Target tamat 2020 ngga ke kejar.
Hahahahahahaha
Ya sudahlah.Happy new year beibeh 😘
"Tolong katakan padaku satu alasan mengapa aku harus menemanimu seharian, Clara." Arthur bersuara dengan nada kesal. Duduk di sofa panjang butik Madam Piere dengan tangan terlipat dan wajah masam. Sementara aku sedang mencoba gaun kelima sejak dua jam yang lalu dengan seorang pekerja, yang sedang melakukan pengepasan akhir.
"Karena kau adikku dan kau menyayangiku, dear Arthur." Aku menjawab asal. Membuat Valerie tertawa kecil begitu juga dengan pekerja yang membantuku.
"Nah sekarang aku memiliki satu alasan untuk tidak menyayangimu."
Aku mendelik. "Mengapa kau tidak keluar dan membeli kue di suatu tempat bersama Valerie untuk menungguku dan membuat mulut bawelmu itu berhenti berbicara!"
"Ide bagus!" Arthur berdiri dengan cepat dan bersemangat. "Nah Miss, ayo kita tinggalkan Kakakku yang menyebalkan dan buntalan kain yang tidak habis itu!"
Aku memutar mataku kesal. "Aku mendengarmu Arthur!"
Valerie tertawa kecil. "Kami akan memesankanmu sesuatu untuk kau makan. Kau pasti kelaparan, bukan?"
Aku mengangguk. "Terima kasih Valerie. Kau sungguh pengertian." Aku melambai singkat karena aku juga tidak bebas bergerak dengan jarum yang menusuk di sebelah sana dan sini. Sejujurnya, aku pun sudah lelah dan ingin cepat keluar dari keadaan ini jika saja ibu Clara tidak mengultimatum Madam Piere bahwa gaun yang akan Clara gunakan harus sempurna dan tidak kurang dari lima set.
Valerie membeli satu gaun yang telah selesai pengepasan dengan cepat. Gaun yang dia gunakan berwarna merah muda dengan warna mustard yang menonjolkan rambut pirangnya. Aku meminta ibuku membelikannya juga karena dia juga menemaniku berbelanja hari ini. Setidaknya, aku tidak hanya ditinggalkan berdua saja dengan Arthur yang mengeluh sejak seperempat jam kami sampai.
"Aku tidak tahu mengapa aku membutuhkan lima set gaun jika hanya menghadiri satu pesta." Aku menggerutu begitu selesai dan telah menggunakan gaun berpergian milikku. Satu jam lagi telah berlalu dan rasanya aku sudah menghabiskan banyak waktu yang sia-sia.
"Karena kita jarang berpergian ke ibukota, Milady." Nancy menjawab pertanyaanku. "Lagipula gaun-gaun itu sangat indah dan pasti akan bermanfaat di masa depan."
Aku menghela napas. "Kau benar. Gaun-gaun itu juga sangat cantik." Kapan lagi aku bisa memanfaatkan kekayaan keluarga Clara dan menggunakan gaun layaknya putri Disney.
Nancy lalu menemui pegawai untuk mengatur pengiriman ke alamat townhouse kami dan juga akun pembayaran yang nanti akan pihak butik tagihkan ke bendahara keluarga Evolet.
Aku dan Nancy lalu keluar dari butik. Perutku sudah meronta kelaparan karena hari yang sangat panjang. Satu jam lebih sudah berlalu dan kupikir, Arthur dan Valerie pasti sudah menghabiskan makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Villainous Woman
FantasyMasuk ke dalam game otome yang aku mainkan?! Kau pasti bercanda! Tidak masalah jika aku menjadi pemeran utama, tapi yang benar saja! Menjadi tokoh jahat yang terancam mati di usia 20 tahun bukan keinginanku! ***