KRS 12💕

87 46 3
                                    

"MELODYYYYYYY" teriak seseorang di depan pintu kelas 12 Rpl.

"Apasih! Pake teriak-teriak segala" ucap Melody.

"Tau lo, kaya yg gabisa nyamperin orangnya aja" Ucap Bunga

"Tau kaya suara kecil aja" sinis Sri.

"Gandeng yah sia" ucap Cici garang membuat mereka mendegus kesal kearah Cici

"Gue kesel yah, pokoknya gue kesel sama lo" Kesal Cici kepada Melody.

Melody menatap Cici dengan bingung "Apasih, gaje banget lo pagi pagi kaya gini"

"Heh! Maksud lo kemarin apa ninggalin gue?" Cici menatap Melody dengan mata yang melotot "Sumpah yah kemarin gue ke depan halte sendirian! Mana gerimis, dan lo dengan teganya ninggalin gue gitu aja? Temen macam apa lo?"

Melody menatap Cici jengah "Yaudah sih kaya yang ga pernah pulang sendiri aja lo"

"Bener bener lo yah" dengan gemas Cici pun mencubit tangan Melody.

"Aduh, duhhh, lo kenapa cubit gue anjir, mana kecil lagi" kesal Melody kepada Cici

"Kesel gue sama lo"

"Serah lo aja!"

"Minta maaf lo"

"Ogah! Ada juga lo yang minta maaf udah bikin tangan gue sakit"

"Males banget gue"

"Yaudah sana lo!"

"Melody ihhhh" geram Cici.

"Perasaan sia gelud mulu da" ucap seseorang yang tiba-tiba saja berada diantara mereka.

"Apaaa, sia cemburu gitu liat aing sama Melody?" Ucap Cici menatap Indra.

"Heh! Ogah banget cemburuin lo" Indra bergidik geli mendengar ucapan Cici.

"Halah! Bilang aja lo moduskan? So so an bilang aing ribut mulu sama Melody, taunya sia pengen aing ngomong sama sia kan?"

"Pede banget lo, gini gini gue punya selera tinggi"

Cici melotot mendengar ucapan Indra "Maksud lo apa ngomong kaya gitu?"

"Berisik! Pergi lo berdua!" Kesal Melody, menatap dua orang yang sedari tadi beradu mulut tak jelas.

"Tau pergi sana lo" usir Cici

"Lo budek! Melody bilang berdua"

"Dih gue mah duduk disini"

Indra melirik Melody "Mel, lo mau mau aja duduk sama buntelan kaya dia"

"Sembarangan lo kalo ngomong"

"Awshhh sakit kambing" ringis Indra yang mendapat pukulan dahsyat dari Cici.

"Mampus" ledek Cici, indra Pergi dari dari hadapan Cici namun sebelum itu Indra mengacungkan jari tengahnya kepada Cici tanda permusuhan mereka.

Melody memijit kepalanya yang terasa pusing karna mendengar pertengkaran tak bermutu dari dua orang itu.

***********

"Mel, jadwal udah lo bikin?"

Melody menatap Andika dengan bingung "Jadwal?" Andika mengangguk mendengar ucapan Melody "Jadwal apa?"

"Ck! Kebiasaan lo mah, kemarin kemarinkan gue nyuruh lo buat bikin jadwal baru"

Melody mencoba mengingat jadwal yang Andika maksud, setelah berpikir cukup keras ia menatap Andika dengan wajah yang memelas "Gue lupaaaaaa" Melody lupa sangat lupa jika ternyata ia disuruh untuk membuat jadwal piket baru, dan jadwal organisasi di kelasnya, sudah di pastikan jika kali ini tidak ada, wali kelasnya itu akan marah kepada dirinya.

"Terus gimana?"

"Gatau ihhhh, gue beneran lupa anjir, lo kenapa ga ingetin gue? Biasanya lo kasih tau gue kalo ada apa-apa, nyebelin banget sih lo" Cercah Melody kepada Andika, sedangkan Andika mendegus mendengar ucapan Melody selalu saja begini pikirnya.

"Ya mana gue tau! Gue pikirkan lo inget makanya gue ga kasih tau lo, lagian itu kan tugas lo sebagai sekertaris, harusnya lo inget dong!"

"Tapikan lo juga ketua kelasnya! Harusnya sebagai ketua kelas lo ingetin sekertaris lo."

"Yaudah kerjain tugas lo"

"Ish! Gue ga bawa alat-alatnya Andikaaaaaaa gue kan lupa" Rengek Melody.

"Ck! Males gue sama lo"

"Pake uang kas aja dulu deh" usul Melody "Tapi nanti lo yang ganti yah"

"Enak aja! Enak di lo ga enak di gue dong" Ucapnya Andika dengan menyentil kening Melody.

"Ish! Biar cepet Ka, nanti lo juga beli karton juga, masa gue semua"

"Terus guna lo apa?" geram Andika.

"Hehe, liatin lo"

"Sembarangan"

"Yaudah tugu, gue panggil si Cici dulu minta duit kas" Melody beranjak dari duduknya meninggalkan Andika di mejanya, Untuk mencari Cici.

"CICI" panggil Melody saat melihat Cici berada di depan kelas 12 TKJ. Ia lalu menghampiri Cici.

"Kenapa, Mel?" Tanya Cici

"Duit kas ada berapa?"

Cici menatap Melody bingung "Buat apa?"

"Ish, udah ada berapa duitnya?"

"Gatau sih belum gue itung lagi"

"Di bawa ga?"

"Iya gue bawa, kenapa sih?"

"Yaudah, ke kelas dulu aja ayo" Melody langsung menarik Cici menuju kelasnya.

"Uang kas ada berapa?" tanya Andika saat Melody dan Cici ada di hadapannya.

"Bentar gue cek dulu" Ucap Cici "100 lebih nih"

"Dikit amat" Heran Andika

"Yakan lo pada kaga bayar tepat waktu, jadi ya dikit"

"Yaudah lah, sini gue pake dulu duitnya"

"Buat apa? Jan aneh-aneh yah lo, Mel"

"Ck! Buat beli karton, spidol, sama pewarna juga, udah sini ah" Ucap Melody Sambil Meminta uangnya kepada Cici.

Cici memberikan uang itu kepada Melody "Nanti di ganti, sebenernya ga di ganti juga gapapa toh ini buat kebutuhan kelas juga, bener kan, Ka?"

"Iyaaaa juga sih"

"Iyaaaalah, gue bawa dulu semuanya nanti kalo nyisa gue kasih ke lo" Ucap Melody kepada Cici, Lalu beralih menatap Andika "Belinya pas istirahat aja yah, Ka? Sekarang mau masuk males gue kalo buru buru"

"Yaudah suka-suka lo aja, nanti panggil gue aja kalo mau beli alatnya"

"okedeh" Setelah Melody berucap Andika pun memilih bangkit lalu pergi menuju meja tempanya belajar.

"Emang buat apa sih Mel?"

Melody beralih menatap Cici "Bikin jadwal baru, gue lupa"

"Ck! Pikun dasar"

"Bodooo" Cici mendengus mendengar jawaban Melody tadi aja rusuh meminta uang kas, giliran udah dapet tuh duit, ke kaga ada apa-apa. Gada akhlak emang temannya yang satu ini.

**********

KISAH REMAJA SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang