Part 1🍁

493 332 181
                                    

Alina masih tertidur pulas di atas kasurnya. Semalam ia pulang sangat larut malam hanya untuk menghabiskan waktunya di mall untuk shopping bersama para sahabatnya, bunda dan ayah nya tidak melarang semua kehidupan yang Alina jalani, bahkan Alina terlalu di bebaskan oleh orang tuanya. Nenek dan kakek nya Alina saja bingung kenapa cucu kesayangannya terlalu di bebaskan, sampai sampai untuk melaksanakan perintah Tuhan saja bisa di hitung karena terlalu menghiraukan urusan akhiratnya.

Hari ini hari pertama Alina melaksanakan ujian kenaikan kelas, begitu cepat rasanya, padahal baru saja kemarin Alina dan sahabatnya masuk kelas 8 dan hari ini sudah akan melaksanakan ujian kenaikan kelas.

Tidur Alina terusik kala mendengar suara bising dari jam weker di sampingnya.

Shitt!
Jam menunjukan pukul 06.40 yang artinya Alina akan telat untuk ke sekolah.

"Bunda, Ayah. Alina telat!" pekik Alina dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya.

Lima menit Alina menghabiskan waktu untuk di kamar mandi, jauh berbeda dengan biasanya, padahal biasanya Alina akan menghabiskan waktu 15 menit hanya untuk melakukan ritualnya berbeda dengan sekarang, dia hanya membutuhkan waktu 5 menit saja.

Alina langsung bergegas untuk memakai pakaian sekolahnya. Alina dan Devan adiknya bersekolah di satu sekolah yang sama tapi keduanya tidak pernah saling sapa ataupun saling menegur satu sama lain, siswa dan siswi di SMP Antariksa sudah tidak aneh dengan kelakuan Alina dan Devan, karena semua siswa dan siswi di Antariksa sudah tahu bahwa Devan membenci kakaknya.

Alina sudah siap dengan pakaian sekolahnya, walaupun dia bad girl jika berangkat ke sekolah ia tidak suka untuk ber-make up tebal seperti para sahabatnya, biasanya Alina akan sedikit memoles wajahnya dengan bedak dan memakai sedikit liptint untuk bibirnya. wajah Alina bisa di bilang sempurna kulit putih, bibir mungil dan hidung mancung. Perawakan Alina sangat pass jika di jadikan model. Setelah sudah siap dengan penampilan nya, Alina bergegas turun ke bawah untuk berpamitan kepada bunda dan ayahnya.

"Morning bunda, ayah,"sapa Alina kepada orang tuanya. Adiknya?Devan ada di sana tapi seperti biasanya mereka tidak akan saling sapa walaupun di depan orang tuanya, kecuali jika bunda dan ayahnya yg memaksa.

Devan sangat membenci kakaknya, dia iri karena Alina merupakan bad girl SMP antariksa, kecerdasan yang di miliki Alina pun yang membuat Devan tambah benci kepada kakaknya.

"Morning juga sayangnya bunda sama ayah"balas bunda dan ayahnya secara bersamaan. Alina pun tersenyum kala mendengan sapaannya di balas dengan kompak oleh orang tuanya.

"Bunda Alina langsung berangkat ya,"ucap Alina kepada bundanya.

"Loh kamu tidak sarapan dulu?"tanya ayah Alina.

"Enggak yah, bentar lagi kan bel masuk,"jawab Alina sambil mengerucutkan bibirnya.

"Biasanya juga bolos."cibir adiknya. Memang Devan sangat senang mencari masalah dengan Alina.

"Dek kamu tidak boleh begitu dengan kakak mu,"kata bunda memberi nasihat untuk devan, sedangkan Devan hanya membalasnya dengan mengangguk singkat.

Setelah mendengar perkataan adiknya Alina langsung bergegas keluar untuk pergi menuju sekolahnya. kepanikan sangat terlihat jelas di wajah bunda nya Alina, karena melihat anak pertamanya pergi tanpa pamit kepada siapapun.

"Yah Alina gimana?"tanya bunda Alina, khawatir kepada anak pertamanya.

"Kamu tenang saja, pasti Alina akan baik baik saja di jalan,"jawab ayah Alina untuk menenangkan istrinya(bunda alina).

"Iya yah,"balas bundanya Alina.

Akhirnya bunda Alina bisa tenang, berkat ayah nya Alina yang menenangkan nya. Kejadian ini sering terulang kedua orang tua Alina tidak ada yang tahu bahwa anak keduanya membenci alina. Ketika semua nya berkumpul di rumah, Devan dan Alina akan terlihat baik baik saja.

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang