[Bahasa - AU - Lokal - Completed]
Punya pacar tapi hari setiap hari berantem. Ada?
Ada.
Cuma kisah klise yang membuat Sally harus memilih antara bertahan dalam sebuah hubungan yang medannya lebih berat dari roller coaster atau memulai lembaran baru...
Doyoung melangkah dengan penuh percaya diri mendekati meja di mana teman-temannya berada.
Itupun kalau memang masih bisa disebut teman.
"Hai, Doy! Gak nyangka lo bakal dateng beneran ke sini," sapa Johnny sambil mengajak tos ala lelaki yang disambut baik oleh Doyoung. Tadi dia memang iseng mengajak Doyoung dengan pancingan ada seseorang yang spesial datang hari ini.
Jaehyun dan Yuta ikut takjub karena teman mereka mau datang ke tempat yang sudah dikutuknya beberapa waktu silam.
Dua orang lainnya menatap tanpa suara ketika Doyoung menatap mereka.
Yah, mereka berdualah yang menjadi alasan Doyoung menapakkan kaki di tempat yang dulu bisa ia sebut sebagai markas sebagaimana anak-anak lain menyebutnya. Namun itu semua hanya masa lalu karena baginya cafe ini adalah tempat terakhir yang ingin ia kunjungi.
"Masa gue gak mau ketemu sama temen-temen baik gue sendiri?" ujarnya sambil tersenyum miring. Sama sekali tidak dapat dikategorikan ramah karena justru senyuman itu terlihat sedikit mengerikan.
"Lo pada gak bilang kalo dia bakal ke sini," kata pemuda ber-hoodie hitam kepada ketiga orang yang sudah ada bersamanya sejak tadi.
Jaehyun berdeham. "Hmm.. Yahh, gue sendiri juga gak nyangka Doyoung beneran mau dateng," jawabnya dengan sedikit tidak enak.
Situasi ini seperti menjelaskan bahwa dari antara lima orang yang berada di meja panjang tersebut, ada dua orang di antaranya yang tidak begitu mengharapkan kehadiran Doyoung Putra di cafe tersebut.
Salah satunya ada gadis berambut panjang di bawah bahu berwarna hitam dan lurus yang menatap pemuda itu dengan penuh rasa bersalah.
"Sally?! Lo sejak kapan di sana?" tanya Yuta diikuti tatapan terkejut dari lainnya. Mereka yang berada di sana tidak pernah mengharapkan situasi ini terjadi barang sekali saja. Pertemuan ini benar-benar berpotensi melukai beberapa orang di dalamnya. Sally dan Doyeon memang berdiri tidak terlalu dekat dengan Doyoung jadi mereka berdua tidak terlihat jelas sejak tadi.
"Sally? Kamu diajak Doyoung ke sini?" tanya Taeyong yang sejak tadi tidak menyadari ada dua gadis mengekori Doyoung ke meja mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar, Taeyong merupakan pemuda ber-hoodie hitam yang tadi nampak familiar bagi Sally.
Bagaimana tidak familiar di saat hampir satu tahunnya sebagian besar ia lewati bersama pemuda tersebut? Tiba-tiba Sally merasa sedikit miris.
