Forty Four - Rest Area

212 35 4
                                    

Sudah setengah jam ini suasana mobil begitu hening.


Saking heningnya, Sally merasa sedikit sesak seolah udara di sekitarnya mulai menipis hampir tak tersisa.


Doyoung juga tidak menyalakan musik apapun karena sejak mereka keluar dari rest area, Sally izin pamit tidur karena tiba-tiba mengantuk.

Tentu saja ia cukup paham kalau itu bisa jadi hanya alasan yang dibuat-buat gadis itu saja, tetapi memang mungkin lebih baik begini dulu karena dirinya sendiri juga sedikit menyesali pengakuan spontannya tadi.


Sebenarnya Sally pikir dengan memejamkan mata, perlahan ia benar-benar bisa tertidur. Namun kenyataannya malah sebaliknya, ia malah gelisah sendiri.


"Hahahaha! Bercandanya kakak emang beda level, ya! Udahan yuk balik, biar gak kemaleman baliknya."


Sally diam-diam menyesali respon pertamanya setelah mendengar pertanyaan Doyoung.

Padahal Doyoung tidak terlihat seperti sedang bercanda, tapi justru itulah yang membuat dirinya jadi sedikit merasa bersalah. Kalau sudah begini ia jadi bingung harus bersikap seperti apa.


"Gak usah dipaksain merem kalo emang gak bisa tidur. Gue janji gak bakal ngomong yang aneh-aneh lagi, anggep aja tadi gue gak bilang apa-apa."


Sally terkejut setengah mati saat mendengar Doyoung berkata demikian. Ia juga tidak sadar sejak kapan ia membuka mata dan menatap dashboard mobil dengan tatapan kosong.


"Sorry, gue pasti ngerusak suasana banget tadi sampe lo gak nyaman. Gue emang berlebihan banget karena tadi lo kasih kejutan kecil. Maafin sikap gue," ujar Doyoung lagi. Terdengar sedikit datar dan dingin.


Bukannya lega, justru Sally jadi makin merasa bersalah mendengarnya. Apa mungkin responnya tadi justru menyinggung pemuda yang berulang tahun hari ini?


"Ehh? Oh, kakak lagi ngomong sama siapa?" tanya Sally sambil pura-pura meregangkan otot tubuhnya khas orang baru bangun tidur. Tentu saja dibuat sealami mungkin.


Doyoung sama sekali tidak menoleh ke samping, matanya fokus menatap jalanan di depan. Karena hari sudah gelap dan jalanan masih basah, ia mengemudikan mobilnya dengan sangat berhati-hati.


"Gue ngomong sendiri," balasnya ketus.


Sally tersenyum kecut. Mungkin berpura-pura tidak terjadi apa-apa juga bukan hal yang bagus bagi keduanya. Padahal Sally senang bisa berteman dengan pemuda yang dulunya hanya seorang asisten dosen baginya.


"Sorry, pasti reaksi gue di restoran tadi juga uda menyinggung lo ya, Kak? Gue spontan bilang gitu karena jujur gue gak tau harus bereaksi seperti apa," ungkap Sally jujur.


Semakin dewasa, memang ada beberapa hal yang lebih baik tidak disampaikan secara langsung. Namun, ada juga beberapa hal yang lebih baik dikatakan secara jujur agak tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang