[Bahasa - AU - Lokal - Completed]
Punya pacar tapi hari setiap hari berantem. Ada?
Ada.
Cuma kisah klise yang membuat Sally harus memilih antara bertahan dalam sebuah hubungan yang medannya lebih berat dari roller coaster atau memulai lembaran baru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mumpung di sini, gak mau sekalian denger penjelasan gue yang lo tunggu dari kemarin-kemarin?"
---
Terima kasih buat Taeyong yang selama ini sudah melatih mental Sally hingga dirinya bisa menjadi sosok yang lebih kuat dalam menghadapi setiap persoalan.
Mungkin karena sering bertengkar, hati Sally membentuk imun pertahanan tanpa gadis itu sadari.
Ia merasa mungkin hari-harinya akan hancur jika tidak ada Taeyong di sisinya, namun nyatanya setelah semalaman menangis, hari ini ia bisa tetap menjalani harinya seperti yang sudah-sudah.
"Hai, Seyeng!" sapa Doyeon saat memasuki kelas pagi mereka.
Sally memang sudah datang lebih dulu. Dia jadi penghuni pertama di kelas tersebut karena dia kepagian.
"Yuhuuu. Tumben bener lo gak dateng pas dosen otw kelas?" ledek gadis itu sambil terkekeh seolah tidak ada masalah sama sekali.
"Mata lo bengkak, Sally. Lo kenapa?" todong Doyeon mengabaikan sindiran dari gadis itu.
Yang ditanya awalnya hanya bisa merutuk dalam hati. Padahal tadi pagi dia sudah berusaha mengakalinya dengan concealer yang cukup tebal. Apakah bengkaknya separah itu hingga Doyeon bisa begitu mudah menyadarinya?
"Kelihatan banget ya?" tanya Sally sambil meringis. Percuma juga beralibi, Doyeon pasti akan langsung mencecarnya sampai habis.
Doyeon mengubah posisi tubuhnya hingga bisa menghadap sempurna untuk menyelediki keadaan Sally hari ini.
"Cerita sama gue. Sumpah, Sally. Gue uda gak tahan, gue ngerasa ada banyak banget hal yang gak gue ketahui. Jangan bikin gue jadi sahabat yang jahat bisa? Cabut aja gimana? Hari ini gak ada kuis maupun tugas yang harus dikumpulin," kata Doyeon beruntun.
Sally bersyukur, meski hidupnya terlihat menyedihkan tapi setidaknya dia punya sahabat yang selalu perhatian dengannya.
"Selesai kelas aja. Abis itu gue janji bakal kasih tau semua. Sekalian sama Mina, kita juga uda lama gak jalan bertiga," usul gue sambil tersenyum tipis.
