Thirty Eight - Peace

174 34 4
                                    

Sesuai dengan ucapannya kemarin, Doyoung memang benar-benar menghubungi Jisoo dengan melakukan unblock pada kontak gadis itu sebelumnya. Memang bukan rahasia umum lagi bahwa Doyoung menutup segala akses komunikasinya dengan Jisoo maupun Taeyong. Sebut saja Doyoung kekanakkan, tetapi menurutnya cara ini adalah cara yang paling bijaksana untuk melupakan masa lalunya meski sebenarnya ia tetap saja sering kepikiran.


Saat ini pemuda itu sedang menuju cafe tempat yang biasa disebut basecamp oleh circle-nya. Karena pikirnya Jisoo juga sudah pernah ke sana, jadi seharusnya gadis itu tidak perlu bingung-bingung lagi.


Tepat saat pintu dibuka, pandangan mereka bertemu dengan posisi Jisoo yang sudah lebih dulu duduk menghadap pintu masuk. Gadis itu mengulas senyum tipis, matanya memancarkan sedikit kecemasan dan Doyoung sangat mengetahui hal tersebut.


Doyoung sudah mempersiapkan dirinya, ia bahkan berada di dalam mobil selama lima menit tanpa melakukan apapun sebelum akhirnya melangkahkan kaki menuju dalam cafe. Sejujurnya ia sendiri tidak tahu harus menyelesaikannya mulai dari mana karena hati dan perasaannya sangat acak saat ini. Walaupun begitu, ia tetap ingin memenuhi ucapannya kepada Sally kemarin malam. Sebut saja Doyoung jadi terpikir mau berdamai dengan masalahnya karena ucapan Sally karena memang kenyataannya seperti itu.


"Halo, Doy," sapa Jisoo kikuk saat pemuda itu menduduki kursi di seberangnya. Kedua tangannya saling meremas untuk menyembunyikan kegugupannya di depan pemuda tersebut.


Doyoung melirik arloji yang melingkari pergelangan tangan kirinya sekilas. "Gue masih punya lima menit sebelum waktu janjian," katanya datar merujuk pada kedatangan Jisoo yang lebih pagi dari perkiraan padahal seingatnya gadis itu bukan tipe yang tepat waktu jika tidak diingatkan.


Mungkin sudah berubah, pikir Doyoung.


"Ah, engga kok. Akunya aja yang dateng kepagian," klarifikasi Jisoo buru-buru.


Siapa saja yang melihat mereka saat ini pasti tidak ada yang percaya bahwa keduanya sudah cukup lama mengenal bahkan pernah di masa dimana tidak bisa lepas dari satu sama lain.

Kini keduanya seperti orang asing.


"Kamu mau pesen apa? Aku pesenin dulu ya?" tawar Jisoo memecah keheningan di antara mereka.


Doyoung menggeleng. "Gue gak bakal lama. Gue cuma mau bilang kalo kita uda benar-benar selesai dan lo gak perlu merasa gak enak sama gue lagi. Terserah juga lo mau ngelakuin apa, gue gak akan pernah mempermasalahkan itu."


"Doy, aku minta maaf—"


"Sama satu lagi," potong Doyoung sebelum Jisoo menyelesaikan kalimat penuh penyesalannya itu. "Lo gak perlu minta maaf sama gue karena gue uda lama maafin lo. Justru gue di sini mau minta maaf karena bikin lo gak nyaman. Tapi serius, sekarang gue gak masalah meskipun lo balik sama Taeyong. Selama ini gue cuma kabur dari kenyataan bahwa gue lah penghalang hubungan kalian."


Jisoo menggeleng dengan cepat seperti tidak setuju dengan pernyataan Doyoung barusan, tetapi pemuda itu lebih dulu mengulurkan tangannya. Gadis itu menatapnya penuh tanya, masih banyak yang ingin ia sampaikan tetapi mengapa Doyoung seperti tidak memberikannya kesempatan?

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang