21. Tenggat Satu Bulan

20 3 0
                                    

Pandangan mata para kaum hawa tertuju kepada pria asing yang keluar dari kelas tuan Arga bersama Ainsley dan Eva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan mata para kaum hawa tertuju kepada pria asing yang keluar dari kelas tuan Arga bersama Ainsley dan Eva. Banyak yang berbisik-bisik tentang mereka.

"Segitu rame nya? Padahal muka standar aja direbutin." dumel Eva sambil menatap ponsel nya.

Ainsley yang berjalan di samping sahabat nya pun menoleh, "Kenapa sih lo?"

"Nih liat!" Eva menunjukkan ponsel nya pada Ainsley.

"Jealous lo?"

Eva menunjuk diri nya, "Gue? Gak akan!"

Gadis itu mendahului kedua teman nya, Derby yang melihat itu mengerutkan kening nya.

"Kenapa?" tanya nya ada Ainsley sembari menunjuk Eva.

"Kepo!" jawab Ainsley sembari berlari kecil menyusul Eva.

"Jadi gini rasa nya punya temen aneh." gumam Derby.

Dua gadis yang tadi meninggalkan Derby, kini sudah berada di depan pintu ruangan milik salah satu dosen.
Mereka berdua berdebat, siapa yang akan mengetuk pintu itu terlebih dahulu hingga sang pemilik ruangan keluar dengan kaget.

"Kalian ngapain di sini?" tanya Arga menunjuk kedua perempuan di depan nya.

"Tadi bapak kan yang minta kita ke sini." jawab Ainsley.

Arga mengangguk, ia mengingat nya. Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan itu.

"Jadi ada apa, pak?" Eva bersuara.

"Bisa biasa aja nanya nya? Jam kuliah sudah selesai, kita gak usah terlalu formal."

Ainsley berdecak, "Memang, tapi ini kawasan kampus."

Arga menghela nafas nya, "Saya cuma mau minta kalian bantu saya pilih tema mengajar yang lebih enak seperti apa. Saya sudah menyiapkan dua opsi dan saya gak bisa memilih nya."

Ainsley menatap tak percaya kepada Arga, "Hanya karena itu?"

Eva menepuknya pelan, "Kayak gak tau dia aja."

"Enggak, gue gak tau. Terus kalau lo lebih tau kenapa gak lo aja yang ditaksir dia?" tanya Ainsley.

Arga berdeham, "Bisa balik ke topik? Kalau memang gak membantu mending kalian berdua keluar saja, saya gak ada waktu membahas perasaan."

"Omo, anda sudah berubah? Good job!" kata Ainsley sambil mengacung kan jempol nya.

♨♨♨

BUGH

Satu pukulan kembali mendarat di wajah Alvin. Pukulan keempat ini sudah menghiasi wajah pria itu.

"Bisa-bisa nya lo berpikir pendek seperti itu? Lo gila hah?!" tanya Aiden dengan suara menggelegar.

"Stop!" teriak Eva dan Ainsley bersamaan.

VELLEITIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang