The Pervert Man

1.4K 3 0
                                    

Mao telah selesai memijat pelanggannya. Tiba-tiba, Zhu ling, temannya, sedang  keluar membeli makan. Alhasil, Mao dititipi tugas untuk menjadi resepsionis.

Tak berselag lama, datanglah seorang laki-laki. Usianya 20 tahun an. Dari gelagatnya, terlihat bahwa orang ini adalah orang yang cabul.

"Neng, permisi, di sini bisa spa plus-plus ga?" Tanya Orang tersebut.

"Maaf a, ga bisa, di sini pijat biasa. Kita  resmi kok a, bukan spa plus-plus" ucap Mao.

"Neng, ayolah neng, bisa ya, entar aa bayar deh" ucap pria tersebut.

"Hmmmm, cabul juga nih orang, tapi ga papa lah, gue kerjain" ucap Mao.

Mao membawa pria cabul tersebut ke ruangan kedap suara. Sejak pertama masuk ruangan, orang tersebut sudah menggoda Mao.

"Aa, buka celana sama pake handuk ya" ucap Mao.

Pria tersebut mulai membuka celana dan memakai handuk. Mao memijat pundak lelaki tersebut. Lelaki tersebut memejamkan mata, karena keenakan.

Tanpa disadari oleh lelaki cabul tersebut, Mao ternyata keluar ruangan. Ia menggantikan dirinya dengan Chikarina, terapis berwajah tante-tante, yang pijatannya tidak enak, tapi cabulnya luar biasa.

"Neng, pijitannya enak banget. Nama eneng siapa?" Tanya Lelaki tersebut.

"Chikarina a" ucap Chikarina.

"Huh? Lho eneng cantik yang tadi mana?" Tanya pria cabul tersebut.

"Hust, jangan gitu dong, aku bisa bikin kamu rileks meskipun udah tante-tante" ucap Chikarina.

"Rileks ya sayang" ucap Chikarina sambil tersenyum.

"Krek" Chikarina memelintir kepala lelaki tersebut.

"Arghhhh" teriak lelaki tersebut.

"Tulang kamu bengkok sayang, tante lurusin ya" Chikarina seraya membanting dan memelintir punggung lelaki tersebut.

Lelaki tersebut mengerang kesakitan, sementara Mao, bersantai di tempat lain.

"Rasain lu" ucap Mao dalam hati.

Sexy Police and Fuck Boy LurahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang