Chapter 35

1.6K 296 70
                                    

Maapkeun, chap kemaren bilangnya update besoknya atau lusanya. Tapi malah update besok lusanya.

Sebenernya kemaren malam udah jadi, udah mau upload juga, tapi pas baca ulang aku ngerasa ada yang aneh. Jadi yaudah tulis ulang.

Maapkan atas segaka ketypoan di bawah.

===•===

Gadis dengan surai coklat itu duduk di pinggiran jendelanya yang sedang terbuka lebar, kedua tangannya itu menggenggam kotak musik pemberian sang Ayah.

Alunan nada dari kotak itu tak pernah berhenti berputar, jika terhenti maka Jennette akan memastikannya untuk berputar kembali.

Pandangannya teralih pada bintang bintang di atas langit.

Untuk kesekian kalinya ia menghela nafas panjang.

Mengapa....

Mengapa seperti ini....

Seharusnya malam ini dia menangis bukan?

Seharusnya sekarang ia menumpahkan segala kesedihannya yang merindukan keluarganya bukan?

Tapi mengapa...

Mengapa sekarang ia tidak menangis?

Bahkan satu tetes air mata pun tak kunjung keluar dari manik nya.

Apa ini artinya dia tidak sedih lagi?

Apa ini artinya dia sudah bahagia berada di dunia ini?

Apa ini artinya.....

"Sia..."

"Jesya...."

"Jesya Anastasia Mesasch"

"Hei!"

"Namamu Jesya Anastasia Mesasch kan? Iya kan? Bukan Jennette Margarita kan? Iya kan?"

Jennette bermonolog.

Jennette beralih dari duduk di jendela dan kembali masuk ke dalam kamarnya, jendela nya itu masih ia biarkan terbuka lebar.

Gadis itu berjalan ke arah cermin besar di kamarnya. Memandangi wajah nya dengan seksama.

Tangannya mengepal kencang, perlahan ia melepaskan cincin emas yang ia gunakan untuk menutupi mata sapphire nya.

Terlihatlah, seorang Jennette de Alger Obelia.

Ah tidak tidak. Jennette tak pantas mendapatkan marga itu. Setidaknya sebelum ia mendapatkan penobatan sebagai Tuan Putri.

Yang mungkin tak akan pernah ia dapatkan.

Dengan cepat ia mengenakan cincinnya lagi.

Ia menghela nafas panjang, untuk berpuluh puluh kalinya.

Jennette menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan gusar.

Tiba tiba saja seekor griffin masuk ke dalam kamarnya. Griffin yang benar benar besar. Membuat Jennette terlonjak kaget.

Seharusnya tadi ia segera menutup jendela!

Griffin itu berjalan mendekat ke arah Jennette yang berada di ranjang.

"H-Hei! J-Jangan mendekat! J-Jangan!"

Hewan itu tidak menurut, ia tetap berjalan mendekat ke arah Jennette, di mulutnya itu terdapat sebuah kotak berukuran kecil sedang ia gigit.

Ia memberikan kotak yang sedari tadi ia bawa pada Jennette. Lalu dengan segera setelahnya ia terbang pergi dari kamar Jennette.

Jennette pun dengan segera berlari ke arah jendela nya dan menutupnya rapat rapat. Setelahnya ia kembali ke ranjangnya, dimana griffin itu menaruh kotak yang ia bawa tadi.

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang