Renjun terperangah. Dia tidak sedang halusinasi kan?.
Selesai mengantar 2J ke apartemen mereka, dia kembali ke mansion dan mendapat 'kejutan'.
"Tidak mau peluk baba?"
Renjun berlari ke arah baba nya, memeluk erat. Sungguh Renjun rindu.
"I Miss you..."
Sang ayah tersenyum lembut.
"Miss you too baby fox"
"Baba...kenapa bisa disini?"
Sang ayah terkekeh mendengar penuturan sang anak.
"Tidak mau baba pulang?"
Si Ayah terkekeh geli merasa tubuh sang anak menegang.
"T-tidak. Tapi biasanya baba bilang ke Injun kalo mau pulang"
Sedangkan yang disebut baba menganggukkan kepala lalu melanjutkan.
"Lucas main lagi baby?"
Renjun mendadak muram. Melepaskan pelukan dan mendongak menatap sang ayah dengan tatapan bersalah.
"Maaf, Injun nggak bisa cegah"
Babanya tersenyum lembut.
"Gak apa apa. Pas mereka pulang kita kasih tau. Baba udah pulang. Baba bawa bukti baby"
Raut muram Renjun entah kemana. Tergantikan senyum lebar yang menggemaskan.
"Huum" lalu mengangguk lucu.
"Sekarang baby istirahat. Nanti kalau makan malam baba panggil"
Renjun hanya mengangguk. Mencium pipi baba nya lalu naik menuju kamar.
"you are baba's favorite descendant baby fox"
----
"Jaem?"
Suara lembut wanita mengalun pelan di depan sebuah pintu kamar. Pintu anaknya.
Terdengar pintu terbuka. Memperlihatkan sang anak yang berdiri tegap sambil tersenyum kearah sang ibu.
"Ayo makan. Jeno sudah di bawah"
Jaemin mengangguk.
"Kakak?"
"Dia pulang bersama calon mantu mama. Katanya mau nginep" Jaemin dan sang ibu terkekeh. Sudah mengenal sifat bucin si sulung.
Jaemin dan sang ibu turun. Melihat di sana juga sudah ada sang ayah.
"Hello epribadehh" semua keluarga Jung disana menggeleng pelan. Sudah biasa.
"Hello Jaem"
"Nah kaya kakak ipar dong. Kalian mah Jaemin sapa malah diem aja"
"Heleh kamu caper ke pacar kakak"
"Iya aku rebut pacar kakak"
"Congormu!!"
"Jung Yoon oh mulut kamu"
"Maaf pa..."
"Udahlah Jae"
Jaehyun atau Jung Yoon oh, si sulung Jung mengangguk kan kepala mendengar bisikan halus si kekasih.
"Bucheeen"
"Jung Jaemin!"
"Paan?"
"Biarin bucin. Daripada kamu jomblo. Bilang aja iri soalnya ga punya pacar"
"Aku udah mau punya pacar ya!"
"Jung Jaemin Jung Yoon oh"
"Iya pa.."
Setelah itu hening. Mereka makan malam dengan tenang. Ya walaupun tadi ada debat pilkades. Gggg.
Semua selesai makan. Masih di meja makan. Tidak baik untuk langsung beranjak.
"Tae, Jae,"
Semua serentak menoleh pada sang appa yang memanggil sepasang kekasih disana.
"Iya appa?" Lee Taeyong. Kekasih Jung Yoon oh. Sedikit mengernyit melihat raut muka sang calon mertua yang seperti menggoda dia dan Jaehyun.
"Kalian kapan nikah?" Sontak telinga pasangan Jaeyong memerah.
"Kalo bisa secepatnya. Mama pengen cepet-cepet nimang cucu" makin memerah. Kenapa malah bahas cucu. Kan membuat keturunan itu butuh tenaga.eh.
"Kalo buat cucu mah sekarang aja bisa. Tapi kalo nikah tergantung kak Taeyong nya" Jaehyun tersenyum menatap sang kekasih.
Jaemin menyahut.
"Yaudah sekarang buat cucu aku pengen liat secara live" lambenya dikondisikan.
"HEH"
"Auch. Lu ngapain sih Jen,"
"Gw juga mau nonton kali"
Jessica menggeleng. Bibitnya Yunho itu ajaib.
----
"Untuk sekarang kamu tetep pantau sekolah. Belum ada tanda dari mereka buat kesini. Bahkan Lucas juga kabarnya gitu gitu aja."
"Iya ba. Ntar aku bilang Ryujin juga"
Babanya tersenyum.
"Udah lama Ryujin gak ketemu sama baba. Mau kamu ajak makan malem besok?"
"Loh? Ayo ba. Ryujin juga pasti gak akan nolak"
Keduanya terkekeh. Sudah lama rumah itu tidak berisi kehangatan seperti ini. Sang baba yang mencari sesuatu 3 tahun lamanya. Membuat dua dari tiga anaknya dirumah sendiri.
"Baba"
"Hm"
"Baba masih inget Jung Yunho gak?"
Babanya hampir tersedak. Lalu menyahut.
"Ya inget lah sayang. Kan dia sahabat baba"
Renjun hanya menyengir lucu
"Ternyata dia anak temen sekelas aku. Marga mereka Jung"
Renjun dapat melihat manik itu berseri.
"Waah, bisa kamu minta nomor ponselnya? Baba kangen banget"
Renjun tau, baba nya sangat merindukan sahabat dekatnya. Renjun juga tahu kalau baba nya pernah menjalin hubungan dengan Jung Yunho.
Tetapi hancur karena perjodohan. Dan akhirnya mereka punya hidup masing masing. Saling mengenal baik dalam situs persahabatan.
"Iya, besok kalo bisa aku mintain"
Renjun tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Apakah mereka menjalin hubungan lagi? Oh Renjun harap itu tidak pernah terjadi. Dia tidak ingin sang mama yang sedang menemani salah satu gegenya sakit hati.
Mata sang papa tambah berbinar senang. Mungkin mereka akan menjalin sebuah persahabatan yang sempat renggang.
"Yaudah. Aku mau tidur. Good night ba"
Lalu menaiki tangga.
Sang papa tau, anaknya sedikit sensitif dengan Jung Yunho. Apalagi dia tadi tidak bisa menyembunyikan raut wajah berbinar nya. Tapi, siapa yang tidak senang saat akan bertemu teman lamanya setelah sekian lama.
Tapi, dia benar benar senang bertemu si Jung itu. Hhh sudahlah.
"Aku harap baba gak ngecewain mama ya. Udah cukup keluarga kita jauh jauhan kaya gini. Saling menyakiti. Baba jangan sakiti mama"
Tanpa Renjun tahu, dibalik pintu kamar yang terkunci ada seseorang yang mendengar gumaman nya. Lalu seseorang itu menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
너 뿐이야 Norenmin
FanfictionDisini Jaemin dan Jeno hanya pemuda badung pada umumnya, yang sudah tau dunia berkelip, tapi tak tau tentang dunia gelap. Dan Renjun yang merupakan orang kedua yang berani mengumpat didepan umum pada sang kakak.