BUAT PUTRI SAYA JATUH CINTASekitar satu minggu yang lalu,
Saat itu di perusahaan dua puluh lantai itu, pada ruangan presiden direktur Prasaja Group, seorang pemuda dengan menyimpan perasaan cemas menatap dengan tegang sosok yang ada dihadapannya.
Dikepalanya saat ini terisi banyak kata yang sudah ia rangkai sejak satu minggu yang lalu. Tat kala para karyawan di perusahaan Aditama yang sekarang menjadi tanggung jawabnya mengalami banyak goncangan memilih mundur dan seperti ada seseorang yang menyulut api mempengaruhi mereka untuk mendemonya.
Bagaimana tidak, jika hal itu terus dibiarkan maka perusahaan akan benar-benar hancur.
Berhadapan dengan sang pemimpin perusahaan yang tampak sangat berkharisma. Walau usianya sudah berkepala empat, visualisasi yang ditampakkan dari wajah pria matang itu seolah tak termakan oleh waktu.
Jaya tahu, seorang Reynand Prasaja yang ia lihat saat ini adalah seorang aktor terpopuler pada jamannya.
"Jadi, katakan saja apa mau kamu?" Laki-laki yang baru saja membaca deratan huruf yang menjadi suatu permohonan bantuan pada laptop anak muda di hadapannya mendongak dengan sorot mata masih menganggap mereka sangat berjarak. Ia lebih suka mendengarkan secara langsung dari pada membaca rangkaian kata seperti ini jika seseorang memohon padanya. Dengan alasan lelaki itu lebih suka melihat adanya ketulusan yang terpancar dari para pemohon itu.
Pemuda itu berusaha tenang, ia menegakkan tubuhnya menatap mata tajam sosok laki-laki paruh baya berjas hitam dihadapan untuk menjelaskan maksudnya.
"Sesuai dengan apa yang saya rincikan pada proposal ini-" Perkataan itu terjadi sejenak. Agaknya Jaya banyak menimang kalimat yang akan ia keluarkan saat ini. "Saya ingin meminta anda untuk membantu perusahan keluarga kami yang saat ini sedang mengalami banyak masalah. Bapak mungkin sudah mendengar kalau perusahaan Aditama saat ini sedang di ambang kebangkrutan."
Sang presiden masih terdiam sembari menyelidik, seolah ia juga sedang menunggu kelanjutan dari perkataan anak muda bertindik ditelinga sebelah kirinya tersebut.
Dengan sedikit ragu, anak muda itu pun melanjutkan dengan hati-hati. "Maksud saya perusahaan bapak adalah yang perusahaan sangat besar, dan saya benar-benar yakin meminta bantuan pada Prasaja Group."
Lalu membenahi duduknya, laki-laki yang dikenal dengan nama Reynand Prasaja itu sedikit menegakkan badan. "Saya tentu saja bisa membantu kamu."
Seperti mendapat kelonggaran pada dada, dengan mata membulat seakan tak percaya ia pun tersenyum sumringah. "Pak-" Jaya seperti kesulitan menghirup oksigen. Bahkan karena saking senangnya laki-laki sampai meremas kain pada kedua lututnya kuat. Akhirnya akan ada yang dapat memperbaiki keterpurukan perusahan milik keluarga Aditama, ini seperti membuatnya terasa dihidupkan kembali.
Kemudian, "Saya dengar-dengar kamu juga seorang aktor." Bapak Reynand menambahkan yang akhirnya membuar Jaya tertegun, heran.
"Bapak tahu?"
Tersenyum, Reynand lalu berdiri dari duduknya. Memasukkan tangan ke dalam saku celana, melangkahkan kaki dan berdiri tepat disamping Jaya.
"Kevin Wijaya." Kedua laki-laki itu saling bersitatap sejenak. "Alias Jaya Kevin Aditama Wirajaya. Merupakan salah satu aktor ternama yang sedang naik daun belakangan ini." Langkah sepatu itu semakin mendekat. Reynand menyunggingkan bibirnya sejenak, teringat akan masa lalunya dahulu. Kenangan lamanya tiba-tiba terbersit akan anak muda ini, faktanya ia juga pernah bergelut didunia keartisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK REYANA (END) [Hiatus]
RomanceCerita ini telah diadaptasi ke dalam cerita bergambar (Webto*n) dengan judul yang sama. ____________________ Cinta Untuk Reyana. Warning 21++ Sementara Reyana menyetujui pernikahan demi kebahagiaan orang tuanya, sedangkan Jaya harus menikah demi...