"Terus dia malah mau kekantin lo berdua tau ga apa yang mau dibeli dia?" tanya Jisoo yang membuat kedua orang itu kompak menggelengkan kepalanya."Jus alpuket aneh kan padahal selama ini Rose gasuka sama yang berkaitan dengan alpuket."
"Jangankan gitu lo kan tau dia gasuka kacang nah waktu beli makanan pasar di warung Bi Eem masa dia beli kacang seruntuy udah gitu pulangnya ngajakin gue ke pasar buat beli kacang almond sekilo pas gue tanya buat apa dia bilang buat dia makan kan aneh" ucap Jennie.
"Oh iya gue inget pas lagi main dirumah gue kan ada tuh ya jus mangga itukan kesukaan dia banget pas dia minum malah dimuntahin katanya gaenak dan malah milih jus buah naga padahal kan jus buah naga dia kurang suka kan" ucap Lisa.
"Ada sesuatu yang kita gatau gasih dari Rose kaya ada yang disembunyiin" tanya Jisoo.
"Kayanya ada. Apa gue harus jadi detektif konan dulu gitu ya?."
"Jadinya bukan detektif konan dong."
"Terus apa."
"Detektif lisa" jawab Jisoo.
"Terus kita mau nyari tau kapan" tanya Jennie.
"Nanti kita bahas aja di grup okey tapi jangan ada Rosenya."
"Maaf ya Rose kita kaya gini bukan buat negative tapi kita kaya gini biar lo bisa balik jadi kaya dulu lagi ga pendiem dan mendem masalah sendiri" ucap Jisoo.
"Kita bertiga pamit dulu ya mau ke kelas katanya ada tugas dari Bu Ida nanti kalau udah kita kesini lagi ko. Jangan cemas nanti kita salin jawaban ke buku lo soalnya buku lo kebawa sama gue" cengir Jisoo.
"Cepet sembuh Rose" ucap Jennie.
"Bye Rose cepet sembuh nanti kita balik lagi tenang ada anak PMR di depan ko. Cepet cepet bangun ya biar kita ga kaya orang gila ngomong sama orang tidur" ucap Lisa sambil menutup pintu UKS.
Beberapa menit setelah teman temannya pergi. Rose mengerjapkan matanya mencoba menetralisir cahaya yang masuk kedalam pupilnya. Hidungnya mencium bau obat yang menyeruak dan membuat ia mual kembali.
"Lah gue kenapa bisa disini perasaan tadi lagi dihkumu" ucap Rose langsung berlari kedalam kamar mandi.
Hoek..hoek..
Petugas PMR yang mendengar suara muntahan didalam kamar mandi pun langsung berlari.
"Ka masih mual ga?" tanya Siska yang bisa Rose lihat dari name tagnya.
"Jangan kesini ntar lo jijik" ucap Rose yang masih mengeluarkan cairan bening.
"Gapapa ko kak santai aja" ucap Siska sambil memijat pundak Rose agar mengurangi rasa mualnya.
"Bisa bantuin gue ke brangkar lagi?" tanya Rose yang sudah selesai memuntahkan isi perutnya.
"Nih ka minum dulu teh terus minum obat pusing sama pereda mualnya" ucap Siska yang sudah memapah Rose sampai ke brangkarnya.
"Udah mendingan?" tanya Siska.
"Udah, makasih."
"Kalau ada apa – apa kakak bisa manggil aku, kenalin nama aku..."
"Siska gue tau dari name tag lo sekali lagi makasih ya sis" ucap Rose tulus.
"Iya kak siap aku duluan ya kak permisi" pamit Siska.
-Bersambung-
Hallo teman - teman, aku minta maaf ya kalo ceritanya ada kekurangan, soalnya ini cerita pertama yang aku buat dan bener - bener hasil mikir sendiri.
Jadi kalau ada typo, saran ataupun kritik kalian bisa kasih tau aku ya. Aku juga bakal baca komenan kalian ko dan kalau kalian mau berteman hayu kita berteman, karena tak kenal maka tak sayang dan apabila tak berteman maka tak kenal😁. Aku juga minta maaf kalo ada kesamaan cerita dan tokoh ya. Ini cerita bahasanya non baku.
Selamat membaca jangan lupa klik tombol bintangnya⭐ dan komen 💬, karena itu menjadi salah satu motivasi aku buat bikin cerita ini. Aku bakal update diusahakan satu minggu sekali atau lebih. See u next chapter teman - teman.👋
-Senin, 14 September 2020-
KAMU SEDANG MEMBACA
S U N S H I N E
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang dua anak remaja yang harus menanggung akibat dari kecelakaan yang dibuat oleh musuh nya sendiri, sehingga mereka diharuskan untuk dewasa sebelum waktunya. "Kamu harus kuat inget disini bukan keluarga atau aku aja yang nunggu kam...