Nineteen - Terlanjur

254 48 6
                                    

Ada yang kangen?



+++



Keadaan Sally saat ini dapat membuat siapa saja yang melihatnya turut merasa iba.


Doyoung yang melihatnya pun ikut mendesis pelan, "Taeyong sialan! Masih berani dia ke sini!"


Baru saja lelaki itu berdiri hendak pergi menghajar kekasih Sally itu, tangan mungil gadis itu lebih dulu menggapainya dan menahannya.

"Please, jangan pergi," lirihnya pelan. Terasa getaran kecil berasal dari tangan Sally sehingga Doyoung mengurungkan niatnya untuk meninggalkan gadis itu sendirian.


Meski dalam keadaan begini, Sally masih sadar dan masih bisa berpikir sedikit. Ia dapat merasakan emosi dari Doyoung dan ia berpikir kemungkinan pemuda itu menghajar kekasihnya lagi. 


Iya, lagi.


Sally sempat melihat wajah Taeyong yang babak belur. Hal itu juga yang membuat wajah pemuda itu terlihat lebih menyeramkan. Ingin sekali ia membantu Taeyong dan mengobati lukanya, namun apa yang dilakukan oleh pemuda itu justru membuatnya ingin melarikan diri.


Alfredo Taeyong tidak pernah menatapnya dingin dan kaku sampai sebegitunya. Bahkan ia juga dapat merasakan aura kebencian yang disampaikan melalui sorot matanya yang begitu tajam. Tubuhnya kembali gemetar hanya dengan mengingat tatapan pemuda itu tadi.


Sally menahan Doyoung yang hendak pergi karena ia tidak ingin ada yang terluka lagi. Walaupun sampai saat ini ia masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi antara Doyoung dengan Taeyong, namun satu hal yang ia yakini bahwa keduanya memang memiliki hubungan yang tidak baik.


Isak tangis Sally sudah mereda, namun tatapan kosong yang diberikannya saat ini lebih mengkhawatirkan. 


Doyoung sudah lebih dulu menutup pintu kos dan memapah gadis itu hingga mereka berdua duduk di atas sofa. Dengan perlahan Doyoung menyeka bekas air mata pada wajah gadis itu dengan beberapa lembar tisu yang dia ambil dari nakas dekat sofa.


Belum ada yang berbicara lagi. Sedari tadi Doyoung telah menahan diri untuk tidak keluar dari tempat ini dan menghajar habis pemuda yang ia yakini harus bertanggung jawab atas keadaan Sally saat ini. Kalau saja gadis itu tidak memintanya untuk tinggal, mungkin Taeyong benar-benar tamat hari ini.


"Kak Doyoung kenapa ke sini?" tanya Sally datar, nyaris tanpa ekspresi.


Rasanya Doyoung sendiri tidak mungkin mengatakan apa yang telah terjadi beberapa jam sebelum ia berada di tempat ini...



Two hours ago...


Doyoung tengah mengoreksi kuis mahasiswa kelas asistensinya ketika ponselnya berdering lantang menandakan ada panggilan masuk untuknya.

Asdos - Fly Away with Me ; Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang