Eight - Whut?

262 50 6
                                    

"Jadi suara gedebuk yang samar-samar saya dengar dari tangga itu suara kamu waktu jatuh?" tanya si kanebo setengah kering itu waktu kami sudah tiba di UKS fakultas.


Gua hampir ketawa pas dia bilang 'gedebuk' sebagai ganti suara jatuh gua tadi. Gua tahan ketawa karena emang gua masih kesel sama si manusia kaku satu ini. Walaupun akhirnya Kak Doyoung berbaik hati mengantar gua ke UKS yang untung aja letaknya gak jauh dari perpustakaan, tetep aja gua agak kesel karena tadi dia main gas gitu aja soal konsekuensi.


"Mungkin ya, Kak. Saya juga gak tau bunyinya terdengar seperti apa tadi," jawab gua seadanya.


Kak Doyoung berdiri tak jauh dari kasur tempat gua diobati oleh seorang suster yang selalu jaga UKS ini. Gua rada meringis pas kapas berisi alkohol itu menyapu luka di lutut gua yang tidak terbalut kain apapun karena gua pake rok ke kampus hari ini.


"Lagian kenapa bisa sampai jatuh coba. Kamu ceroboh ya," komennya tanpa ekspresi hingga membuat gua mendesis.


"Makasih ya, Kak, sudah bantu saya. Kalau masih mau mengomel, jangan sekarang, bisa? Ini beneran perih," tukas gua agak jutek. Bodo amat soal nilai, gua kesel banget dengerin dia ngomong kayak gitu.


Bukannya pergi, Kak Doyoung malah terkekeh.


Sialan, kenapa dia malah jadi kelihatan soft gini? 


"Kamu nahan sakit aja masih bisa galak, apalagi kalau lagi gak sakit sama sekali?"


Gua menoleh ke kanebo setengah kering itu dengan tatapan tidak percaya.


Gua aja dibilang galak sama dia?! Terus dia sendiri termasuk apa dong?!


Pada akhirnya gua memilih untuk mengabaikan hal itu dan mencari topik lain buat dibahas. "Kak, nilai sama absen saya jadinya tetap aman, 'kan? Ini saya telat satu setengah menit gara-gara nahan sakit abis jatuh lho," kata gua memulai negosiasi. Siapa tau konsekuensi buat gua bisa dicabut?


Cowo itu langsung menaikkan sebelah alisnya, wajahnya berubah menjadi semakin menyebalkan karena tatapan remehnya itu. "Wah, kamu lagi membujuk saya soal nilai? Ini di depan suster UKS lho. Kalau saya iyakan nanti dikira saya tidak profesional?"


Gua langsung memandang suster yang sedang mengobati gua itu. Dia gak komentar, cuma senyum aja dengerin percakapan gua sama Kak Doyoung. Ini pertama kalinya gua ke UKS sih, jadi gua juga gak tau suster ini bakal mikir apa.


"Sus, pernah nemu asdos kejam gak waktu kuliah dulu?" tanya gua random kepada suster yang masih mengobati luka-luka gua.


Suster itu kelihatan masih muda, mungkin fresh graduate atau lagi magang. Entahlah. Pokoknya gua kesel banget sama Kak Doyoung sampe-sampe nanyain hal ginian ke suster muda yang lagi senyum-senyum itu.


"Asdos kejam sih untuknya gak pernah, Dek. Tapi kalau berantem sama pacar sering," jawabnya gak kalah random.

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang