Spesial Bonus #3

1.3K 231 33
                                    

Jennette menduduki dirinya di sofa yang tersedia, menghela nafas panjang. Sesi dansa belumlah berakhir, Kent masih terjebak disana, dengan Belle tentunya.

Entah sudah berganti pasangan lagi atau belum, Jennette malas untuk memikirkannya.

Cklek.

Jennette mengalihkan pandangannya pada pintu yang terbuka.

"Jennette?", gadis itu terdiam.

Dengan perasaan terkejut ia menatap pria di sana.

"I-Ijekiel?"

Tentu saja selama 10 tahun itu mereka sudah sering bertemu di pesta pesta lain. Namun yang mereka lakukan hanyalah sekedar saling menatap, mereka berdua tidak pernah saling berbicara.

Jennette berdiri dari duduknya dan melangkah keluar ruangan, namun Ijekiel menghentikannya. Pria itu menggenggam erat pergelangan tangan Jennette.

"Lepas.", ujar Jennette.

"Bisakah kita berbicara sebentar?", Ijekiel bertanya penuh harap.

Selama ini ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Jennettte. Pada dasarnya Alphaeus memang tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan anggota kerajaan lagi kecuali hal mendesak.

"Tidak. Sekarang lepaskan aku!", Jennette menekan setiap kata yang ia ucapkan.

"Kamu tau kabar bahwa aku akan menikah sebentar lagi bukan?"

"Jangan harap aku dan anggota kerajaan lain akan datang"

"Aku sungguh meminta maaf Jennette. Tidak bisakah kamu memaafkanku? Aku tau Alphaeus memang bersalah, namun aku sama sekali tidak tau rencana busuk ayahku"

Jennette mendengus pelan, "Kau mengetahuinya Ijekiel. Ayahmu memintamu untuk menjagaku, terus berada di dekatku, agar aku bergantung padamu. Dan ketika aku menjadi Tuan Putri nanti, aku akan memilihmu sebagai pasangan ku, dan membuat Alphaeus menjadi anggota kerajaan."

"Aku sudah meminta maaf Jennette.", ucap Ijekiel penuh penyesalan.

"Setelah 10 tahun? Yang benar saja Ijekiel! Apa kau memerlukan waktu 10 tahun untuk meminta maaf?"

"Aku-"

"Lepaskan tanganmu darinya!"

Kent tiba tiba saja muncul, menatap Ijekiel dengan tatapan tajam.

Tangannya dengan kasar melepaskan genggaman Ijekiel pada Jennette. Kent menarik Jennette mendekat ke arahnya, merangkul pundak Jennette dengan erat.

"Ayo pergi.", mereka membalikkan badan hendak pergi.

"Aku akan mengirim undangan. Ku harap kau datang ke pesta pernikahan ku nanti Jennette."

"Sebagai keluarga.", lanjut Ijekiel.

Jennette mendecih, ia menarik lengan Kent dan segera pergi menjauh dari ruangan tersebut.

"Kau ini, lain kali jangan pergi meninggalkan party hall seenaknya. Aku yang susah mencarimu tau!", ujar Kent kesal.

Melihat Ijekiel yang berada di dekat Jennette membuat perasaannya semakin kesal. Ahh benar benar deh. Rasanya seperti ingin mencabik cabik seseorang.

"Hmm", gumam Jennette membalas ucapan Kent.

"Apa yang kau bicarakan tadi dengannya?", tanya Kent.

"Bukan apa apa.", jawab Jennette acuh.

Jennette memikirkan ucapan Ijekiel padanya. Apa benar Ijekiel akan mengirimkan undangan pesta pernikahan dirinya pada Jennette?

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang