Jaejoong melepaskan jas nya dan meletakkannya dikasur begitu saja.
Pikirannya tertuju saat di restoran. Itu Yunho. Dia ingin sekali memeluknya. Tapi, tidak untuk tadi. Tadi itu masih ada bungsunya. Ia tak mau membuat si bungsu malah berfikir macam macam.
Ah, bagaimana dengan nomor ponsel Yunho? Bahkan Renjun belum memberikannya.
Ouch, Renjun mungkin hanya menjanjikan sesuatu agar dia senang. Untuk menuruti mungkin tidak akan pernah kan? Renjun sayang dengan mamanya. Dia mungkin tidak mau mamanya sakit hati saat melihatnya masih berhubungan dengan Yunho.
Hahh itu hanya membuat beban pikiran bertambah. Lagipula urusannya di dunia ini bukan hanya Yunho.
Yahh ada yang lebih penting. Besok. Entah Renjun akan senang atau marah
----
"Ayo kak"
"Kakak pake mobil sendiri aja"
Renjun mengangguk.
"Oke. Ikutin ya"
Setelahnya, mobil sport berwarna merah dan biru tua itu membelah jalanan padat pada pagi hari. Dengan kecepatan diatas rata rata.
Bahkan polisi yang bertugas pagi ini malas mengejarnya. Lagipula pasti mereka bukan orang sembarangan mengingat harga mobilnya yang unch.
Sekitar lima belas menit dari apartemen Dejun, mereka memasuki kawasan sekolah.
Banyak yang memperhatikan dua maniak itu. Hingga akhirnya berdecak kagum melihat sweet devil dan beauty boy keluar dari sana.
Memarkirkan mobil dengan ahli, mereka keluar dari mobil mulai melangkah menuju koridor.
"Bentar Ge aku ambil buku di loker dulu"
Mendapat persetujuan dari Dejun, Renjun mulai membuka lokernya. Mengambil bukunya, dia menyipitkan matanya saat melihat satu kertas terselip di bukunya.
I Miss you fox Kim.
Uuh? Kim? Fox? Miss? Apa ini. Fox memang panggilan yang diberikan keluarganya karena matanya bak rubah. Tapi, Kim?
"Ren!" Terlonjak kaget, dia berbalik dan bernafas lega melihat calon kakak iparnya.
"Kok ngambil buku lama banget" pout itu mengundang kekehan dari bibir si Huang.
"Yaudah yuk ke kepsek dulu"
Dejun hanya mengekor Renjun yang sudah berjalan didepannya. Sedikit risih ditatap banyak siswa.
Mereka berhenti didepan plang kepala sekolah. Tanpa mengetok pintu, dia langsung masuk masih diikuti Dejun.
"Ini murid barunya. Urus datanya. Tempatin di kelas saya"
Setelah itu keluar. Sedangkan Dejun memberikan map yang memang berisi data dirinya.
----
"Renjun~"
Renjun berdecak. Baru sampai di pintu kelas, Shuhua sudah merangkul lengannya sok akrab.
"Lo kenapa sih. Lepas"
Shuhua merengut. Sedangkan di belakang sana Dejun memutar bola mata malas.
Menerobos Shuhua, Dejun melingkarkan tangannya ke pinggang Renjun. Yah cukup mengagetkan Shuhua.
"Jangan ganggu dia. Udah ada yang punya"
Lalu berlalu masuk kelas. Meninggalkan Shuhua yang bergumam mengerikan
Kelas yang semula ricuh jadi tenang saat datangnya si murid baru yang kemarin tidak masuk.
"Hoy Ren! Kenapa kemarin gak masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
너 뿐이야 Norenmin
FanfictionDisini Jaemin dan Jeno hanya pemuda badung pada umumnya, yang sudah tau dunia berkelip, tapi tak tau tentang dunia gelap. Dan Renjun yang merupakan orang kedua yang berani mengumpat didepan umum pada sang kakak.