cerita

22 2 0
                                    

"Ra makan yuk!" Ajak Nabila.

"Yuk!" Jawab Sarah.

Mereka pun makan malam dengan tenang.

"Ohoioyoao Naao--

"Habisin dulu Kali makannya!" Sela Nabila yang melihat Sarah bicara dengan mulut yang penuh makanan.

"Hehehhe!" Tersenyum doang Sarahnya.

Sehabis Sarah mengunyah Dan menelan makanannya is melanjutkan pertanyaannya tadi.

"Ohiya Na gue liat lo kemaren disekolah deket banget sama Kak Junkyu?" Tanya Sarah.

"Kasih Tau gak ya, kalau gue kemaren dibully kakak kelas yang seangkatan sama kak Junkyu!" Gumam Nabila.

"Na oy Na!" Panggil Sarah.

Sedangkan yang dipanggil masih dalam lamunan.

"Kalau gue kasih Tau ntar Sarah nya gak terima, terus samperin kak Lia ntar jadi panjang urusannya. Dan bisa saja biayasiswa gue Dan dia disuruh dicabut lagi sama ayahnya!" Gumam Nabila berfikir panjang.

"Tapi kalau gue gak kasih Tau!"  Gumam Nabila.

"Aaahhhhh!" Teriak Nabila frustasi.

"Na lo kenapa sih?" Tanya Sarah memegang kedua bahu Nabila.

"Hehhehe, gak papa!" Ucap Nabila.

"Yakin gak papa, lo gak mau cerita?" Tanya   Sarah.

"Gue--

"Lo kenapa?" Tanya Sarah.

"Gue dibully oleh kak Lia!" Jawab Nabila cepat.

"APA..., EMANG DIA SIAPA?" Teriak Sarah geram.

"Huss, Ra jangan teriak-teriak ntar tetangga sebelah keganggu!" Ucap Nabila menenangkan Sarah dengan cara mengusap-ngusap bahu Sarah.

"Tapi lo sudah dibully!" Tukas Sarah.

"Udah, gue gak papa!" Seru Nabila.

"Lo kenapa gak lawan?" Tanya Sarah.

"Soalnya dia ngancem!" Jawab Nabila terus diam diri dikursi dimana dia duduk.

"Emang dia ngancem apa ke lo?" Tanya Sarah masih merasa geram.

"Dia ngancem kalo gue ngelawan dia, dia bakal suruh cabut biayasiswa gue sama Pak kepala sekolah!" Jawab Nabila.

"Emang dia siapa, dia punya hak apa disekolah?" Tanya Sarah.

"Dia kakak kelas Kita namanya kak Lia, orang tuanya yang punya sekolah Ra!" Jawab Nabila.

"Terus lo takut?" Tanya Sarah.

"Lagian juga tu sekolahan punya papa gue, Dan yang ngurus bapanya Lia!" Gumam Sarah.

"APA perlu tu sekolahan gue beli!" Geram Sarah semakin meraja lela.

"Untuk apa juga gue beli ti sekolah, lagian tu sekolah punya gue ehh maksudnya papa gue!" Gumam Sarah menjawab pertanyaannya sendiri.

Sontak Nabila membulatkan matanya terkejut "emang lo punya uang?" Tanya Nabila.

"Iya, banyak!" Jawab Sarah.

"Uang dari Mana, Kita aja tinggal dikosan?" Tanya Nabila.

Kini Sarah kelihatan bingung.

(Keceplosan Kan jadinya, ini gara-gara tu orang)!" Gumam Sarah.

"Gak ko gue bercanda!" Jawab Sarah.

"Makanya kalo marah jangan berlebihan!" Seru Nabila.

"Udah Kita tidur, ntar besok telat bangun!" Ajak Sarah.

My Friend's Is Mine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang