Part 12🍁

135 105 84
                                    

"Kenapa gua harus mengenal cinta, jika pada akhirnya akan tersakiti juga"
-
-
-

"Gua mohon kalian jangan bilang ini ke Alina" pinta Kenzy kepada cewek-cewek yang berada di hadapannya.

Ayla, Vionna dan Sarah saling tatap, mereka berfikir terlebih dahulu sebelum menjawab dan akhirnya mereka bertiga menganggukkan kepalanya.


Kenzy dan yang lainnya sepakat untuk masuk ke kamar Geral. Mata Kenzy terus saja menatap sendu Geral, dia tahu bagaimana perasaan Geral saat ini, lagi pula semua yang sudah mengenal cinta dia akan rapuh bila cintanya tidak bisa terbalaskan.

"Woy bangun Lo!" Ucap Sarah sambil menggoyangkan badan Alina.

"Apaan sih Ral gua masih ngantuk" balas Alina dengan matanya yang masih terpejam tidur.

Geral tersenyum ketika mendengar Alina menyebut namanya di dalam tidurnya.

"Etdah masih sempet sempetnya dia mikirin Geral, woy Alina ini gua Sarah!" Teriak Sarah di kupingnya Alina.

Alina yang di teriaki sekencang itupun terbangun sambil mengusap telinganya.
"Anjir Lo gausah pake teriak kali!" Ucap Alina ngegas.

"Hehehe lagian Lo sih ngapain tidur coba yang sakitnya si Geral eh yang tidurnya malah Lo" jawab Sarah.

Alina memukul kepala nya, mengapa dia bisa lupa bahwa Geral sedang sakit dan dia malah enak enakkan tidur.

"Ehh badan Lo masih panas?"tanya Alina cemas dengan kondisi Geral.

"Gak, makasih Lo udah mau bantu gua" kata Geral sambil tersenyum.

Sarah, Vionna dan Ayla senang melihat sahabatnya bisa seperduli itu dengan cowok, Kenzy dkk pun ikut senang melihat keakraban mereka.

"Gausah buat kita baper, mending makan nih bentar lagi mau Maghrib cewek-cewek kan harus balik" ucap Adit kesal melihat Alina dan Geral yang begitu mesra.

Semuanya pun memakan apa yang di beli oleh Vionna dkk dan Kenzy dkk. Cewek-cewek sudah pulang dari satu jam yang lalu, kini Geral berada di balkon villa kamarnya, dia sedang menikmati angin malam yang begitu dingin, badannya sudah sangat membaik setelah di kompres oleh Alina.

Geral terus saja memperhatikan villa yang berhadapan dengan villa milik sahabatnya. Bibirnya tersenyum sendiri, jika dia membayangkan bagaimana Alina merawatnya ketika dia sakit tadi.

Banyak pertanyaan yang muncul dalam pikiran Geral."Kenapa Lo harus perduli sama gua Al?"

"Kalau Lo ga bisa balas perasaan gua setidaknya jangan buat gua berharap lebih ke Lo karena perilaku Lo yang begitu perduli terhadap gua"imbuh Geral.

Bibir Geral terus saja mengeluarkan kata kata yang mewakili isi hati yang dia rasakan. Tiba tiba sahabatnya datang dan langsung duduk di sambil Geral.

"Ekhemm ada yang kasmaran nih" ucap Marcel menggodanya.

"Kalau jatuh cinta bilang bilang biar kita bisa bantu" kata Adit ingin meringankan beban Geral.

"Iya siapa tau kita bisa bantu" imbuh Kenzy sambil terus memakan cemilan yang ada di tangannya.

***
Pagi ini Alina berniat untuk membeli perlengkapan untuk hari raya idul Fitri bersama sahabatnya ke mall yang ada di Bandung.

"Jadi kan nanti siang kita ke mall?" Tanya Vionna dan di balasan anggukan oleh Alina.

Alina dan yang lainnya sedang santai di belakang villa miliknya, di belakang villa Alina ada satu kolam renang dan ada taman untuk bersantai. Alina memejamkan matanya untuk menikmati sejuknya pagi hari, tiba tiba handphone nya berdering membuat dirinya terkejut.

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang