part 3🍁

316 282 79
                                    

Vionna dan Alina pun berjalan menuju toilet lagi lagi tubuh Alina melayang karena ada dada bidang yang menabraknya.

"Woyy kenapa sih setiap Lo lewat seneng banget nabrak gua"jerit Alina pada cowok yang menabraknya.

"Heh bukan salah gua tapi noh salahin temen gua"balas geral sambil menunjuk-kan jari nya menuju teman yang mengejarnya.

Memang Cowok yang menabrak Alina adalah Geral, seorang most wanted sekaligus kapten basket di SMP Antariksa banyak.


Alina dan Geral hanya bisa saling menatap satu sama lain, dalam diri Alina ada sebuah rasa benci karena kejadian tadi pagi.

"Heh Lo jugaa ngapain cobaa, ngejar ngejar cowok absurd kaya gitu"ucap Alina kepada temannya Geral.

Teman geral hanya bisa tertawa kala mendengar ucapan Alina yang menjuluki Geral sebagai cowok absurd.

"Heh siapa yg cowok absurd?"tanya Geral sewot, dia yakin pasti yang di juluki cowok absurd itu dirinya

"Siapa lagi kalau bukan Lo Ral, hahaha "balas sahabatnya, sambil tertawa terbahak bahak.

"Temen Lo aja tau masa Lo gatau, udah lahh gua males debat sama Lo awas aja suatu saat nanti gua bakal bales semua perbuatan Lo!"ancam Alina dan langsung menarik lengan vionna untuk pergi.

Di perjalanan Alina masih Saja membahas tentang bagaimana caranya membalas dendam kepada geral.

"Udah deh Al, Lo ga usah bales dendam ke si geral"ucap Vionna, dia capek terus terusan mendengar ocehan yang di keluarkan dari mulut Alina.

"Kok Lo gitu sihh, nih yaa tadi pagi dia nabrak gua sampai jatuh dan tadi dia nabrak gua lagi, mana gamau minta maaf, gatau sakit kali ya badan gua dari tadi di tabrak terus terusan"protes alina. Mendadak mood Alina hancur akibat perbuatan Geral yang menyebalkan, gara gara perbuatan Geral yang menyebalkan.

"Al cepet deh jalannya, bentar lagi mau bel"Vionna pun protes kepada Alina karena sedari tadi mereka tidak sampai sampai ke toilet hanya karena Alina yang terus terusan mendumel sedari tadi.

"Gua ga jadi ke toilet, mau langsung ke kelas aja"ucap Alina dan langsung meninggalkan Vionna.

Sedangkan Vionna hanya bisa sabar saja dengan sikap Alina saat ini, Vionna sudah tahu betul tentang Alina bahkan tentang Sarah dan Ayla pun Vionna tau karena semua sahabatnya terbuka kecuali dirinya sendiri yang belum bisa terbuka kepada yang lainnya.

"Maaf Al, gua belom bisa terbuka sama Lo bahkan sama Sarah dan Ayla"batin Vionna. Semua sahabat sahabatnya belum tau sepenuh nya tentang kehidupan Vionna, bahkan sahabat nya belum pernah bertemu dengan bundanya Vionna.

Vionna pun melangkahkan kakinya untuk mengejar alina.

Tringg..tringg....

Bel ujian keduapun telah di bunyikan, berarti ujian akan segera di laksanakan. Alina, Sarah, Ayla dan vionna sudah duduk di tempatnya masing masing mungkin Ayla dan Sarah tidak akan kebingungan untuk mencari contekan karena soal ujian yang akan ia isi merupakan pelajaran favorit mereka semua apalagi kalau bukan IPA, mungkin IPA ada dua materi yaitu fisika dan kimia walaupun setengah materinya mengandung rumus rumus setidaknya tidak serumit dengan rumus rumus matematika.

Empat puluh menit telah berlalu, semua murid sudah mengumpulkan kertas soal soal yang di berikan oleh guru pengawasnya, bahkan sebagian siswa langsung pulang karena sudah di izinkan oleh guru dan sebagian masih sibuk membereskan alat tulisnya.

Alina, Sarah, Ayla dan Vionna, ke empatnya masih duduk di tempatnya masing masing.

"Balik yu"ajak Sarah sambil menghampiri kursi Alina dan Vionna sedangkan Ayla dia sudah mengikuti Langkah Sarah.

"Hari ini gamau pada kumpul?"tanya vionna kepada para sahabatnya.

"Bolehh tuhh sekalian bahas liburan kitaa setelah ujian"usul ayla.

"Kumpul di cafe biasa aja"balas Alina.

"Okee"jawab mereka secara bersamaan

Alina dkk pun berjalan menuju parkiran, selama di perjalanan semuanya hanya diam saja, ada sebagian siswa dan siswi yang belum pulang dan masih berada di koridor sekolah. Kebisingan di koridor mulai terdengar karena melihat para bad girl yang sedang berjalan di koridor.

"Alinaa jadi pacar gua yuu."

"Ya Allah Sarah cantik bangett."

"Aylaa punya gua."

"Kalian jangan diem donk."

"Vionna jadi pacar Abang yuu."

Begitulah kebisingan yang di keluarkan oleh kaum Adam yang berada di koridor sekolah, dari kejauhan ada yang menatap Alina dengan penuh kebencian siapa lagi kalau bukan Devan.

Setelah menuruni 1 kali anak tangga dan melewati koridor yang cukup panjang Alina dan para sahabatnya pun telah sampai di parkiran sekolah, rencananya mereka akan kumpul di cafe rendana yang biasa mereka kunjungi.

"Lo pada bawa mobil kan?"tanya Alina kepada sahabatnya.

Tetapi hanya di balas dengan ketawa kecil oleh para sahabatnya.

"Heheh kalau gua ga bawa"ucap Sarah

"Gua juga ga bawa Al, jadi gua numpang di Lo"kata Vionna.

Sedangkan Ayla hanya mengangguk-kan kepalanya sambil memperlihatkan deratan giginya.

"Yaudahh kalian bareng gua"ucap Alina, baru saja Alina dan sahabatnya akan masuk ke dalam mobil tapi langkahnya terhenti kala mendengar ada yg memanggil nama Alina.

"Kak Alina tunggu"ucap seseorang dari belakang.

Alina memutarkan badannya dan melihat siapa yang memanggil nya, ternyata yang memanggil Alina adalah teman adiknya bahkan di samping Nathan (temen adiknya) pun ada Devan yang sedang memakai earphone nya.

Kaki Devan melangkah menuju alina.
"Kunci mobil"ucap Devan to the point

"Enak aja gua yg bawa dan sekarang Lo minta gitu aja!"kata Alina sambil meninggikan sedikit suaranyaa.

"Gua udh bilang bunda dan kata bunda gua suruh ambil kuncinya di Lo"lagi lagi Devan berbicara dengan keras sampai sampai sahabatnya Alina kesal dengan perbuatan adiknya Alina

"Terus gua naik apa!?"tanya Alina, karena tak kuasa menahan amarahnya alina meninggikan suaranya, bahkan siswa atau siswi yg berada di parkiran banyak yang menonton keributan Alina dan Devan.

Devan yang melihat kunci mobil berada di tangan alina, dia dengan mudahnya merampas begitu saja kuncinya, semua yang berada di parkiran kaget dengan perlakuan Devan bahkan teman teman Alina sama kagetnya dengan siswa dan siswi yang lainnya.

"Lo apa apaan sihh ga sopan bangett, asal ambil kunci mobil orang aja!"geram Alina.

Sedangkan Devan, dia langsung masuk ke mobil sambil menarik Nathan untuk ikut masuk juga.

Alina hanya diam, dia capek kalau harus terus terusan bertengkar dengan adik kandungnya sendiri, sedangkan sahabatnya Alina hanya bisa menenangkan Alina saja. Mobil Alina sudah di bawa oleh Devan bahkan sudah tidak terlihat lagi di parkiran sekolah.

"Sabar ya Al, kita bisa nebeng ke yang lainnya kok"ucap Vionna, menenangkan hati Alina

"Gua nyari Tebengan dulu, kalian tunggu di sini sebentar"kata Sarah dan langsung pergi untuk mencari Tebengan.

Hai guyss
Aku update part baru nii jangan lupa votment nya aku tunggu😊🙌

ALINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang