Spesial Chapter #2 Sakit

1.6K 254 26
                                    

SC #1 masih nyambung oke sama SC #2, SC #3 juga masih nyambung. Set nya sama sama sebelom tahun baru.

Sebelum tahon baru tapi kejadian habis Jenet sama Anas jalan jalan berdua. Yang jenet nya pingsan di goa itu loo.

===•===

Jennette terbaring lemah di ranjangnya, dengan badan sedingin es yang ditutupi dengan selimut tebal putih polos.

Setelah bermain hujan hujanan yang cukup lama kemarin, pada akhirnya gadis itu tumbang juga. Flu seketika melanda dirinya.

"Nona, satu suap lagi", Anne menyodorkan sesendok bubur tersebut pada Jennette.

Putri asuhnya mengalihkan kepalanya, "Nggak mau"

'Bubur pahit begitu, aku tidak mau!'

Anne mendesah pelan. Kalau seperti ini sih sampai malam nanti makan siang Jennette tidak akan habis habis.

Lagipula ini kan salah gadis itu sendiri, semua sakit yang melanda Jennette, semua ini karenanya yang seenaknya bermandi hujan.

Sungguh Anne tidak pernah mengajarkan Jennette untuk bermain hujan hujanan. Justru Anne selalu memperingati Jennette agar jangan sampai terkena air hujan, apalagi sampai mandi!

Darimana coba putri asuhnya itu terfikir ide untuk bermain hujan hujanan.

Pikiran Anne tertuju pada satu orang, tentu saja Anastacius! Siapa lagi bukan?

Jennette kembali ke mansion dengan keadaan basah kuyup dengan Anastacius yang sama basahnya disampingnya.

Ahh sudah pasti pria tua itu yang mendoktrin Jennette hal hal tidak baik!

Begitulah kira kira pikir Anne.

"Nona, satu suap lagi. Hanya satu suap lagi, saya janji", Anne masih berusaha menyodorkan sesendok bubur pada Jennette.

Namun lagi lagi gadis itu menolaknya, "Daritadi bilangnya satu sendok satu sendok melulu. Pasti kalau aku makan yang itu Anne akan menyodorkan sesendok lagi dan berkata 'satu sendok lagi'", celoteh Jennette.

Sepertinya walaupun tubuh gadis itu sedang lemah, bibirnya tak akan pernah lelah untuk berceloteh.

Yaiyalah kalau mulutnya itu juga ikut melemah nanti bagaimana caranya Jennette berghibah?

Tok tok

Pandangan kedua orang itu tertuju pada pintu, Anne menaruh semangkuk bubur yang daritadi ia pegang di nakas dan dengan segera membukakan pintu.

Wajah Anne langsung berubah menjadi tak baik sesaat setelah melihat siapa orang yang mengetuk pintu kamar Jennette.

Haahh, untuk apa coba Anastacius datang kemari?

Walaupun sudah dua hari lalu, Anne masih tetap jengkel pada Anastacius.

Sudah mendoktrin hal yang tidak tidak pada Jennette, lalu sekarang untuk apa pria ini kemari?

Kalau Anne tak salah ingat juga Anastacius seringkali mengusik Jennette sembarang, huh Wanita berusia 36 tahun itu curiga Anastacius mempunyai ketertarikan khusus pada Jennette.

Sekalipun pernikahan dengan beda umur jauh adalah hal lumrah di Obelia, tetap saja kalau akhirnya Jennette yang masih berusia 14 tahun menikah dengan Anastacius yang berusia 40+ itu Anne tidak rela.

Dengan perbedaan umur mereka, daripada menjadi pasangan mereka lebih cocok dipanggil sebagai ayah-anak.

Eh tapi tidak!

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang