KRS 4💕

160 84 46
                                    

"Eheemmm, Dengekeun guys" Teriak Andika- Ketua kelas 12 Rpl.

Anak-anak 12 Rpl yang tadinya ricuh karna sedang sibuk dengan urusan masing-masing namun tiba-tiba diam, mendengarkan ucapan sang ketua kelas. Namun mereka tetap pada posisinya, ada yg duduk di atas meja, berjongkok di atas bangku, bahkan ada yg selonjoran di teras.

"Pengumuman, berhubung ada rapat dadakan--" ucapan Andika terpotong karna teriakan heboh teman-temannya.

"Jamkoooooos"

"Mabar cuy, mabar mabar"

"Kuy lah"

"Time is Boboooooo"

"Heeeeeh" Teriaknya "Acan selesai" anak-anak yang lain kembali terdiam.

"Berhubung rapat dadakan, jadi kalian semuanya, disuruh Bu Rika buat ngerangkum Bahasa Indonesia Bab 5 ambil bukunya di perpus" Jelas Andika.

"Kalo jamkos ya jamkos aja"

"Bae guys, tong di dengekeun"

"Hayu mabar weh"

"Tunduuuuuuh Pak Ketuuuu"

"Sekertaris, ambil buku Bahasa Indonesia di Perpus!" Melody yang notabenya ada sekertaris kelas langsung menatap Andika dengan malas.

"Harusnya ketua kelas atuh" ucapnya dengan malas.

"Heh, harus sekertaris"

"Males ka, yang lain aja!"

"Gabisa harus sekertaris"

"Yang piket kan ada! Sekertaris mulu perasaan" degusnya dengan kesal.

Cici mendekatkan tubuhnya ke Melody "Udah gapapa, nanti gue temenin, tapi mampir ke kantin dulu yah gue laper" bisiknya, yang mendapatkan pukulan di jidatnya.

"Pinter juga lo" Ucapnya dengan senyuman.

"Mbaknya santai dong, gausah mukul juga" kesal Cici dengan mengusap jidatnya itu.

Melody menatap Andika "Ambil berapa paket?"

"Jadiin kelompok aja, masing masing 4 orang, biar cepet, berarti ambil 7/9 paket"

"Oke" Melody langsung berjalan keluar kelas, yang di ikuti oleh Cici di belakangnya.

"Akhirnya gue terbebas dari penjara juga" Ucap cici dengan merentangkan tangannya lebar-lebar.

"Penjara mata lo" ujar Melody dengan mengeplak bahu Cici dengan pelan.

"Lo kayanya seneng banget mukul gue, heran deh" degus Cici kesal.

"Empuk" Ucapan Melody sontak saja membuat Cici menatapnya garang.

"Maksud lo apa ngomong gitu" Tanyanya dengan kedua tangan yang di simpan di kedua pinggangnya.

"Halah so so an marah lo" Degus Melody geli.

"Dih suka-suka gue dong" Melody tau Cici sedang merajuk kepadanya, namun ia malas meladeni tingkah Cici saat ini.

"Udah ah ayo buruan. Tu bibir gausah di maju majuin, di kira cantik apa!"

"Melody, menyebelin banget sih lo!" geramnya, sedangkan Melody hanya tertawa ringan mendengar kekesalan Cici kepadanya, biarkan saja, dia juga gakan bisa kesal lama-lama kepada Melody.

Sebelum ke perpus Melody dan Cici pergi ke kantin terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang sangat lapar. Karna tadi mereka tak sempat untuk sarapan.

"Udah?" tanya Melody saat sudah selesai membeli beberapa makanan ringan, yang di balas dengan anggukan oleh Cici. Mereka pun pergi ke kasir untuk membayar makanan yang mereka beli. Setelah selesai, mereka lalu mencari tempat duduk untuk memakannya terlebih dahulu, tak mungkin jika mereka akan membawa dan memakannya di dalam perpus yang ada nanti mereka akan di marahi habis-habisan oleh penjaga perpus.

Setelah semuanya habis, mereka membuang sampah bekas makanan itu kedalam tong sampah, lalu melangkah menuju perpus untuk mengambil buku paket yang tadi di suruh oleh ketua kelas mereka

***********

KISAH REMAJA SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang