[[ ꧑ ; Orang Gila dan Pengaruhnya Di Dunia Ini. ]]✅

224 35 57
                                    

1. Orang Gila dan Pengaruhnya di Dunia ini.

"NARISWARI, perempuan yang mampu melahirkan raja-raja besar di Jawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"NARISWARI, perempuan yang mampu melahirkan raja-raja besar di Jawa. Seperti itulah yang tertulis di Pararaton, kitab yang menceritakan kisah Angkrok dan Dedes."

Matahari sedang berada di puncak membuat kepala Aryo pening seketika. Bapak dan Profesor Abdul tengah memotret beberapa objek yang dianggap penting di tempat berserjarah ini – Taman Baboji. Pertitaan di Taman Baboji merupakan salah satu destinasi wisata situs kuno yang ada Watu Gede, Malang, Jawa Timur.

Telinga mungilnya samar-samar mendengar obrolan mereka beberapa saat lalu sebelum keduanya menuruni anak tangga menuju sumber mata air pertitaan, lantas dia pun bergumam sendiri menjelaskan apa itu nariswari. Pasalnya Taman Baboji identik dengan dara cantik dari Desa Panawijen, begitulah cerita yang banyak beredar di masyarakat selama ini. Kadang Aryo berpikir, apakah benar tempat pemandian yang sedang dia datangi ini merupakan kolam air tempat Ken Dedes dan para bangsawan mandi pada zaman dahulu kala, bukan meragukan fakta sejarah hanya saja Aryo tidak bisa benar-benar memercayai begitu saja.

Konon katanya, Taman Baboji merupakan saksi bisu pertemuan Dedes dan Angrok. Namun, adapula yang berpendapat kalau di taman inilah kali pertama Angrok melihat sebuah sinar yang sangat terang dari organ intim Dedes ketika kain jaritnya tersingkap sampai betis. Sinar tersebut yang kemudian memunculkan istilah, bahwa Dedes merupakan seorang Nariswari.

Mata kecilnya terus mengawasi apa pun yang dapat dilihat, tidak banyak pengunjung yang datang ke mari. Mungkin karena bukan di akhir pekan atau ada alasan lain, seperti objek wisata ini tidak terlalu menarik untuk dijadikan pilihan destinasi wisata. Jawa Timur kaya akan situs bersejarah, mungkin akan berpikir berulang kali untuk mengunjungi tempat wisata yang satu ini. Sebenarnya Aryo juga tidak tertarik menyambangi tempat ini demi menghormati ajakkan Profesor Abdul saja dengan sangat terpaksa mau diboyong ke sini, padahal lebih baik menghabiskan waktu liburan sekolah bersama Mas Yudis dan Mbah Gimbal di Kasongan.

Beberapa saat kemudian Profesor Abdul menghampiri Aryo yang sedari tadi enggan menuruni undakan. Bocah itu berdiri dengan tatapan tak penuh minat, mengobrol sedikit dan membicarakan hal-hal acak untuk menarik perhatiannya, tetapi Profesor Abdul gagal mengambil hati Aryo malah dia semakin tidak acuh. Sampai pada akhirnya, Aryo melayangkan pertanyaan yang membuat Profesor Abdul terdiam agak lama.

"Apakah Anda percaya dengan semua yang tertulis di Paraton, bagaimana jika itu semua hanya sebuah karangan dan lebih parahnya lagi hanya rekayasa Belanda untuk mengadu domba?" Aryo bertanya dengan wajah tampak sumringah.

Meskipun baru pertama kali, tetapi Aryo sudah bisa menerka kalau arca yang ada di situs pertitaan Watu Gede ini sudah tidak lengkap ada beberapa arca yang tubuhnya sudah tidak utuh, bisa saja karena faktor seleksi alam atau memang sengaja dirusak oleh seseorang untuk kepentingan pribadi. Kebanyakkan kepala yang telah raib.

"Apakah benar Taman Baboji adalah tempat di mana Ken Angrok dan Ken Dedes bertemu?"

Profesor Abdul sedari tadi diam seraya mengamati pergerakan bocah di hadapannya ini. Bukan tidak mau menjawab pertanyaannya, hanya saja beliau sedang memilih kalimat yang pas untuk dilontarkan. Namun, malah kembali mendapat pertanyaan.

The Last SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang