Forty - Thoughts

230 36 1
                                    

"Taeyong bilang dia gak pernah anggap gue sebagai pelampiasan. Kenapa dia harus bikin gue lebih berat buat ngelepasin dia? Harusnya dia biarin gue berpikir bahwa perasaan gue bertepuk sebelah tangan sejak awal. Harusnya dia gak perlu capek-capek klarifikasi gini karena itu malah bikin gue jadi semakin terlihat menyedihkan," ujar Sally setelah dirinya lebih tenang.


Doyoung memang perlahan menggiringnya ke parkiran agar gadis itu bisa lebih dapat privasi di dalam mobilnya. Setidaknya kaca film mobilnya bisa melindungi privasinya daripada bangku taman yang merupakan tempat terbuka dan dilalui banyak orang.


"Kalo begini gue malah jadi susah buat benci sama Taeyong. Kenapa bahkan sampai akhir gini gue kembali dibuat goyah? Padahal kemarin-kemarin gue uda bisa nerima kalo gue emang menjalani kisah sendiri," tambahnya lagi.


Pemuda itu memang sengaja diam karena ingin Sally lebih bebas dan jujur dengan perasaannya sendiri. Selama ini Sally memang terlihat biasa saja pasca putusnya hubungan antara dia dengan Taeyong. Mungkin di awal saja terlihat hancur, namun keesokkan harinya terlihat normal seolah tidak terjadi apa-apa.


Kini hatinya ikut meringis melihat gadis ini akhirnya menumpahkan segala perasaannya lagi. Mungkin memang bukan untuk pertama kalinya, tetapi perasaannya tetap saja ikut sedih seperti ini.


"Beneran deh, gue mendingan gak tau apa-apa sampai akhir dari pada gue tau kebenarannya kayak begini. Rasanya mau move on aja tuh jadi makin berat aja. Terlalu banyak kenangan yang bikin gue susah lupa," lirihnya diakhiri dengan desahan napas panjang. Raut wajahnya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, namun tetap saja masih terlihat muram.


Doyoung berusaha untuk menjadi pihak netral di saat dirinya ingin sekali mencaci maki Taeyong agar memudahkan Sally untuk membenci mantan sahabatnya itu. Namun setelah dipikir, itu sama sekali bukan gayanya.


"Justru menurut gue mending lo tau apa adanya," ujar Doyoung sambil menatap Sally lurus. Ia sengaja menjeda kalimatnya karena ingin melihat respon Sally lebih dulu.


Setelah dirasa Sally tidak keberatan dirinya turut berpendapat, Doyoung kembali melanjutkan kalimatnya sambil sesekali memainkan pelindung kemudinya. "Setidaknya dengan begini lo bisa lega karena gak selamanya Taeyong membohongi perasaannya buat lo."


Gadis itu sedikit tertarik dan mulai menatap Doyoung penuh tanya. Pemuda itu jadi lebih percaya diri untuk melanjutkan kalimatnya.

"Meskipun lo cuma diem, gue yakin dalam lubuk hati terdalam lo ada rasa sakit karena merasa tidak dicintai dengan tulus selama ini. Setidaknya kali ini Taeyong uda melakukan sesuatu yang tepat menurut gue."


Doyoung menjeda kalimatnya hingga membuat Sally mendesis kesal, "Lo hobi ya ngomong dipotong-potong gitu?" selanya sedikit emosi hingga pemuda tersebut tertawa lepas, sedangkan Sally keningnya makin mengerut. Beneran kesel dia.


"Lo emang gak bisa diajak dramatis sedikit ya? Hahahaha," kekeh Doyoung kemudian berdeham sedikit karena hanya mendapat respon datar dari Sally.


"Kayak yang tadi gue bilang, setidaknya Taeyong konfirmasi kalo selama ini lo gak bertepuk sebelah tangan. Cuma emang hati dia belum benar-benar berdamai sama masa lalu aja makanya dia akhirnya memutuskan buat engga melanjutkan hubungan ini sama lo. Mungkin dia takut lo bakal lebih tersakiti karena tau dia sebenarnya belum sepenuhnya move on dari Jisoo."

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang