Chapter 54 [LAST]

4K 321 43
                                    

Jennette menggigit jarinya gugup, tubuhnya bergetar takut, keringat perlahan mulai turun dari pelipisnya.

Sorakan sorakan dari luar sana sama sekali  tak masuk ke dalam pendengarannya.

Pintu kereta terbuka, memunculkan seorang pelayan pria yang sedang mengulurkan tangannya pada Jennette.

"Nona..."

Jennette terbuyar dari lamunannya, dengan ragu ia menerima uluran sang pelayan. Sorakan semakin terdengar kencang sesaat setelah dia menampakkan diri pada publik.

Nafasnya terdengar terengah engah, kegugupan merajalela dalam dirinya, tanpa Jennette sadari bahwa sang pelayan telah pergi meninggalkannya. Berganti dengan...

"Hey, calon Tuan Putri, mau sampai kapan berdiri di sini?"

Jennette sedikit terkejut dengan kehadiran Kent yang tiba tiba, tidak ada angin tidak ada hujan wajah pemuda itu tiba tiba berada di depannya.

"Kau ini mengagetkan!", ia memukul pundak Kent pelan.

Pemuda itu terkekeh, "Kau mau sampai kapan berada disini? Ayo segera naik"

Kent menggenggam tangan Jennette dengan elegan, perlahan mereka berdua pun menaiki tangga Istana Amesthy, tempat berlangsungnya acara penobatan milik Jennette.

Yapp, hari ini, tepatnya 17 Juli gadis it akan melaksanakan penobatannya. Ia akan dikenalkan bukanlah lagi sebagai Jennette Margarita, melainkan Jennette de Alger Obelia.

Selama perjalanan menaiki tangga Kent bisa merasakan tangan Jennette bergetar hebat.

"Berhenti bergetar, apa yang kau takutkan sih? Ini kan hanya penobatan biasa", celetuk Kent.

Manik zamrud Jennette melotot, "Apa kau bilang? Hanya penobatan? Hanya penobatan!? Ini sebuah penobatan Kent! Semua bangsawan akan melihatku, para rakyat akan melihatku!"

Kent memutar bola matanya jengah, "Saat penobatanku menjadi Duke aku biasa saja tuh"

Lagi lagi Jennette memukul pundak pemuda itu, "Jangan disamakan dong!"

Jennette kembali larut dalam pikirannya, ahh dia benar benar dilanda kegugupan. Bagaimana kalau bangsawan membencinya?

Bagaimana kalau rakyat tak menerima nya?

Bagaimana kalau para dayang tidak menyukainya?

Ia tidak suka dibenci dan direndahkan.

Kent tertawa pelan, membuat Jennette bingung karena nya. "Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?"

"Kau benar benar lucu saat gugup seperti itu. Mirip seperti kelinci!"

"Enak saja aku disamakan dengan hewan!"

"Sudahlah, kau tak perlu khawatir. Ini hanya akan berlangsung selama beberapa jam saja kok. Yang harus kau lakukan hanya berjalan menuju Yang Mulia dan Tuan Putri, mendengar pidato singkat Yang Mulia, pemasangan mahkota, lalu sedikit berpidato pada rakyat", Kent mencoba menenangkan.

"Aku ta- hah!? Aku berpidato?!", Jennette terkejut bukan main.

Kent mengernyit, "Tentu saja kau, yang dinobatkan kan dirimu bukan diriku"

"B-Bukannya yang berpidato itu seharusnya Kaisar ya?"

Kent menepuk jidatnya keras, "Jangan bilang kau tidak tau kalau kau harus berpidato?"

Jennette menggeleng, sudah gugup ditambah begini jadi makin gugup kan!

"Sudahlah, hanya pidato singkat saja, bicara asal pun tak apa. Tak akan ada yang berani mencemohmu"

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang