"Jennette!"
Athanasia memelukku erat saat aku baru sampai di pintu masuk istana nya. Semua orang yang melihat kami pasti akan mengira bahwa kami adalah sahabat sejak kecil.
"A-Athanasia....."
Athanasia melepaskan pelukannya. "Kau ingin berbincang dimana? Dalam istana? Taman? Atau sambil naik perahu? Atau kau ingin di atap istana juga boleh! Dimanapun ayo!"
Sepertinya dia terlalu bersemangat bukankah begitu...
"Ahh, dimana saja boleh asal nyaman"
"Kalau gitu di ruang tamu istana saja ya, Ayo!", Athanasia menggenggam tanganku dan menuntun berjalan menuju ruang tamu istana.
.
.
.Selama 2 jam, Athanasia dan Jennette menghabiskan waktu untuk bercengkrama santai. Mereka berdua hanya membahas hal hal yang terjadi di dunia modern selama ini.
Tidak lupa ditemani dengan cake dan teh lippe. Ahh menyenangkan.
Tak lama pelayan masuk dan membawa.....
Sorbet buah!!
Mata Jennette berbinar binar saat melihat segala jenis sorbet buah yang ditaruh pelayan di meja.
"Sepertinya aku tak salah. Kau memang menyukai sorbet buah"
Manik biru Jennette beralih dari sorbet buah dan menatap Athanasia "Kok kau bisa tau?"
"Saat acara minum teh pelayan sempat menyediakan sorbet buah kan? Kau menatap sorbet buah itu dengan tatapan berbinar binar dan memakannya dengan sangat lahap"
"Makanlah, aku meminta khusus pada koki untuk dibuatkan sorbet buah yang sangat enak khusus untukmu"
"Athanasia kau terbaik! Aku mencintaimu!"
Dengan perasaan senang Jennette melahap sorbet buah dihadapannya.
"Emm, Jennette. Apa kita bisa melanjutkan pembicaraan yang kemarin?", tanya Athanasia.
Jennette mengangguk saja karena mulutnya sekarang penuh.
"Twanylah apwapwun"
"Emmm, begini....... Lucas kemarin memberitahuku, kalau dia akan pergi ke pohon dunia"
Jennette yang merasa pembicaraan ini akan menjadi serius menghentikan acara makan makannya dan fokus pada pembicaraan.
"Semuanya akan baik baik saja Athanasia. Karena sudah tau kejadiannya bukankah kita bisa menghindari hal buruk?"
"Aku tau, tapi.... entah kenapa aku terbayang bagaimana jadinya diriku apabila ayah lupa ingatan"
"Itu sangatlah menyakitkan", mata Athanasia berkaca kaca.
Jennette berpindah dari berhadapan dengan Athanasia dan duduk di sampingnya. Ia menggenggam erat tangan Athanasia.
"Semua akan baik baik saja. Aku ada bersamamu. Apapun yang terjadi padamu nantinya, aku akan jadi orang pertama yang membantu dan melindungimu"
Ucapan Jennette bagaikan obat penenang bagi Athanasia. Setidaknya ia tau satu orang yang benar benar tak akan mengkhianatinya, selain Lucas.
"Jennette, apa kau bisa....., menceritakan lagi soal komik yang kau baca? Keseluruhannya, kemarin kan kau hanya bercerita setengah"
"Aku ingin meneliti nya lebih dalam"
Jennette menghela nafas berat. "Maaf aku tidak bisa. Sayang sekali aku belum menyelesaikan ceritanya sampai akhir. Aku tidak begitu paham"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennette [Suddenly I Became A Princess]
FanficSia merupakan salah satu penggemar terbesar cerita "Suddenly I Became A Princess", menceritakan sebuah gadis korea miskin yang bereinkarnasi menjadi tuan putri Athanasia di novel romantis berjudul Lovely Princess. Namun di cerita Lovely Princess Ath...