part 5🍁

265 224 78
                                    

“cinta bisa datang kapan saja dan cinta bisa datang kepada siapapun.”
                        #Marcel Jian Jourell.


Sudah cukup lama Alina, Ayla, Sarah dan Vionna berpelukan, tidak ada satupun dari mereka yang ingin melepaskan nya.

"Woyy kita pegel nih nunggu kalian pelukan doank lama banget,"ucap Geral, kakinya sudah sakit karena terlalu lama berdiri akibat menonton cewek-cewek yang sedang berpelukan layaknya Teletubbies.

"Iyaa nih, katanya kalian mau ke cafe hayu berangkat."ucap Kenzy mengingatkan Vionna dan juga sahabat pacarnya.

Akhirnya mereka melepaskan pelukannya, mata Sarah, Ayla dan Vionna menatap tubuh Alina, sedangkan Alina yang mendapatkan tatapan seperti itu dia heran mengapa sahabat nya bisa menatap nya seperti itu.

"Kenapa?"tanya Alina bingung, mengapa sahabat nya menatap Alina dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Kayanya ga mungkin deh kalau kita langsung ke cafe."kata Sarah, dia tak tega membawa Alina dengan penampilan yang lecek, lagi pula matanya Alina sangat sembab jadi tidak memungkinkan kalau mereka akan berangkat sekarang.

"Iyaa Al, mending Lo balik dulu ke rumah buat mandi dan ganti baju."ucap Ayla, jika di lihat lihat memang penampilan Alina saat ini sangat kusut.

Tangan Geral menarik tangan Alina untuk ikut pergi bersamanya.

"Ngapain sih Lo narik narik tangan gua!"kata Alina sewot, dia tidak suka jika tangannya asal di tarik tarik.

"Lo gak denger atau emang budek, udah jelas dari tadi sahabat Lo ngomong penampilan Lo saat ini tidak memungkinkan untuk ke cafe,"jawab Geral, Geral tak habis fikir kenapa di saat Alina dekat dengan dirinya Alina tidak pernah mau berbicara lembut pada Geral.

"Santai donk, gausah nyolot cowok absurd!"lagi dan lagi alina menjawabnya dengan teriak.

Yang lainnya hanya bisa menggelengkan kepalanya karena melihat sikap Alina dan Geral, mereka tak habis fikir kenapa salah satu dari Alina dan Geral tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.

"Udah dong, mending nih Al Lo ganti baju dulu, nahh kalau udah selesai ganti baju baru Lo nyusul ke cafe."jelas Vionna.

"Yaudah kalian duluan aja gua balik dulu."kata Alina, baru saja kakinya ingin melangkah, ada tangan seseorang yang mencegahnya.

Yang menarik tangan Alina adalah Geral, sudah terlihat jelas Alina ingin mengangkat bicara, tetapi ada jari telunjuk yang mendarat di depan bibirnya.

"Syutt..."ucap Geral sambil meletakkan jari telunjuk  di depan bibir Alina.

Sabahat geral maupun sahabat Alina tercengang melihat perlakuan Geral kepada Alina.

"Ekhem,"sekian kalinya perlakuan Manis Geral harus terhenti karena ada yang memberikan dehaman.

"Emm..ituu–maksud gua cuma mau bilang, biar gua Anter kerumah Lo terus kita ke cafe bareng," ucap Geral gugup.

"Ingat rasa cinta bisa datang ke siapa saja dan kapan saja, hati hati nanti Lo cinta ke Alina lagi."kata Marcel mengingatkan Geral.

Setelah Marcel mengucapkan kata kata bijaknya tawa dari para sahabatnya pun pecah, biasanya Geral tak pernah seperduli itu dengan wanita tetapi setelah bertemu dengan Alina Geral jauh berubah dari dirinya yang dulu.

"Udah lah nanti keburu sore kalau kebanyakan ngomong terus."ucap Alina kesal

"Yaudah ayo,"ajak Geral sambil menuntun tangan Alina.

Alina hanya bisa diam karena tubuh Alina memang benar benar sudah lengket dengan keringat dan air matanya tadi.

"Al Lo hati hati dijalan, jangan lupa nyusul ke cafe gausah lama lama pacaran di jalannya"ucap Sarah sambil tertawa.

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang