Bab 6

9.6K 1.3K 25
                                    

Hanya bangsawan yang memiliki atribut sihir, yang bisa masuk ke dalam akademi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanya bangsawan yang memiliki atribut sihir, yang bisa masuk ke dalam akademi. Hampir semua bangsawan memiliki sihir dan itulah yang menjadikan akademi adalah tempat ekslusif para bangsawan dalam mendapatkan pendidikannya. Tentu saja di dalamnya terdapat juga pengendalian sihir.

Arthur sering membawa teksbook mengenai sihir bumi atau elemen tanah yang kemudian akan Clara baca dan coba terapkan. Hasilnya tentu saja tidak buruk karena Clara memiliki insting alami dalam melakukan sihir ini. Clara pintar menyembunyikan kemampuannya dan di tambah dengan sikap tidak percaya diri dan rendah diri, membuat Clara enggan untuk menampakan bakat sihirnya.

"Kau baru di sini? Aku baru melihatmu." Seseorang menepuk bahuku ketika aku bingung harus belok ke kanan atau ke kiri di koridor yang terlihat panjang.

Aku mencoba tidak panik. Tidak ada yang akan mengenaliku dengan setelan pria yang saat ini kugunakan. Aku sudah bercermin dan melihat bahwa aku tampak seperti pria muda berusia sama dengan Arthur. Apalagi bagian dada dan bokongku tidaklah besar sampai bisa menimbulkan kecurigaan.

"Y-ya. Aku sedikit terlambat, bukan?" Aku meringis.

"Benar. Aku juga terlambat untuk upacara awal. Ayo kita bergegas." Ajak pria ramah dan tampan itu. Rambutnya panjang dengan warna pirang keperakan yang indah. Dia mengingatkanku dengan tokoh Legolas di film The Lord of The Rings.

"Legolas."

"Maaf?"

"Uhm. Namaku Legolas."

Pria itu tersenyum cerah. "Senang bertemu denganmu. Aku Maximus."

Aku mengerjap. Nama Maximus terasa akrab bagiku. Dan jika tidak salah, Maximus Laurent adalah salah satu hero yang akan Valerie takhlukan. "Kau Maximus Laurent?" Aku bertanya ngeri.

Dia tertawa ketika melihatku terbelalak. "Banyak orang akan menjadi penjilat ketika mengetahui siapa aku, dan ekspresimu tidak pernah kutemui sebelumnya."

Bukan ide bagus berhubungan dengan salah satu hero.

"Kau tahu. Sebaiknya aku ke arah kanan dan kau ke-" Aku belum selesai bicara ketika tanganku terlebih dahulu di tarik dan bokongku mendarat ke kursi yang berada tidak jauh dari tempatku sebelumnya.

"Kita bisa mendapatkan detensi jika ketahuan." Dia menekankan telunjuknya di depan bibir tipisnya. Menyeringai tipis dan semakin membuatku tidak nyaman. Sebagai orang yang telah menyelesaikan game Cherry Blossom, Maximus Laurent adalah orang yang patut Clara waspadai karena dia bisa sangat kejam jika hal itu menyangkut kekasihnya yang tentu saja adalah Valerie Alger.

Dan juga, Maximus adalah calon Mage selanjutnya. Tepatnya enam bulan lagi ketika dia lulus dari akademi dan Mage sebelumnya telah wafat, Maximus akan menjadi over power dan dengan mudah menguasai empat elemen.

"Apa elemenmu?" Tanyanya lagi.

"Bumi." Jawabku singkat. Berharap bahwa dia akan menjauh karena status sihir yang kugunakan.

"Luar biasa. Karena aku juga pengguna elemen bumi."

"Tidak mungkin. Kau keluarga kerajaan dan mereka memiliki elemen api di setiap keturunannya."

Maximus mengedikkan bahunya kemudian tertawa, "Tidak masalah karena elemen tanah pun tidak kalah hebat dari elemen lainnya. Kau seharusnya tahu itu."

Aku mengangguk, mengingat film Avatar The Legend of Ang dan melihat Maximus layaknya Ang sementara aku adalah Taff yang sangat cool dengan atribut tanahnya. Seharusnya aku menjadi tokoh Taff di film itu dan bukannya Clara yang akan mati ketika usianya dua puluh tahun.

"Apa kau akan ikut turnamen kecil hari ini?"

"Apa?"

"Kau benar-benar baru di sini, huh?" Dia tertawa. Matanya yang berwarna biru mengamatiku dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. "Kurasa kekuatan sihirmu tidak main-main. Aku akan mendaftarkanmu dan kau bisa membuat elemen lain mengakui sihir bumi."

"Apa? Tidak-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa? Tidak-"

Upacara selesai dan semua orang menyebar. Sosok Maximus yang tinggi menjulang dengan mudah berbaur kemudian menghilang. Kerumunan mulai berpindah tempat dan yang bisa kulakukan adalah mengikuti arus sehingga membuatku sampai di arena yang mirip koloseum kecil dengan arena berbentuk lingkaran sebagai pusatnya.

Aku menelan ludah susah payah. Tiba-tiba memiliki firasat buruk begitu melihat Maximus sedang berbicara dengan seseorang yang lebih tua dan kuduga adalah salah satu pengajar di sini. Raut wajah mereka serius dan sedetik kemudian, mata biru Maximus menemukanku dan memaku kepadaku. Tangannya menyuruhku untuk mendekat dan begitu saja, kakiku tidak bisa melawan untuk ke arah sebaliknya.

"Dia adalah Legolas, yang akan mewakili atribut bumi hari ini."

Sang pengajar dengan cambang lebat melihatku sangsi. "Dia tidak terlihat tangguh seperti yang kau bicarakan."

"Oh Anda tidak akan tahu sampai pertandingan ini selesai, bukan?"

"Bagaimana dengan Evolet? Seharusnya hari ini Arthur Evolet yang mewakili elemenmu."

"Apa?!" Aku bereaksi ketika nama Arthur disebut.

"Oh chill, Dude. Kurasa kau cukup mengenal Arthur sehingga memberikan reaksi seperti ini?"

"Y-ya. Aku adalah kerabat jauh Evolet. Dia tidak mengatakan apa-apa kepadaku."

"Aha! Jadi itulah yang menyebabkan kau agak mirip dengannya." Maximus menyeringai dan sepertinya aku bisa melihat kilat puas di matanya.

Dia tidak tahu bahwa aku wanita yang sedang menyamar, bukan? Dia tidak tahu bahwa aku adalah Clara Evolet, bukan?

"Baiklah, kalau begitu Arthur akan kujadwalkan minggu berikutnya. Kau bisa bertanding hari ini Legolas....?"

"Sewyer, Sir. Namaku Legolas Sewyer."

Pengajar itu kemudian menepuk pundakku. Mengucapkan semoga aku berhasil dan bisa mengikuti kelas lainnya di hari pertama aku bergabung di akademi ini seolah aku akan babak belur begitu pertandingan dimulai.

Apakah terlihat jelas bahwa aku anak baru yang butuh banyak keberuntungan?

Meski sebenarnya niat awalku hanyalah melakukan penjelajahan kecil di kastil yang mirip Hogward ini dan kemudian pergi dengan damai. Astaga.

***

Secret of Villainous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang