KRS 18💕

58 23 6
                                    

Melody berdecih saat melihat Cici sedang tersenyum malu-malu dengan seorang lelaki di hadapannya, Melody tau siapa lelaki itu- Alfian, lelaki yang selalu Cici ceritakan setiap harinya, bagaimana ia menyukai lelaki itu, atau bagaimana ia di buat darah tinggi karna ketidak pekaan Alfian terhadapnya. Anehnya! Sudah tau tidak peka kenapa masih suka?.

"Lenjeh ih sia"

"Apasih, ganggu ih" Melody mendelik saat mendengar nada bicara Cici yang lembut, bukannya merasa senang Melody malah ingin muntah di buatnya.

"So lembut ih sia" Tatapan Melody beralih kepada Alfian "Mau-mauan lo sama cewek kaya dia, so imut, so cantik, so polos, pokoknya yg jelek-jelek nempel semuanya di dia"

Cici melotot mendengar ucapan Melody kepada Alfian "Heh! Mencemarkan nama baik gue aja lo"

"Udah tercemar lo mah"

"Gausah di dengerin, Al, cewek gila plus sirik mah gitu, maklumin aja" ucap Cici melirik Melody dengan sinis

"Yehhhh, si bangsat" Melody memukul Cici pelan "Diem mulu lo, diem-diem tau tau bauuuuu" ucap Melody kepada Alfian.

Alfian mendegus mendengar ucapan ceplas ceplos dari Melody, Cici kesal sebenarnya tapi ia juga ingin tertawa. Mati matian Cici menahan tawanya, lalu berdehem untuk menetralkan mimik wajahnya. Oh ya! Alfian itu cowo dingin kek kutub utara gatau gimana caranya itu beruang tiba-tiba ada di bandung, heran.

"Betah lo sama cowo gabisa ngomong?, Awshhh sakit anjim" ucap Melody dengan ringisan karna Cici mencubit tangannya, Melody menatap Cici penuh permusuhan.

"Mulut lo! Mau gue jejelin cabe sekilo?"

"Benget ah" Cibir Melody "Dahlah, gue pergi, cocok ko lo berdua" ucapan terakhir membuat Cici tersenyum ke arahnya.

"Emang best banget lo mah"

"Yang satu setan, satunya lagi jelmaan"

"MATI AJA LO!"

********

"Anjing, anjing bwahahaaaa, astagfirullah ngakak gue"

"Apasih, gandeng pisan" geram Abizar kepada Ibnu.

"Liat coba ahahaaa" Ibnu memperlihatkan hp nya kepada Abizar "Si maesaroh joged ke buntelan, geal geol jiga nu he'eh, pe-de pisan dikira cantik merennya"

"Sia gaboleh gitu" Ucap Abizar membela "Tapi da bener anjir ahahaaaa"

"Syalan"

"Gue suka nih, begonya natural" Ucap Devan

"Ini nongki di kantin mau makan apa mau ngapain anjir?" tanya Gunawan Kesal.

"Godain dedek gemezzzz" ucap Galih

"So ganteng pisan hirup sia ih"

"Kopral mah cicing weh"

"Benget beneran heula"

"ngomong weh jiga nu bener"

"BULLY AJA TEROSSS BULLY"

"Muka lo emang cocok buat kita bully, Lih" tawa Devan.

"Aing marah sama saria"

"Dih, paduli teuing"

"marukankeun ek di bujuk meren"

"DOSA APA AING TEMENAN SAMA SARIA BANGSAT!!!"

********

"Mel, di panggil Bu Rika" ucap Andika.

"Oh oke" Melody lalu melenggang pergi meninggalkan kelasnya menuju ruang guru.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam, masuk Mel"

Melody menghampiri Bu Rika "Ibu manggil saya?"

Bu Rika mengangguk "Duduk dulu aja"

Melody duduk di bangku yang ada di hadapan meja Bu Rika "Langsung aja yah? Melody, Ibu panggil kamu kesini karna ibu pengen kamu ikut lomba yang di adakan oleh tiap sekolah nanti untuk perwakilan sekolah kita"

Melody mengenyit "Lomba? Lomba apa, Bu?"

"Nyanyi"

"Hah!" refleks Melody "Ehhh, maaf Bu kelepasan"

"Gapapa, mau kan?"

"Maaf, Bu, bukannya nolak tapi suara saya itu ga bagus"

Bu Rika tersenyum ke arah Melody "Ibu tau suara kamu itu bagus"

"Maaf sekali lagi, Bu, tapi Melody gabisa"

Raut wajah Bu Rika menjadi sendu mendengar penolakan dari Melody, membuat Melody jadi tak enak hati "Kamu pikir-pikir aja dulu, acaranya juga semingguan lagi"

"Baik, Bu, kalo gitu saya permisi" Melody bangkit lalu mengecup tangan Bu Rika "Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

*******

"WHAT? SERIUS?"

"Gausah teriak, sakit kuping gue"

"Lo beneran di suruh nyanyi?" ucap Cici menatap Melody "Tapi suara lo emang bagus sih, Mel"

"Gue ga pede anjir"

"Yakan lo pake baju, Mel, ga telanjang, pedein aja" ucap Cici.

Melody menatap Cici kesal "Tapi gue bingung, Nanti bukannya dapet pujian, bunga, atau coklat gue malah di lempar kertas, lah mending kalo kertas, kalo nanti batu gimana?"

"Ya bagus dong"

"Kalo aja bunuh temen ga dosa, udah gue mutilasi lo!!"

"Canda elah"

"Udah gapapa terima aja, nanti gue dukung"

"Gue pikir-pikir dulu"

"DAEBAK!!!!!"

"Apasih anjing"

"AING KIRA SIA GA PUNYA OTAK MEL"

"BANGSAT!!!!"

********

KISAH REMAJA SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang