Kantor Satpol PP DKI Jakarta.
Malam itu, suasana kantor sedang tegang. Maklum, para personel Satpol PP mendapat tugas untuk menggrebek tempat-tempat pelacuran dan hiburan malam yang dicurigai terdapat prostitusi. Tentunya, keadaan malam-malam seperti ini merupakan keadaan yang melelahkan bagi Gracia, Shani, Akmal, dan Fendy.
"Haduuhhhh sudah malem masih harus razia tempat hiburan malem, mana tadi gue nangkepin anak-anak SMA bolos" tutur Akmal sambil menghisap rokoknya.
"Mending lah, lha gue malah disuruh ngadepin demo mahasiswa ga jelas" ucap Gracia.
"Lha mending lah, lha gue malah lebih parah, ngegerebek judi di Kelurahan" ucap Shani.
"Alah pada bawel lu semua, cuman gitu doang juga. Gue dong ngadepin penggusuran sampe babak belur santai aja" ucap Fendy.
"Pala lu Fendy, gue juga pas itu bonyok-bonyok" ucap Akmal.
"Semuanya harap berkumpul. Malam ini, kita akan adakan operasi pekat. Kita akan merazia hotel-hotel dan tempat hiburan malam yang disinyalir mengandung prostitusi dan narkotika" ucap Komandan Satpol PP.
Akmal, Fendy, Gracia, dan Shani segera menuju target operasi, dan benar saja, mereka mendapatkan target operasi yang tergolong basah, spa dan panti pijat. Mereka berempat menunggu aba-aba.
"1 2 3 Serbuuuuu" teriak sang komandan.
Akmal, Gre, Shani dan Fendy langsung menyerbu masuk ke dalam spa tersebut dan berhasil menangkap para pemijat dan lelaki hidung belang yang ada. Tak puas dengan beberapa yang tertangkap, Akmal dan Gracia langsung menyerbu ke lantai atas, ke salah satu kamar yang dipasangi tulisan sedang dalam perbaikan.
"Brak" Gracia mendobrak kamar tersebut. Tanpa disadari olehnya, terdapat seorang gadis berwajah oriental sedang memijat seorang pria. Terlihat, ia hanya mengenakan kaos putih dan hotpants.
Gadis tersebut memberikan perlawanan dengan melemparkan botol minyak ke arah Akmal. Akmal terluka. Gracia, Fendy, dan Shani berusaha mengejarnya, namun sayang, justru malah gadis berwajah oriental tersebut ternyata dapat berlari lebih cepat. Gracia terus mengejar gadis berwajah oriental tersebut, bahkan hingga sampai masuk pertokoan. Beruntung, gadis tersebut dapat menyamar dan masuk ke sebuah tempat makan. Gracia yang mengetahui pun, langsung mengejarnya, dan tak ayal membuat keributan di dalam tempat makan.
Kantor Satpol PP
Gracia, Akmal, Fendy, dan Shani dipanggil dan mendapatkan teguran dari komandan satpol pp. Mereka dimaki habis-habisan dan dibentak-bentak.
"Goblok, apa-apaan ini?kalian hampir membuat marwah satpol pp jadi rusak. Kalian disuruh menangkap seorang pemijat plus-plus saja tidak bisa, malah membuat onar. Kalian akan saya mutasikan menjadi satpam di kelurahan" ucap sang komandan.
Mendengar kabar akan dimutasikan, Akmal dan ketiga kawannya menjadi depresi. Mereka mampir sebentar di sebuah warung kopi, memesan kopi, dan masing-masing, mengungkapkan kekecewaannya.
"Ah, sial bener dah, dimutasikan ke kelurahan" ucap Gracia.
"Gre, masih mending gre, ketimbang dimutasiin ke luar daerah" ucap Akmal.
"Nah lu enak mal, rumah lu deket ama kantor kelurahan, lha gue ama si Gre, si Shani, jauh mal. Kudu berangkat pagi kita" ucap Fendy.
"Ah, udahlah jangan pada sok menderita dah, intinya kita lagi sama-sama apes, ya udah nikmatin aja" ucap Akmal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Police and Fuck Boy Lurah
HumorShania Gracia, seorang personel Satpol PP, bersama tiga orang temannya, Akmal, Shani, dan Fendy Chow, dimutasikan ke Kelurahan sebagai penjaga kantor kelurahan karena kesalahan saat melakukan penggerebekan. Namun, menjadi penjaga kantor kelurahan t...