L I M A B E L A S

292 29 0
                                    

"Ko lo ada disini Rose" tanya Jennie.

"Ketahuan ngantin sama kumis baplang."

"Panggilan baru siapa tuh" ucap Lisa.

"Pa Santosa."

"Lah kenapa bisa ketahuan bisanya jarang ada yang tau kalau lo ke kantin."

"Jisoo tadi ngedoain gue biar ketahuan sama kumis baplang kan kurang ajar tuh anak" kesal Rose.

Sinar matahari semakin panas terasa di kulit wajahnya apalagi dia sedang berdiri di lapangan upacara dengan posisi hormat ke bendera.

"Sial" umpat Rose.

Sudah terkena hukuman belum lagi kondisi tubuh yang tidak stabil dan juga belum makan tadi pagi karena Jisoo yang tiba – tiba sudah berada di depan rumahnya untuk pergi kesekolah bersama. Maka bertambah lengkap sudah penderitaannya hari ini.

"Kalau aja tu osis ga mantau gue kabur dari tadi njing" kesal Rose.

"Apa gue harus ngeluarin dulu kebun binatang disini ya tai" tambahnya.

Lisa dan Jennie hanya menggelengkan kepalanya saja mendengar segala macam umpatan yang keluar dari mulut Rose. Walaupun mereka berdua juga sama kesalnya karena harus dihukum gara - gara terlambat lima menit setelah pagar sekolah ditutup.

Rose sudah benar – benar merasa tubuhnya lemas. Kepalanya pun dari tadi serasa lomba gangsing yang berputar, ditambah perutnya yang mual dan ingin memuntahkan sesuatu. Keringat pun sudah bercucuran di kepala sampai ke badannya.

Tangan kanan Rose hanya bisa meremas ujung roknya karena ia sudah tidak kuat untuk berbicara, sampai akhirnya nafasnya tersendat sendat setelah itu tubuhnya jatuh. Kemudian semuanya gelap.

"Rose anjir bangun" ucap Jennie panik.

"BAWA TEMEN GUE ANJING LO PADA MALAH NGELIATIN AJA PATUNG YA LO PADA HAH" teriak Lisa.

"GOBLOG BAWA TANDU KESINI MANA PETUGAS KESEHATAN NJING" tambahnya. Osis yang sedari tadi di lapanganpun gelagapan mencari petugas kesehatan.

"Rose hey bangun. ANJING INI MANA LO PADA OSIS LELET BANGET KALIAN DIAJARIN CEPETKAN PAS WAKTU LDKO INI LAMA BENER MAU GUE SAMBIT HAH LO PADA" kesal Jennie.

Setelah kedatangan Osis dan petugas kesehatan akhirnya Rose digotong ke uks. Dan langsung diberi penanganan utama oleh dokter yang menjaga uks.

"Dia temen kamu?" Tanya dokter yang dijawab anggukan.

"Pasti tadi pagi dia gamakan jadinya pingsan, nanti tunggu dia bangun terus langsung kasihin bubur yang tadi udah dibeli anak osis sama obat jangan lupa kasih teh manis ini ya, saya pamit" ucap dokter.

"Dua kali dia kaya gini dan gue yang panik duluan anjir serasa maraton jantung gue liat Rose kaya gini" ucap Jennie.

"Gue serasa mau pitesin badan orang ngeliat tadi anak lain cuman ngeliatin doang terus pada lama lagi yang ngambil tandunya geram gue lama –lama" ucap Lisa. Sudah dibilang bukan temannya Rose itu semuanya bar - bar.

"Bentar gue panggil Jisoo dulu biar dia kesini"

Setelah memberitahu Jisoo jika mereka bertiga ada di UKS akhirnya Jisoo pun pergi mendatangi uks karena dia bilang bahwa guru – guru sedang rapat untuk ulangan tengah semester.

"Hallo sobatku tercinta jadi ada apa bagaimana."

"Bacot jis."

"Halah tadi aja lo nelfon gue buat kesini sekarang aja disaat gue disini lo malah kaya gitu jahat lo jen."

"Sut Rose lagi sakit lo berdua diem bisa kaga" ucap Lisa.

"Nahkan kejadian juga tadi nih dia udah kaya orang gapunya gairah hidup dikelas diem aja" ucap Jisoo.

"Emang gimana."

"Gini ya jen kan tadi pagi gue berangkat bareng sama dia nah pas dijalan dia diem aja kan aneh biasanya seorang Rose itu gaakan tinggal diem."

"Oh pantesan aja dijemput sama Jisoo. Lo tau ga dia tadi dihukum terus pingsan gara gara belum makan."

"Loh gue kiradia udah makan tumben banget padahalkan tadi gue ngejemput ga kecepetan ko."

"Udah lanjut jis cerita lo" ucap Lisa.

"Iya nah terus dikelas dia nelungkupin badan pas gue nanya lah dia malah nangis terus pas gue tanya lagi dia malah marah marah."

"Terus."

-Bersambung-

Author minta maaf uda lama banget nge publish ceritanya. Waktunya kepakai untuk proyekan jadi susah buat megang hp:(

See you soon👋

-Sabtu, 19 Juni 2021-

S U N S H I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang