“Direktur Hong, suasana di depan semakin tak terkendali.”
Jisoo mendesah berat kala salah satu pegawainya menyampaikan demikian. Kerumunan pers di depan lobi gedung kantornya membuat moodnya sedikit kacau. Bahkan Jisoo harus memasuki kantornya melalui pintu belakang dan menemui klien di ruang pribadi Kang Seulgi, sekretarisnya yang berada di bagian belakang dari lantai lima.
Seolah tak menyerah, mereka masih membawa pertanyaan yang sama. Terlebih kantor-kantor dibawah naungan Keluarga Choi tak menunjukkan keberadaan pemimpin tertingginya. Begitu pula Jeonghan, keduanya seolah ditelan bumi setelah kabar pernikahan tersebar di hari ke lima pasca meninggalnya Choi Seunghyun.
“Tolong bawakan itu untukku.” Jisoo menunjuk koper hitam di sofa ruang kerjanya. Memakai blazer berwarna lilac yang senada dengan rok span di atas lutut yang ia kenakan. Sempat melintas di depan cermin, Jisoo mencoba melatih senyuman sebelum keluar menuju pintu masuk kantornya.
Orang-orang yang Jisoo temui memiliki ekspresi yang sama. Gusar dengan memaksa senyum ketika memberi salam atau membungkuk padanya. Jisoo bisa memahami, perusahaan mengalami keadaan genting dengan rentetan drama yang terjadi, dan mereka sama sekali tak nyaman dalam bekerja.
“Direktur yakin untuk menemui mereka? Saya bisa mewakili bila Anda mengizinkan.” Jung Jaehyun, salah satu pegawai perusahaan yang paling cekatan bertanya dengan hati-hati ketika keduanya memasuki lift.
“Tidak. Aku sendiri yang harus bertanggungjawab atas semua ini.”
Jaehyun mengangguk. Sudah semestinya perwakilan dari Keluarga Yoon mengakhiri kekacauan ini secepatnya. Suatu bentuk kesialan tersendiri bagi Jisoo yang mendapat jabatannya di saat yang tidak tepat. Namun orang-orang tak dapat menyalahkan Jeonghan yang masih berdiri di belakang Jisoo sebagai gurunya. Mereka bisa merasakan sentuhan gaya pekerjaan Jeonghan dari balik gerak gerik adiknya.
Kerumunan wartawan yang lelah karena lama tak menjawab jawaban, mulai melunak ketika pintu lobi terbuka menampakkan Hong Jisoo beserta asistennya. Seolah menyadarkan kembali bahwa kini yang mereka kejar bukan lagi Yoon Jeonghan sebagai orang tertinggi di kekuasaan bisnis keluarga Yoon, melainkan saudarinya.
“Nyonya Hong, tolong beri penjelasan mengenai pernikahan Nona Yoon dan Tuan Muda Choi. Apakah kabar tersebut benar adanya? Dan akan diselenggarakan tak lama setelah kematian Choi Seunghyun?”
Jisoo tersenyum miring seolah mencemooh, kemudian memberi perintah pada Jaehyun guna memindahkan sebuah kursi ringan ke hadapan mereka dan meletakkan koper itu di atasnya. “Aku akan menjawab jika kalian diam.” Pungkasnya dengan senyum dipaksakan.
Ia membuka koper dengan cekatan. Membelalakkan mata setiap orang yang berada di sana akibat keberadaan uang yang tak terkira jumlahnya dalam benda persegi panjang tersebut. Menatap orang-orang itu dengan iba, Jisoo berdehem guna mengutarakan tujuannya.
“Aku tahu tak ada pekerjaan mudah di dunia ini, termasuk milikmu. Kalian datang pagi-pagi menungguku di sini, berseru bahkan bersiteru dengan satpam hanya untuk mengisi portal berita yang akan kalian tulis. Terimakasih untuk hal itu.”
Jisoo bisa melihat jelas orang-orang di depannya beradu tatap satu sama lain seolah tak mengerti. ia juga sempat melirik Jaehyun yang gusar dibalik postur tegapnya. Dan tentu saja ekor matanya menatap Kang Seulgi tengah berdiri di sekita sofa lobi dengan memilin ujung blazernya. Wajar saja, mereka tak pernah melihat sikap seperti ini selama Jeonghan menjadi atasan mereka.
“Kalian mungkin melewatkan sarapan, suami, atau mengabaikan anak-anak yang sibuk dengan persiapan sekolahnya. Hal luar biasa yang kalian korbankan demi sebuah title profesionalitas, dan itu sesuatu yang hebat. Ambillah. Kau bisa mengambil uang itu sesuai yang kalian butuhkan. Gunakan untuk membeli sarapan, mengajak rekreasi keluarga atau bahkan memanjakan dirimu sendiri. Anggap saja itu sebuah bahan yang akan kalian muat di media massa, namun aku tak peduli. Hal terpenting yang ingin kusampaikan bahwa, kalian tak mendapat jawaban apapun dariku.”

KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL | JeongCheol GS
FanfictionTentang Seungcheol dan Jeonghan yang terjebak dendam di masa lalu. Serta rahasia-rahasia lain yang tak pernah disangka sebelumnya. Liku cinta yang rumit mengharuskan keduanya hidup dalam kepalsuan. Akankah bisa berujung manis? Warning! Genderswitch...