n

928 88 61
                                    

"Pagi ma ba"

Renjun turun dari kamarnya ke meja makan. Seragam sekolah sudah melekat dibadan mungil nya. Rambutnya ditata sedemikian rupa menampakkan jidat seksi nya. Tas sekolah juga sudah ada di cangklongan satu bahu nya.

"Pagi fox. Let's breakfast."

Renjun mengangguk. Duduk di meja sebelah Hendery, susu putih tersaji didepannya dengan roti selai.

"Ntar aku mau ke sirkuit Hyunjin boleh kan ma?ba? Sekalian cari kado buat my dolphin" Kedua orang tua disana terkekeh. My dolphin? So cute

"Iya, tapi kalo ada waktu ikut makan malam dulu ya. Baru kalian bertiga ke sirkuit Hyunjin" Ah, baba nya memang tidak pernah terlalu mengekangnya.

Dijawab dua jempol Lucas, keheningan kembali melanda saat semua memulai sarapannya. Dentingan sendok dan garpu? Tidak ada gema suaranya. Hening.

----
"Jangan pake mobil gw lagi! Enak aja lo Cas"

"Ayolah, ntar tesla kesayangan gw jadi punya lo dek"

"Gak"

"Sianjir"

"Injunie~kakak boleh pakai mobil yang kemarin dipake Yuei kan?"

"Iya boleh pake aja"

"A-affah ini"
----
Pulang sekolah, Renjun dan dua bucin nya sedang di pusat perbelanjaan. Alasan ketiganya disana sama. Renjun mencari hadiah ulang tahun sepupunya, dan dua J itu mencari kado untuk 'adik' kakak mereka.

Hanya Renjun yang tau sebenarnya mereka bertiga mencari hadiah untuk orang yang sama. Jung Jaehyun, orang itu sering disebut sebut sepupunya sebagai kakak kesayangan.

Sepatu, jam tangan, dan boneka lumba lumba besar sudah dipilih Renjun. Renjun melirik kesamping dan mendengus. Mereka berdua mau membelikan sepupunya gelang couple? Renjun tidak yakin adiknya itu sudah mempunyai kekasih.

----
"Tidak menyangka akan bertemu disini, Huang"

Renjun gemetar ketakutan. Suara itu seperti ingin membunuhnya saat itu juga. Hiperbolis? Tidak.

"Aigo~manis sekali wajahmu itu. Ayo pergi bersamaku sayang~" Renjun tidak yakin dia perempuan. Suaranya begitu dalam dan serak.

"T-tidak. Pergi kau!"

'Wanita' dihadapannya terkekeh.

"Selagi tidak ada bodyguard mu itu mari bersenang senang. Aku ingin mendengarkan beberapa tulang dalam tubuhmu patah" Senyum psikopat tersungging di bibir dengan polesan merah itu. Semakin membuat tubuh Renjun gemetar.

"Aku tidak ada hubungannya denganmu, jadi pergilah!!"

Orang bergaun merah selutut menjambak rambut Renjun. Renjun mencoba menahan erangan nya. " Kau tahu? Aku semakin benci pada keluargamu setelah suami ku mati ditangan kalian" Wanita itu memperkuat jambakan nya.

"Shh kau tahu? Kau dan suamimu sama sama jalang! Suamimu itu ingin merebut Jung Yunho dari ayahku! Dan kau, wanita tidak tau diri yang membuat hubungan mereka sempat hancur"

Wanita itu geram. Dia menampar pipi Renjun keras.

"Dengar! Akhirnya mereka tidak berjodoh kan?! Akhirnya mereka tidak menikah! DAN SEHARUSNYA YANG MENKAH DENGAN YUNHO BUKAN ORANG BERNAMA JESSICA ITU. HARUSNYA AKU"

"Ayo ikut sayang. Atau keluarga mu tidak akan aman" Entah kemana kekuatan dan kemampuan beladiri bungsu ini.

"Ikut denganmu? Dan membiarkan tubuhnya tidak bernyawa saat pulang?" Suara deep voice itu mengalihkan perhatian mereka. Pemuda tampan dengan setelan jas dan senyum sarkas di bibirnya.

"Kau.."

"Hm? Hai hello anyeong. Aku anak pertama Jung Yunho dan Jung Jessica" Muka wanita itu tampak memerah marah saat melihat beberapa pihak keamanan pusat perbelanjaan mengelilingi nya.

"Suatu saat jika kita bertemu lagi, aku ingin mencoba mematahkan lenganmu, bitch" 'Pria' itu meninggalkan mereka setelah mengusak rambut Renjun.

Renjun gemetar, katakan dia trauma. Jaehyun mendekat, memeluk Renjun berharap dapat memberi kekuatan. 'Adik' nya ini sedang ketakutan.

"Shh tidak apa apa Renjunnie. Dia sudah pergi. Gwaenchanha" Jaehyun mengusap lembut punggung orang yang mungkin bisa disebut adiknya.

Pemuda dengan cacat di kedua pipinya memberikan tatapan tajamnya untuk para petugas keamanan yang masih mengelilingi toilet. Menyuruh mereka pergi.

"Renjunnie, sekarang lebih baik tenangkan dirimu di restoran. Disana ada Taeyong hyung. Ayo bertemu dengannya" Renjun sedikit tersenyum mendengar nama Taeyong. Psikolog magang yang selalu berhasil membuatnya tenang saat panic attack

"Makasih hyung. Mungkin kalo gak ada hyung aku bakal habis disini" Jaehyun  hanya mengulas senyum simpul dan mengusap rambut bocah itu.




"Ini semua dulu juga papa yang mulai. Dan bocah gak berdosa ini jadi kena akibatnya"



TBC

Singkat dulu sebelum akhirnya ada kejadian tragis. Paan sih aku sok asik. Okey enjoyy, bantu koreksi typo👀. Dan jangan lupa streaming 'Black Mamba' yang bener bener bener bener bener dah. Udah kayak comeback itu mah.

Dan, bias aku mbak Ningsih sama JiMin. Yang udah punya bias yok komen👉☺

Btw aku nunggu interaksi Renjun sama Ningsih yang kayaknya bakal UwU banget😭

Dan guys karena katanya akun 'itu' udah di report aku akan menghapus page nya.

Bhaayy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

너 뿐이야 NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang