KRS 19💕

46 11 3
                                    

"Gausah pura-pura buat bilang kalo lo suka gue, Dev"

Sekarang Melody berada di dekat danau yang sama saat Devan membawanya untuk pertama kalinya ketempat ini.

"Gue beneran suka lo, Mel"

"Kalo lo suka gue, ga mungkin lo jalan sama cewe lain, lo buat gue ragu!" Devan menatap Melody, ternyata mengiyakan ajakan Renata kemarin membuat boomerang untuknya saat ini, ia tak bisa mendekati Melody karna perempuan itu ragu kepada dirinya.

"Renata bukan siapa-siapa gue Mel, dia cuma mantan gue"

"Lo terlalu kasih harapan ke mantan lo, lo bahkan gatau kedepannya bakalan gimana, dengan sikap lo yang seolah-olah menginginkan dia kembali!"

"Kita temenan"

"Gada yang namanya cowo sama cewe itu temenan Dev! lo terlalu bego buat ga bisa liat kalo dia masih mau lo buat jadi milik dia" Melody terus menatap Devan "Kalo lo tetep kaya gitu, lo semakin buat gue ragu!"

Devan mendesah kesal mendengar ucapan Melody "Terus mau lo apa Mel?, apa yang bakalan bikin lo ga ragu gue?"

"Lo bisa pikirin itu sendiri"

Melody berjalan menjauhi Devan agar lebih mendekat dengan air danau. Melody akui, ia memang sudah jatuh dalam pesona Devan, Menyukai lelaki itu dengan begitu tulus, hati dan pikirannya sudah jatuh kepada lelaki itu, jantungnya seakan ingin berhenti saat ia berdekatan dengan Devan, namun ia tak senang jika lelaki itu mengungkapkan suka padanya disaat Devan masih berdekatan dengan perempuan lain.

Devan menghela nafas lalu berjalan kearah Melody, meraih tangan Melody membuat Melody menatap kearahnya "Gue bakal buktiin ke lo, kalo gue bener-bener suka lo Mel"

Melody menatap tangannya lalu Devan secara bergantian "Gue pegang omongan lo, Dev"

Devan tersenyum kearah Melody "Mau pulang?" Melody langsung mengangguk mendengar ucapan Devan. Lalu mereka berjalan menjauhi danau untuk pulang.

*********

"Gabisa halus dikit gitu sama Abang lo sendiri?" kesal Bara.

"Gabisa tuh!" ledek Melody.

"Gue aduin Mamah mati lo"

"Dih mainnya aduan"

"Awas aja lo minta es krim ke gue" Ancaman Bara membuat Melody kicep, Apa-apaan Abangnya ini, mengancam dengan membawa-bawa es krim? heeeeey Melody tak bisa jika seperti ini.

Melody menatap Bara lalu berdehem dengan pelan "Ehemmm, kalo diliat-liat Abang ganteng juga yah"

Bara mendelik mendengar ucapan Melody "Halaaah, bocil mana paham soal yang ganteng-ganteng"

"Ihhhh BangBaraaaaa"

"Heh! Enak aja lo bilang gue BangBaraaa, lo mau bilang gue pait?"

"Idihhhh, nama lo kan Bara, yaudah gue sebut BangBara"

"Itu Kakaknya Kamarang anjim"

Melody menggeplak mulut Bara "Ihhh mulutnya kasar banget"

"Sakit Melody Anatasya saolohhhhhhhh"

Plak

Melody kembali menggeplak bibir Bara namun kali ini lebih keras lagi membuat Bara lebih memekik kepadanya "Jijik ih mulutnya"

"LO EMANG BENER-BENER YAH" Melody menatap Bara dengan tatapan so polosnya, namun Bara menatap Melody penuh dendam. Bara mulai bergeser lebih dekat kearah Melody membuat Melody harus melakukan siaga satu.

"Mau apa lo?"

"Mau lebih deket sama Adek gue aja"

"Bang, macem-macem gue tampol yah"

"Suka-suka gue"

"Bang--- Aduh---- Ahahha, Abaaaang Geli"

"Rasain nih rasain ahahaaa mampus lo" Bara menyerang Melody dengan menggelitiki perut Melody, membuat Melody tertawa karna geli dan membuat Bara tertawa puas melihat Melody.

"U--Ahahahaa, Udaaaah,Abang udah geli ahahahaaa"

"Bilang dulu gue ganteng baik hati dan tidak sombong"

"Og--- ahahaaaa, iyaaaa iyaaaa BangBara baik hati ahahaa D-dan tidak ahahaa sombong"

Bara tersenyum puas mendengar ucapan Melody, melepaskan perempuan itu dari kungkungannya, lalu mengusap pelan kepala Melody "Anak pinter"

Melody mengatur nafasnya, karna terlalu lelah ketawa dan juga geli dibuatnya, Melody beranjak dari duduknya, baru dua langkah ia berjalan, Melody melihat kearah belakang diliatnya Bara yang juga menatapnya "DASAR SETAN PAIT" setelahnya Melody langsung lari kearah kamarnya

Bara melotot mendengar ucapan Melody "ADEK GADA AKHLAK LO!"

********

"Pagi Mel" sapa Devan kepada Melody.

"Pagi juga" balas Melody dengan tersenyum kearahnya.

"Ke kelas bareng?"

"Boleh deh"

Melody berjalan beriringan menuju kelasnya bersama Devan.

"Mel"

Melody menatap kearah Devan membuat langkah kedua berhenti "Kenapa?"

"Pegang omongan gue kemarin yah, Lo gausah cape-cape mikirin hal hal yang ga penting, lo cukup buat gue yakin kalo lo emang mau liat gue berjuang lebih buat lo"

Melody tersenyum mendengar ucapan Devan lalu mengangguk sebagai jawabannya, Devan langsung mengusap kepala Melody penuh sayang, lalu melanjutkan langkah mereka yang sempat tertunda untuk ke kelas mereka.

Semoga lo ga bikin gue sakit, Dev!

*********

KISAH REMAJA SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang