat bekerja di spa.

"Halo, Neng Siti*" telpon Mao.

"Eh iya Neng Mao" ucap Chikarina.

"Neng Siti ke rumah ya, eneng mau ketemu" ucap Mao.

Chikarina segera meluncur ke rumah Mao. Mao menyambut Chikarina. Chikarina heran dengan rumah Mao yang besar dan mewah.

"Neng Mao, ini rumah eneng?" Tanya Chikarina.

"Iya, neng Siti. Neng Siti baru tau ya" ucap Mao.

"Neng kok rumahnya bagus, suaminya kerja apa?" Tanya Chikarina.

"Lurah" ucap Mao.

Mao mempersilahkan Chikarina masuk.
Ia menjelaskan maksudnya mengundang Chikarina.

"Jadi gini neng Siti, eneng mau ngeprank suami eneng" ucap Mao.

"Lho, kok gitu, suami eneng kan baik" ucap Chikarina.

"Iya baik, tapi cabul. Eneng kan kalo mijit di spa dulu terkenal ga enak, tolong ya diprank, tapi jangan sampe kesakitan banget" ucap Mao.

"Emmmm, iya deh, kebetulan eneng juga pengen sih mijitin cowok lagi" ucap Chikarina.

"Lhoh, Neng Siti ga mijit lagi?" Tanya Mao.

"Engga, Eneng Siti udah nikah, eneng keluar, lebih milih mijitin suami" ucap Chikarina.

"Tingtong" terdengar suara bel dipencet.

"Neng, Neng Siti sembunyi dulu ya, suami eneng dateng" ucap Mao.

Chikarina segera masuk ke dalam kamar. Mao menyambut Rizky.

"Eh, aa baru pulang. Sini a, eneng bawain tasnya" ucap Mao.

Rizky menyerahkan tasnya. Ia kaget melihat ada ranjang pijat di ruang tamu, lengkap berserta lilin aroma terapi dan dupa.

"Neng, neng udah siapin spa buat aa ya?" Tanya Rizky.

"Iya a, eneng bakalan kasih aa perawatan spesial" ucap Mao.

"Neng, aa mandi dulu ya, habis itu pijit aa ya" ucap Rizky.

"Emmmm oke" ucap Mao.

Rizky langsung mengenakan handuk yang ia pakai saat mandi tadi. Rizky berbaring di meja pijat. Mao menyalakan dupa aromaterapi. Tangan Mao mulai membelai dan memijat lembut pundak Rizky.

"Hmpfhhhhhh" Rizky menghirup aromaterapi dan memejamkan mata.

"Aa tutup mata, rasain pijitan eneng" ucap Mao.

Mao meninggalkan Rizky setelah pura-pura memijatnya. Chikarina datang dan memijat pundak Rizky.

"Enak neng. Iya neng, agak turun neng, enak tuh uhhhh, eneng pinter mijit, wow eneng berani pegang puting aa, uhhhh eneng" ucap Rizky.

"A, gimana?enak?" Tanya Chikarina.

Rizky terbangun mendengar suara yang agak berbeda. Ia kaget, ketika tahu, bahwa yang memijat bukan Mao.

"Lhoh, maaf, tante siapa?Neng Mao mana?" Ucap Rizky.

"Neng Mao keluar sebentar a, eneng sekarang yang mijitin aa" ucap Chikarina.

"Relax ya a" ucap Chikarina seraya memelintir kepala Rizky.

"Arghhhh Fuck" umpat Rizky.

Chikarina meraba pundak Rizky.

"Tulang aa ga beraturan, bengkok semua, eneng lurusin ya" ucap Chikarina sambil membanting badan Rizky.

"Ouch" rintihnya.

"Brag" mur baut dikursi pijat pun terlepas, saking kerasnya bantingan Chikarina.

Chikarina menyilangkan kedua tangan Rizky dan memiringkan posisi kaki Rizky.

"Neng, neng kok agresif banget sih"

"Tarik napas" ucap Chikarina.

"Krek"

Chikarina menginjak kaki Rizky.

Tak berapa lama kemudian, Chikarina memijat paha Rizky menggunakan sikut.

"Krek"

"Aduh" ucap Rizky.

"A, kita belum selesai, masih ada satu sesi lagi, akupuntur" ucap Chikarina.

Mao kemudian datang. Ia hanya tersenyum dan menanyakan kepada Chikarina.

"Neng Siti, suami eneng gimana?berisik ga pas dipijit?" Tanya Mao.

"Iya, rame banget, rewel lagi. Padahal imut lho, ganteng pula" ucap Chikarina.

"Neng Siti boleh pergi, eh ini bayarannya" ucap Mao seraya memberikan uang kepada Chikarina.

Chikarina pun pergi. Kini hanya Rizky bersama Mao.

"Kenapa a?itu Neng Siti, temen eneng pas di spa" ucap Mao.

"Neng, neng kok tega ngeprank aa?" Tanya Rizky.

"Habis aa cabul sih, dikit-dikit ngeseks terus sama eneng, ya eneng kerjain" ucap Mao tertawa.

Mao kemudian mengambil jarum akupuntur dan alkohol. Diusapnya jarum akupuntur tersebut dengan alkohol, dan ditancapkan ke tubuh Rizky.

"Awww" rintih Rizky.

"Tahan ya a" ucap Mao.

Jarum akupuntur telah selesai tertancap di tubuh Rizky.

"Ini bagus buat mencegah kebotakan a" ujar Mao menempelkan jarum akupuntur di dahi Rizky.

Mao memijat mata Rizky. Pandangan Rizky mulai berat. Rizky pun mengantuk. Mao meninggalkan Rizky yang tertidur.

"Krak krak"

Mur ranjang pijat copot. Rizky terjatuh. Jarum yang berada dibadannya menusuknya dan melukai tubuhnya. Rizky pingsan untuk beberapa saat.

Rizky akhirnya berhasil bangkit dan mencabut seluruh jarum akupuntur di badannya.

Mao datang dan terkejut. Ia langsung membopong Rizky ke kamar dan mengobati lukanya.

"Neng, neng mau aa cepet mati ya?" Ucap Rizky.

"A, maafin eneng, eneng ga bermaksud buat nyelakain aa apalagi bikin aa luka" ucap Mao sedih.

"Neng Mao, aduh uhhhhh, eneng ahhhhh" rintih Rizky yang sedang diobati.

"Aa, maafin eneng, eneng janji ga bakalan nyakitin aa" ucap Mao.

"Neng, aa mau tidur dulu" ucap Rizky.

Rizky tertidur. Mao mencium kening suaminya tersebut.






Sexy Police and Fuck Boy LurahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang