OO. Flashdisk Ningning

1.6K 116 17
                                    

Hari itu, adalah hari pertama aku mengenal dirinya. Aneh tapi nyata, ya hanya itu yang dapat aku katakan.

Hari Kamis pagi, adalah saksi bisu atas pertemuan kami. Itu semua juga karena kecerobohan teman laki-lakiku.

Pagi itu, aku sedang duduk santai saat semua orang tengah sibuk dengan tugas presentasi mereka. Aku bersantai bukan berarti aku malas, tapi aku memang sudah menyelesaikannya dari lama.

Aku sekelompok dengan 3 orang yang tak begitu dekat denganku. Namanya Jaemin, Jeno, dan juga Ningning. Namun karena tugas itu, kami menjadi sedikit lebih dekat akhir-akhir ini.

"Ning, flashdisk nya ada di lu kan?" Tanyaku pada Ningning yang sedang bergosip dengan sahabatnya, Winter.

"Engga deh, bukan sama gw."

"Lah terus? Kan kemarin ngerjainnya di rumah lu."

"Bukan gw yang pegang, kemarin ada yang minjem kayanya lu."

"Di gw juga ga ada."

"Lah, kayanya sama Jen- eh engga deng. Jaemin! Iya iya kemarin katanya dia aja yang pegang."

"Jaemin?" Ulangku dan Ningning mengangguk.

"Hooh, coba tanya aja sama dia."

"Ok." Kataku lalu pamit mendekat kearah meja Jaemin yang sedang asik memainkan game di ponselnya bersama anak laki-laki lainnya.

"Jaem, lu bawa flashdisk nya ga?"

"Hah? Flashdisk apaan?" Ujar Jaemin masih terfokus pada ponselnya.

"Tugas presentasi ekonomi kita. Jangan bilang lu ga bawa?" Balas Jeno yang duduk disebelahnya.

"Flashdisk ekonomi? Oh itu ada gw mah- EH DI PINJEM AMA TEMEN ANJIR BARU INGET."

"Bgst Jaem?!" Ujar Ningning yang ternyata mendengar ucapan Jaemin barusan.

"Mampus." Ledek Jeno sambil tertawa receh, padahal tak ada yang lucu :/

"SORI SORI GAIS GW LUPA NAGIHNYA. INI GW MAU MINTA BALIK, EH NA TEMEN GW KUY." Panik Jaemin karena takut di amuk oleh Ningning.

"WOI GAME LU GIMANA?"

Jaemin menoleh sebentar pada Jeno lalu kembali menarik tanganku "LANJUTIN BENTAR JEN."

"BALIK-BALIK LU GA BAWA FLASHDISK NYA HABIS LO YA JAEM!"

"IYE NINGNINGGG."

"Eh eh ngepain bawa-bawa gw anjir."

"Bentar elah Na, ini udah mau bel masuk jadi entar yang kena marah karena telat bukan gw aja tapi lu juga."

Pletak!

"Anjir malah di jitak."

"Gada ahlak lu!"

"Hehew maapin."

Aku dan Jaemin jalan misuh-misuh disepanjang lorong kelas 11. Ada yang suka, ada yang sedih, iri dengki, dan semacamnya.

Tentu saja, karena Na Jaemin itu salah satu dari sekian banyaknya most Wanted sekolah ini. Dan dapat di pastikan aku akan memiliki banyak musuh setelah ini.

"Lepas anjir Jaem, lu ga liat degem degem lu horor banget gitu kaya mau nerkam gw?" Bisikku sambil mencoba melepaskan tautan tangan Jaemin dipergelangan tanganku.

"Udah diem bawel, kapan lagi coba di gandeng sama cogan? Ea ea ea."

"Hilih bacot."

Pertikaian kami berhenti saat Jaemin menghentikan langkahnya di depan 11 MIA 3. Kelasnya tepat disebelah kelasku tapi entah mengapa rasanya berjalan sangat jauh.

"Sungchan, oi Sungchan. SUNGCHAN CONGE."

"Anjir gausah pake teriak juga!"

"Ya lu gausah pake jewer juga, sakit!"

"Ya lu sih teriak-teriak, mana pake ngatai conge lagi."

"Dih biarin." Sewot Jaemin lalu kembali berteriak "SUNGCHAN HELOW."

"Paan."

Aku dan Jaemin sama-sama menoleh kebelakang dan sedikit terkejut saat kedua mata kami saling bertemu. Pria jangkung dengan rambut sedikit gondrong, entah mengapa sangat menawan dimataku.

"Kirain lu di dalam kelas sampe gw teriak-teriak kaya orang gila tadi hehe." Ujar Jaemin terkekeh renyah

Lelaki itu memutus kontak mata kami dan menoleh pada Jaemin, "kenapa?"

"Mau nagih flashdisk, kita ada presentasi hari ini, yekan Na?"

"HAH? EH, IYA." aku terkejut saat Jaemin tiba-tiba merangkulku, apa maksudmu Na Jaemin?

Ia merogoh saku celananya lalu memberikan flashdisk dengan hiasan hati itu pada Jaemin. Jangan salah paham, itu milik Ningning jadi wajar jika hiasannya agak ke pink-pink-an.

"Nih, thanks."

"Aman kan? Tugas kita ga ilang kan?"

"Aman kok."

"Oke kita duluan yak. Ntar push rank jangan lupa." Ujar Jaemin dan dibalas anggukan kepala oleh pria tinggi itu.

Sebelum membalikkan badan, aku sedikit membungkuk lalu tersenyum kecil. Namun sebelum melihat responnya, NA GBLG JAEMIN sudah lebih dahulu menarikku hingga membuatku spontan memutar badan.

Entah salah atau tidak, yang terakhir aku lihat adalah ia membalas senyumanku dengan senyuman tipis. Yang artinya adalah,
















dia tersenyum padaku.








Mari kita ulang.






























DIA TERSENYUM PADAKU











Sekali lagi.
















































D I A T E R S E N Y U M P A D A K U

Dan setelah itu aku rasa aku takkan bisa melepaskan bayang-bayangnya dari ingatan ku.

- Hwang Hanna as YOU


G A N T E N G
By : meyjunnn

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang