Thirty Three - She Said...

211 39 2
                                    

Mina sedang termangu sendirian di bangku taman belakang kampus ketika seseorang duduk menempati bagian kosong di ujung bangku lainnya.


"Ngapain sendirian di sini?"


Gadis itu menoleh, sedikit terkejut mendapati Doyeon yang sedang bertanya tanpa memandang dirinya. Matanya hanya menatap lurus ke arah air mancur yang ada di hadapan mereka. Tempat itu tidak terlalu ramai seperti biasanya karena memang ini sedang jam kelas.


"Lo gak kelas?" tanya Mina balik tanpa menjawab pertanyaan gadis itu. Jujur saja ia sedang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa saat ini. Ia bahkan tidak memiliki nyali yang cukup untuk menemui kedua sahabatnya itu.


Doyeon menghela napas sebentar. Hening menyelimuti keduanya yang mendadak saling mengunci suara masing-masing. Padahal di waktu lalu, keduanya selalu heboh setiap kali bertemu. Entah untuk membicarakan gosip yang beredar di kampus atau hanya sekedar membicarakan produk keluaran terbaru dari brand-brand kesayangan mereka.


"Lo kenapa gak pernah cerita soal Taeyong?" tanya Doyeon datar, namun tidak bermaksud untuk mengintimidasi lawan bicaranya walaupun sepertinya Mina tetap merasa dirinya akan dipojokkan sebentar lagi.


Mina menunduk, memandang kosong jari-jari tangannya yang sedang bertaut dan ia mainkan sendiri. Sama sekali belum siap menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya belakangan ini karena ia yakin hal itu dapat menyakiti sahabat-sahabatnya.


"Gapapa, gue gak bakal marah. Gue cuma pengen lo jujur aja. Kalaupun ada yang mau marah, cuma Sally yang berhak," kata Doyeon lagi hingga Mina harus menelan salivanya sendiri dengan gugup.


Namun itu tidak berlangsung lama karena Doyeon melanjutkan kalimatnya lagi, "Tapi Sally yang gue kenal gak bakal melakukan hal itu tanpa alasan. Lo cukup terus terang dan minta maaf, gue yakin dia mau nerima lo. Selama lo ngilang, dia juga sering kepikiran dan berusaha memaklumi kesibukan lo. Dia sama sekali gak pernah mikir yang aneh-aneh tiap ngelihat lo lagi bareng sama Taeyong. Justru dia lega karena ada yang bareng sama cowonya."


Mendengar penjelasan Doyeon, hati gadis itu semakin kalut. Mina semakin merasa bersalah atas segala yang telah ia perbuat di belakang sahabatnya yang begitu baik dan perhatian itu. Bahkan mungkin sekarang ia sudah tidak layak untuk menyebut dirinya sebagai sahabat Sally. Mana ada sahabat yang menusuk temannya sendiri dari belakang?


"Doy, gue gak yakin kalian bisa nerima gue lagi. Gue brengsek, Doy. Gue sendiri juga nyesel kenapa harus baper sama pacar sahabat gue sendiri? Bahkan begonya lagi gue baper sama cowo yang jelas-jelas nyakitin sahabat gue sendiri," ujar Mina pelan dan penuh sesal.


Doyeon menoleh, hatinya ikut miris melihat sahabatnya yang biasanya selalu ceria sedang murung dan menyesal. Ia tahu bahwa se-brengsek-brengseknya Mina sebagai lambe tu*rah di kampusnya, gadis itu sebenarnya baik dan setia kawan.

"Jadi lo juga tau kalo Taeyong gak bener-bener cinta sama Sally?" tanyanya penasaran.


Hening sejenak sampai akhirnya Mina mengangguk, membenarkan pertanyaan yang diberikan kepadanya. "Gue bego karena gue pikir Taeyong menaruh perasaan ke gue karena selama kepanitiaan tuh dia deket banget sama gue dan sering perhatian juga sama gue."

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang