27. GONE

4.2K 689 379
                                    

+ bantu voted dan komen ya. Maaf nih ga bisa buat yang sad2, karena bisanya buat yg emosi2 hwhwhwhwh😭

Agak ga enak jg ya liatin Haneul, tapi takut sebagian kepo😭🤲🏻

Nih, Haneul. Makk, saya insecuree😭🤲🏻

Happy Reading-!

Suasana di depan ruang IGD membuat Haneul semakin dibuat takut. Jisoo tidak ada di sini, gadis itu kabur ketika Jaemin datang menghampiri Haneul yang sedang menahan bobot tubuh Taeyong.

Sudah lebih dari 10 menit lamanya. Dokter Johnny belum juga keluar, Haneul semakin dibuat curiga dengan berubahnya Jisoo selama ia tak mengampus. Siapa yang membuat sahabatnya itu berkhianat.

Dokter Johnny keluar dan membuat Tuan Lee, Jaemin dan Haneul berdiri. "Bagaimana kondisi anak saya?" tanya Tuan Lee.

Dokter Johnny melepas kacamatanya, kemudian menatap Tuan Lee. "Segala cara kami lakukan agar jantungnya tetap bertahan, tetapi Tuhan berkehendak lain. Anak anda tidak bisa diselamatkan, pisau itu tertancap di dadanya."

Haneul membekap mulutnya tak percaya. Ia terjatuh di dalam dekapan Jaemin, lelaki itu dan Tuan Lee terkejut saat Haneul terjatuh ke lantai.

"GAK! GAK MUNGKIN KAKAK TINGGALIN AKU!"

Jaemin mengelus kedua belah pundak Haneul. Dokter Johnny yang melihat ini tak bisa menahan tangisnya, setiap kali ada yang meninggal, dokter itu ikut menangis karena ia tahu rasanya ditinggal oleh seorang ibu yang ia cintai.

Dokter Johnny berjongkok dihadapan Haneul, menepuk pundak gadis itu. "Yang tabah ya, Tuhan lebih sayang kakak kamu. Pak, Mas, saya permisi."

Jaemin dan Tuan Lee mengangguk. Setelah perginya Dokter Johnny, Tuan Lee duduk di kursi. Menatap setiap ubin rumah sakit dengan tatapan kosong, setelah kehilangan istri yang ia sayangi, kini ia harus kehilangan putra yang ia banggakan.

"Kenapa keinginan kamu jauh berbeda, Yong?"

***

Please turn on music

Suasana pemakaman hari ini berjalan lancar. Kepergian Taeyong begitu membuat Haneul terluka. Jungwoo, Winwin pun turut menangis menyaksikan pemakaman sahabatnya itu. Doyoung, Yuta, dan Jaehyun pun ada di sini.

"Yang sabar ya, kakak kamu ga sendirian kok," ujar Jungwoo memberi semangat pada Haneul. Haneul yang melihat kuburan kakaknya hanya mengangguk, dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Kamu tau ga? Gimana perhatiannya kakak kamu ke kita, rasanya udah kayak kakak kandung," ucap Winwin, tapi tak lama lelaki itu menangis dan tak kuasa untuk membuka suara lagi.

Adanya Taeyong di dunia, sungguh-sungguh membuat semua sahabatnya merasa sangat terpuruk ketika lelaki itu tiada. Selama di dunia, lelaki itu banyak memberi kenangan dari SMA hingga mereka bisa sesukses ini.

"Han... jangan sedih lagi. Semua orang ada di samping kamu," bisik Doyoung di samping telinga Haneul. Gadis itu mengangguk, ia mendongkak menatap Doyoung. "Makasih, Kak."

"Aing ga tahan, Win. Mau balik, mau mewek!" seru Yuta memeluk tubuh Winwin. Winwin yang sedikit kehilangan keseimbangan tubuhnya menggeplak paha Yuta. "Malu-maluin anjir. Gue juga pengen mewek, huaaa."

[✔️]1. HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang