Part 10🍁

154 130 73
                                    

"hatiku hancur ketika mengetahui bahwa cinta yang kurasakan hanya bertepuk sebelah tangan."


#Geral Xavier Geindra.


"Kalau gua bilang ke Lo bahwa gua cinta sama Lo, apa Lo percaya sama ucapan gua" kata Geral, sebenarnya dia malu ingin mengucapkan nya tapi dengan sekuat tenaga iya mengungkapkan seluruh perasaanya di sela sela hujan deras yang mengguyur jalanan sore ini.


Alina kaget ketika Geral menyatakan cintanya kepada dia, tetapi dia tak menganggap serius karena Geral memang cowok menyebalkan yang suka membuat darah Alina naik.

"Hahahahha, Kalau mau bercanda ini bukan waktu yang tepat woyy,"balas Alina sambil tertawa, dia tak menganggap serius perkataan Geral, lagi pula Geral orangnya menyebalkan jadi bisa saja Geral bercanda dengan ucapannya.

Geral membuang nafasnya kasar, padahal dia berbicara seperti itu harus memberanikan dirinya belum lagi dia harus melawan rasa malunya dan Alina hanya menganggap semuanya bercanda.

"Gua balik duluan," kata Geral, langsung berlari di tengah tengah derasnya hujan.

Tubuh Alina membeku ketika melihat Geral yang pergi begitu saja, dia tak tahu apa yang di ucapkan oleh Geral benar benar dari hatinya atau cuman lelucon biasa, tapi rasanya tak mungkin jika lelucon, Geral sampai pergi begitu saja.

"Ada yang salah ya sama ucapan gua?"tanya Alina pada dirinya sendiri.

Akhirnya Alina memutuskan untuk ke villa sambil kehujanan seperti Geral. Villa Alina tidak terlalu jauh dengan tempat yang tadi dia gunakan untuk berteduh, jadi hanya membutuhkan sekitar tiga menit Alina sudah sampai di villa keluarganya.

"Guys Alina datang nih, yuhuu i'm comeback villa!"teriak Alina sambil masuk ke dalam villa dengan bajunya yang basah.

Ternyata sahabat Alina sedang berdiri di ruang tamu sambil menyimpangkan tangannya dengan wajah yang amat datar.

"Ckckck, Lo ya malah asyik main hujan, sedangkan gua, Ayla dan Sarah sibuk nyari mang Munhar buat ngambil kunci villa Lo."decak Vionna kesal.

Alina yang mendengar itu hanya cengengesan.

"Ehh tapi gua yakin kalian ga bakal kesel sama gua lagi, soalnya....pacar kalian ada di sini,"kata Alina, mengalihkan pembicaraan agar dia tidak terkena amukan sahabatnya.

"Serius Lo?"tanya Sarah kegirangan.

"Gausah mengalihkan pembicaraan bilang aja Lo gamau kena amuk sama kita-kita, iya kan?" Tanya Vionna menyelidiki apa yang di ucapkan oleh Alina.

"Kalau gak percaya kalian bisa liat di depan villa kita ada villa lain kan? Nah mereka nempatin villa itu," jelas Alina.

"Yaudah gua mau mandi badan gua dingin banget nih gara gara kehujanan, bye," imbuh Alina dan langsung pergi meninggalkan sahabatnya.

Ayla, Vionna dan Sarah hanya saling menatap, mereka bingung dengan apa yang di ucapkan oleh Alina, dan rasanya seperti tidak mungkin karena jakarta ke Bandung tidak dekat.

"Mending kita cek aja yu ke villa depan," ucap Sarah ingin memastikan ucapan Alina.

Akhirnya mereka bertiga pergi ke villa depan untuk memastikan ucapan Alina.

***
Geral sudah sampai di depan villa, wajahnya sangat kusut bahkan pikirannya menjadi kacau balau.

"Apa Alina gak percaya dengan semua ucapan gua tadi?"

"Emang ucapan gua terdengar tidak serius ya?"

Di hati Geral banyak sekali pertanyaan yang muncul, dirinya di buat pusing karena cinta yang datang pada diri Geral.

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang