KRS 5💕

148 76 26
                                    

Melody kembali ke kelasnya dengan buku yang berada di tangannya, ia membawa 6 paket dan Cici hanya 3 paket, padahal badannya lebih besar dari pada Melody, namun ia beralasan jika tangannya tak bisa membawa beban yang berat, Melody hanya mendegus mendengar kebohongan yang di ciptakan oleh temannya itu.

Namun saat ingin masuk kedalam kelas, kesialan menimpa kepadanya, ia tak terlalu memperhatikan jalan, karna susah dengan buku-buku yang ada di tangannya, alhasil iya tak tau jika ada pijakan yg harus ia langkahi, Karna Melody tidak menyadari itu alhasil ia tersandung lalu terjatuh, dan buku-buku yang ia bawa pun terlempar hingga menimbulkan suara yang menggema dan itu, sukses membuat semua teman-teman yang lainnya terkenjut dan langsung melihat ke arah Melody.

"Astagfirullah"

"Allahu akbar"

"Mamah"

"Ya ampun Mel, lo gapapa?" tanya Cici yang menghampiri Melody dengan raut wajah yang cukup khawatir.

Melody menepuk tangannya yang aga kotor "Gue gapapa"

"Lo kenapa ga liat-liat sih kalo jalan jatoh kan jadinya" Omel Cici.

"Kan lo juga yang buat gue kaya gini, lo bilang gabisa bawa buku banyak-banyak. Jadi gue susah liat jalan" Kesal Melody, ia juga tak sepenuhnya menyalahkan temannya itu, karna ini juga salahnya karna tak berhati-hati.

"Kan cuma enam buku"

"Heh, lo kira itu buku tipis apa! Buku tebel segede gitu dan gue bawa enam buku, dikira ga susah apa!" Omelnya kepada Cici

"Udah-udah, kalian kenapa jadi berantem, bukannya beresin bukunya, malah pada selonjoran disitu." lerai Andika.

"Mata lo selonjoran" kesal Melody kepada Andika

Melody mencoba untuk bangun, ia malah terduduk kembali karna lututnya terasa perih dan sakit. Andika dan Cici yang berada di dekatnya pun langsung melihat ke arahnya.

"Ko lo duduk lagi?" tanya Cici

"Lutut gue sakit"

"Mel, kaki lo berdarah gitu" Ucap Andika yang melihat lutut Melodi mengeluarkan Darah. Sedangkan temannya malah panik sendiri melihat darah yang ada di kaki Melody. Tidak banyak memang, namun cukup membuat orang-orang terkejut melihatnya.

"Ehhh, aduhh" Melody terkejut sekaligus merasakan perih karna ada kain basah yang sedang mengelap lukanya itu.

Melody menatap orang itu, Ia menatapnya lekat-lekat, Melody sepertinya baru melihat orang ini, anak baru kah?

"Ini harus di bersihin kalo ga bisa infeksi" Ucap pria itu kepada Melody. Melody yang terbengongpun akhirnya sadar.

"ehh, eumm, i-yaaa" Gugupnya, sedangkan teman-temannya hanya senyum-senyum melihat hal yang mereka lihat di depannya, mereka pikir ini adegan drama korea apa? Yang setelah ini Melody langsung di gendong, di bawa ke Uks atau di dudukan di kursinya. Hellooooo ini bukan adegan seperti itu!.

"Bentar Gue ambilin plester buat nutupin luka lo" lalu ia pergi menuju mejanya, membuka tas lau mencari sesuatu yang ia butuhkan, teman-temannya malah melihat lelaki itu dengan seksama, jika tadi saat lelaki itu menuju mejanya sekarang ia kembali kehadapan Melody dengan masih diperhatikan oleh teman-temannya yang otomatis kepala mereka akan berputar kembali saat ia menghampiri Melody.

Melody hanya diam mematung, Saat lelaki itu kembali kehadapannya untuk memakaikan plaster ia malah mencegahnya "Ehhh, ga perlu, nanti juga sembuh"

"Biar luka lo ga kena debu" Ucap lelaki itu memberitahu Melody.

"Tapikan----"

"Udah diem aja" Lelaki itu langsung memakaikan Melody plaster yang sedari tadi ia pegang.

"Selesai" ucapnya saat suda selesai memasangkan plaster ke luka Melody.

"Makasih" ucap Melody yang tersenyum, yang di balas dengan senyuman juga oleh lelaki itu, namun sebuah deheman keras membuat mereka memudarkan senyumannya.

"Ehemmm ehemmm"

"Cangcimen Cangcimen"

"Serasa dunia milik berdua"

"Kita mah apa atuh Cuma ngontrak"

Melody hanya salah tingkah mendengar ucapan teman-temannya, sama hal nya dengan lelaki itu yang hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Keadaan macam apa ini tuhan" gumamnya.

"Melody udah becal" Ledek Cici. Melody langsung menatap Cici dengan mata yang melotot, apa ia kira Melody adalah gadis kecil seperti anak-anak? Hey yang benar saja!

"Apaan sih lo" Melody langsung menatap lelaki di depannya ini. Ia tersenyum dengan tulus "Makasih yah"

Lelaki itu membalas senyum Melody, lalu menganggukan kepalanya dengan pelan "Samasama"

"Uhuk, uhuk, keselek biji nangka tolong"

"Keuwuan macam apa ini?"

"Serasa nonton drama korea gue"

Melody hanya memutar bola matanya dengan malas, melihat kelakuan teman-temannya yang tidak ada faedahnya sama sekali.

"Oh iyaaa" Melody menatap lelaki itu lagi "Anak baru yah?" Teman-temannya yang mendengar ucapan Melody pun sontak saja melongo.

"Mel lo halu yah?" tanya Cici.

"loh kenapa?"

"Ni anak kebentur kayanya"

"Apasih Ci, gaje lo" Sewot Melody, memang ada yang salah dengan ucapannya? Ia menatap wajah lelaki itu dengan seksama. Benar! Melody baru melihat wajah ini di dalam kelasnya, sebelumnya tidak ada lelaki yang seperti dia, alis tebal, bulu mata yang lentik, Rahang yang tegas, dan mempunyai kulit putih, oh jangan lupakan wajahnya yang bisa di bilang tampan, bahkan sangat tampan.

Namun Melody semakin heran saat lelaki itu juga menatapnya dengan tatapan yang sedikit tidak percaya mungkin?.

"Lo ga kenal gue?" Yang mendapat gelengan polos dari Melody.

"Yahhhh"

"Potek gue"

"Mel, temen macam apa lo?"

Suara teman-temannya kembali terdengar, Melody heran, kenapa sebenarnya teman-temannya ini, dari tadi hanya bisa bersorak dengan tidak jelas.

Terdengar helaan nafas dari lelaki itu, ia mengulurkan tangannya kepada Melody, yang di tatap heran oleh Melody "Kenapa?"

"Kenalan, katanya lo ga kenal gue" Melody melirik tangan itu sekali lagi, lalu menjabatnya dengan senyuman di bibirnya.

"Melody Anatasya"  Ucapnya "Nama lo siapa?"

"Ah, gue Devan Abraham"

"Salam kenal, semoga betah di kelas 12 Rpl yah" Ucapnya dengan sangat pede dan antusias. Sedangkan teman-temannya menatap Devan dengan prihatin, apa yang di rasakan oleh lelaki itu sekarang? Setelah keuwuan yang mereka ciptakan tadi.

"Sakit tapi tak berdarah" teriak teman-temannya dengan kompak, namun Melody tidak perduli, ia kembali ke tempat duduknya dengan berjalan tertatih.

************

KISAH REMAJA SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang