Part 9🍁

180 145 65
                                    

mungkin Lo gak percaya tentang cinta yang gua ungkapin ke Lo, tapi setidaknya gua udah ungkapin semua perasaan gua ke lo, kalau Masalah lo mau membalasnya atau tidak itu hak lo”

Geral Xavier Geindra.
__________________

"Udah deh Al gapapa mereka duduk disini kan bentar lagi juga kita mau pisah gara gara liburan"ucap Sarah memelas.

Akhirnya Alina mengizinkan mereka untuk duduk di tempat nya. Wali murid sudah banyak yang keluar berarti pembagian rapor sudah selesai. Terlihat dari kejauhan orang tua Alina dkk berjalan ke arah meja Alina dkk.


Para orang tua Alina dkk menghampiri anaknya satu persatu.
"Al nilai kamu bagus banget loh bahkan Devan aja kalah sama kamu"ucap ayahnya.

Sedangkan Devan yang berada di belakang orangtuanya menatap Alina dengan kesal sudah pasti karena orangtuanya membanggakan Alina, Devan akan lebih benci lagi terhadap Alina.

"Gua benci sama Lo, awas aja suatu saat Lo akan di benci oleh ayah dan bunda"ujar Devan di dalam hati sambil menunjukkan senyum liciknya.

"Ayah Alina dan teman teman Alina ingin berangkat sekarang gapapa kan?"tanya Alina.

"Gapapa lagi pula tadi ayah sama bundamu sudah berbicara dengan orangtua Sarah, Ayla, dan Vionna kok mereka juga mengizinkannya"balas ayah Alina.

"Yah mang Ujang nya udah ke sini belum? masa kita gada yang nyupirin"kata Alina memelas.

Sedangkan Geral, Kenzy, Adit, dan Marcel hanya bisa mendengarkan saja lagi pula mereka bingung karena itu urusan pribadi para cewek-cewek dengan orang tuanya.

"Woyy pamit aja yu ga enak disini"bisik Geral ke Kenzy.

"Ekhem Tante, om kita pamit dulu ya, permisi"kata Kenzy dan langsung menarik sahabatnya.

Alina yang melihat itu merasa aneh karena Geral dkk pergi begitu saja tapi Alina tak menghiraukannya.

"Al om titip Vionna yah, jaga dia juga, urusan barang barang Vionna sudah ada di mobil om tadi om yang membawanya"ucap ayahnya Vionna.

"Iya om"balas Alina.

"Sudah mending kalian berangkat deh barang barang kalian sudah kami kumpulkan kok di mobil nya Alina"ucap mamih nya Sarah.

"Serius mih?"tanya Sarah tak percaya, mamihnya hanya mengangguk dan tersenyum ketika mendengar anaknya tak percaya.

Alina bingung kenapa mobilnya bisa ada disini sedangkan tadi saja mang Ujang masih mencuci mobilnya.
"Ayah memangnya mang Ujang sudah ke sini?"tanya Alina tak percaya.

Ayah Alina tersenyum ketika mendengar anaknya menanyakan hal itu.

"Udah tadi ayah yang menelfon mang Ujang untuk segera mengantarkan mu dan teman temanmu"jawab ayah Alina.

***
Alina dan sahabatnya sudah berangkat sejak 1 jam yang lalu, rumah nenek Alina lumayan jauh bisa di bilang rumah nenek Alina termasuk desa karena lingkungan nya sama seperti pedesaan.

"Al rumah nenek Lo masuk jauh?"tanya Sarah, badan dia sudah ingin di rebahkan akibat terlalu lama perjalanan.

"Lumayan"jawab Alina.

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang