Part 15🍁

230 91 65
                                    

Bertemanlah dengan seseorang yang menerimamu dengan apa adanya, bukan karena ada apanya”
-
-
Happy Reading guys🌹

Sebenarnya Hilda sudah memperhatikan Azka sedari tadi bahkan dia melihat abangnya selalu melihat ke arah Alina lewat kaca spion.

"Jangan jangan bang Azka jatuh cinta" tebak Hilda di dalam hati.

***
Di mobil Adit, mereka cukup berdesakan karena satu mobil ditempati oleh tujuh orang dengan supirnya. Sarah terus saja mendumel karena Alina yang tiba-tiba mau bergaul dengan cewek aneh menurutnya, bagaimana tidak, Sarah saja baru melihat ada wanita yang memakai pakaian hampir tertutup semuanya bahkan hanya tersisa matanya saja.

"Si Alina ketemu cewek model gitu dimana sih, selera nya turun drastis!"gerutu Sarah.

"Udah dehh mau kimana pun itu temen Lo"jawab Kenzy.

"Ehh ehh gausah marahin pacar gua juga kali!"ucap Marcel sewot.

"Berisik anjirr!" Kata Geral, jujur kepalanya saja sudah pusing akibat memikirkan cowok berpeci yang berada satu mobil dengan Alina dan sekarang sahabatnya malah membuat keributan.

***
Membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sampai di mall, akhirnya mobil Hilda dan mobil Adit sudah terparkir di parkiran mall tersebut.

Mereka masuk ke pintu utama, mall nya sama saja besar, karena mall yang mereka kunjungi berada di kota. Alina melihat kebelakang ternyata Sarah dan yang lainnya pun sudah mulai memasuki mall, Alina  pun memberhentikan langkahnya untuk berbicara terlebih dahulu dengan Sarah.

"Lo mau cari apa?" Tanya Alina, sedangkan Sarah dia tidak merespon sama sekali malah dia menarik Marcel untuk berjalan.

"Emmm Al, gua ngikut Sarah ya" ucap Ayla, Alina hanya bisa mengangguk saja.

"Biar gua yang ngomong ke mereka, Lo cari keperluan Lo aja dulu sama si Hilda, nanti gua chat Lo" tutur Vionna.

"Thanks," balas Alina sambil memperlihatkan senyum palsu nya.

Sedangkan Kenzy dan Adit sudah menyusul pacarnya, disitu hanya tersisa Hilda, Azka, Geral dan juga Alina, sebenarnya Geral malu untuk berada disitu tapi dia tidak rela jika Alina terus berdekatan dengan cowok yang selalu menunduk itu.

"Hayu Al,"ajak Hilda.

Alina berjalan sambil berpegangan tangan dengan Hilda, entah mengapa Alina langsung bisa sedekat itu dengan Hilda, biasanya Alina harus menyesuaikan diri dulu untuk berteman dengan seseorang yang baru dia kenali.

Geral dan Azka hanya bisa mengikuti langkah Alina dan Hilda. Geral melirik cowok yang berada disampingnya.

"Nama Lo siapa?" Tanya Geral ke lelaki yang berada di sampingnya.

"Muhammad Rafa Azka Putra, panggil aja Azka" jawab Azka dengan sopan.

"Kelas?" Tanya Geral, lagi lagi Geral menanyakan semua tentang Azka.

"Kelas satu SMA" balas Azka.

Setelah Geral mengetahui nama lelaki yang berada di sampingnya, dia langsung mengejar langkah Alina untuk berada di samping cewek yang dia cintai.

Alina dikagetkan dengan kedatangan Geral yang berada di sampingnya, sedangkan Hilda dia melirik ke arah Alina, betapa terkejutnya ketika melihat ada lelaki yang berada di samping Alina, bahkan bisa di lihat, Alina dan Geral hanya memiliki batas satu jengkal untuk saling bersentuhan, dengan refleks Hilda menarik Alina.

"Ehh kenapa?" Tanya Alina terkejut ketika tangannya tiba-tiba di tarik oleh Hilda.

"Lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya tidak boleh berdekatan, harus jaga jarak" kata Hilda, Alina hanya menganggukkan kepalanya saja, lagi pula dia baru tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang