when

667 87 0
                                    

"Ouh. Hello, Huang siblings"

Renjun sampai di rumah. Ouh mansion maksudnya. Kedua saudara serta mama nya sudah ada disana.

Setelah menyapa dua kembar itu, dia beralih memeluk sang mama. Yaampun, sudah berapa tahun dia dan sang mama tidak bertemu.

"Injunie, bagaimana kabarmu? Mama rindu bungsu Huang ini heum?" Ah, suaranya sangat lembut. Menenangkan.

"Baik mama. Xuxi merawatku dengan baik selama ini"

Mereka berdua terkekeh, sedikit melupakan tiga Huang lainnya.

"Huh?! Kalau Injunie tinggal denganku juga pasti akan tumbuh lebih baik. Apakah seseorang yang setiap hari balapan dan sekolah tidak penting ini menjagamu dengan baik? Aku sedikit tak yakin" anak kedua mulai berbicara. Menyinggung rutinitas.

"Ck. Daripada seorang pembalap yang setelah itu pulang dengan babak belur. Itu hanya akan merepotkan little fox ku. Setidaknya aku tidak pernah merepotkan little ku" Xuxi, anak sulung Huang membalas tak kalah sarkas.

"Aih, apakah meminta data anak buahku pada Renjun itu tidak merepotkan?! Heol, kau hanya ingin mempermudah mengalahkan ku tapi tidak pernah berusaha sendiri"

Si ayah mulai bertindak. Dua kembar Huang bertengkar akan sangat merepotkan.

"Ayo makan siang. Besok Guanheng juga akan sekolah. Biar baba yang urus semua"

"Sekolah?! Baba~ buat apa sekolah gak penting. Mendingan baba kursus in aku buat jadi pembalap internasional gitu" si anak kedua mencibir.

"Kamu mau kursus gimanapun gak bakal bisa nyaingin Hyunjin sama adek kamu kan? Udah makan!" Ok, titah mama harus ditaati sebelum ada piring melayang ke kepala mereka. Maka dengan cepat Huang family itu mulai bersiap untuk makan siang.

----

"Baba" Renjun masuk lebih dalam. Ruangan kerja babanya. Sedikit banyak tau apa yang ayahnya inginkan.

Nomor ponsel

"Hey sayang. Duduk dulu"

Renjun duduk, melihat babanya yg tersenyum simpul.

"Eng~ kamu gak lupa kan sama-"

"Iya ba. Ini" Renjun menyerahkan secarik kertas berisi beberapa digit angka. Mata babanya berbinar. Sudah Renjun bilang dirinya tau apa yang babanya inginkan.

"Eum. Makasih ya"

"Iya. Aku mau tidur dulu ya. Oh iya maaf kalo tadi aku gak ikut jelasin ke mereka"

"Gak papa. Udah sana tidur besok mau pergi kan"

"Iya"


TBC

Sejumput dulu deh ya

Papaii

너 뿐이야 NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang