20. Pengganggu Suasana

18 3 0
                                    

Seperti hari-hari sebelum nya, Eva dan Ainsley memasuki kampus dengan style mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti hari-hari sebelum nya, Eva dan Ainsley memasuki kampus dengan style mereka. Jalan dengan santai tanpa memperdulikan perkataan orang-orang.

Namun kini langkah mereka berdua terhenti, kedua nya tersenyum melihat dua malaikat--Aiden dan Alvin, menurut mereka.

Kedua pria itu berdiri di hadapan mereka, jika Aiden menatap datar seperti biasa maka berbeda dengan Alvin. Ia menatap tajam ke arah manik mata Eva, terlihat semua kemarahan di sana.

"Kita harus bicara!" tegas Alvin sembari menyeret Eva.

Ainsley reflek hendak mengikuti namun dicegah oleh Aiden, pria itu memberikan kode untuk tetap diam.
"Biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka, lo di sini aja."

Ainsley menganggukkan kepala nya,
"Lo di sini juga kan?"

Aiden mengerutkan kening, telunjuk nya menandakan tidak tepat di depan wajah Ainsley. "Gue lebih baik di kelas dari ada di sini."

Dan benar saja pria itu meninggalkan gadis yang tengah melongo. Pria itu tersenyum tipis, tangan kanan nya memegang tas sedangkan tangan kiri nya memegang ponsel nya.

Di sisi lain, Eva dan Alvin berada di taman belakang kampus. Sepi, hanya ada kedua nya di sana, tak terlihat batang hidung satu pun milik orang lain.

"Ada apa sih?" tanya Eva yang sudah keburu kesal akibat tangan nya ditarik kencang.

"Aku mau kita putus."

Eva membelalakkan mata nya, "Are you sure? Bercanda mulu, gak ada yang ulang tahun diantara kita!" ucap Eva masih mencoba tidak percaya, ia menggerakkan tubuh nya agar pindah posisi.

Alvin menangkup kedua bahu Eva, menatap dalam ke arah mata gadis itu. "Aku gak bercanda, kita memang harus berakhir sampai di sini."

Eva terdiam, sampai dua menit berlalu pun gadis itu terdiam. Perlahan bibir nya tersenyum miring, "Ternyata dia udah nemuin kamu."

Alvin mengerutkan kening nya, "Siapa?"

"Dia Jessi, mantan kamu."

Alvin tak bergerak sama sekali, ia diam seperti yang dilakukan Eva tadi.

"Aku tau kalau dia mantan kamu, Alvin. Kamu masih suka dia kan? Kamu mutusin aku karena dia kan?"

Alvin yang sudah paham dengan situasi pun lebih memilih jujur.
"Iya, semua karena dia."

Eva tersenyum miris, "Aku kira seorang Alvin itu bisa membuka lembaran baru dan hidup dengan tenang. Nyata nya dia adalah orang bodoh yang gak mau berpaling dari lembarang lama dan memilih memikirkan itu."

Mereka sama-sama terdiam, jika Alvin speechless maka Eva tersenyum yang terlihat meremehkan padahal dalam hati nya semua campur aduk.

"Sekarang gue tau apa itu definisi bodoh. Orang bodoh ialah orang yang gak bisa move on dari masa lalu, orang yang selalu melihat ke belakang dan orang yang meninggalkan penolong di depan mata nya demi bersama penjahat di belakang nya."

VELLEITIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang