26. Terpesona

16 3 0
                                    

Baru jalan sehari kini Aiden sudah menjauh kembali, tentu itu membuat Ainsley terus bertanya-tanya hingga rasa nya otak nya akan meledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru jalan sehari kini Aiden sudah menjauh kembali, tentu itu membuat Ainsley terus bertanya-tanya hingga rasa nya otak nya akan meledak.

Tiga hari dengan beda tanggapan dari Aiden tapi pria itu menghindari kontak langsung dengan nya, membuat nya ingin gila.

Setiap gadis itu chat 'ada dimana?', 'lagi apa?', 'bisa ketemu?', 'lagi capek ya?' selalu dijawab oleh Aiden. Namun saat di kampus, mereka bertemu tapi Aiden beralibi untuk menjauh.

"Mungkin lo buat salah kali, coba lo inget-inget." tanggap Eva saat sahabat nya bercerita semua nya.

Ainsley memutar otak nya, mengingat kelakuan dan perkataan nya namun menurut nya tak ada yang salah.

"Gak kok, gak ada, gue yakin seribu persen!" balas Ainsley tegas.

Eva membenarkan posisi duduk nya dan lebih mendekat. "Atau dia emang sengaja deketin lo terus ngehempas lo."

"Masa sih? Aiden gak kayak gitu tau!"

Eva berdecak sebal, ia menoyor kepala teman nya itu. "Jangan selalu bilang gitu, lo belum tahu seratus persen dia seperti apa."

"Lo gak ngebantu." kata Ainsley dengan wajah datar nya.

"Pantes telinga gue panas, ternyata kalian lagi gibahin gue."

Derby datang dengan tas di punggung nya, di tangan nya terdapat sebuah tab berwarna putih. Terlihat ringan sekali tas yang dikenakan Derby.

"Ga ada gibahin lo, itu sama buang-buang waktu." jawab Eva sinis.
Gadis itu masih kesal terhadap Derby yang malam itu mengecup pipi nya, lebih tepat nya malu bukan kesal.

"Lo kenapa sinis banget sama dia? Kalian marahan?" tanya Ainsley yang tak paham dengan kedua nya.

"Lo malu gara-gara waktu itu gue---" ucapan Derby terpotong saat Eva membekap mulut nya.

"Kita pamit keluar dulu ya, bye Ainsley!" kata Eva cepat sambil merampas tas nya cepat dan menarik tangan Derby.

"Dasar yang di mabuk asmara." Ainsley berdecih melihat nya.

♨♨♨

Rachel menatap sebal pada Aiden.
"Ka Aiden kenapa gak nepatin janji kakak? Ayah kan selalu mengajarkan untuk jadi pria sejati tapi kenapa ka Aiden gak nepatin janji?"

Aiden terdiam, ia menatap manik mata adik nya. Dalam hati nya ia sedang mempertimbang kan, harus mengatakan nya atau tidak.

"Kenapa diem? Gak bisa jawab? Kak ayolah, masa kakak begitu sih?"

"Chel, ini bukan hal yang mudah." jawab Aiden cepat.

"Apa nya yang gak mudah? Dimana? Kakak masih suka ka Ainsley kan?"

VELLEITIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang