DIADILI
Saat itu, rintik-rintik hujan masih tersisa. Secercah cahaya yang menyilaukan masih belum menyadarkan kedua insan yang tengah saling menghangatkan itu. Bahkan bunyi klakson yang bekali-kali memekakkan telinga rupanya tidak mengganggu indera pendengaran mereka.
Hingga akhirnya suara klakson itu berhasil mengusik telinga wanita cantik yang tengah merasakan tubuhnya ada yang menghimpit. Ia membuka mata perlahan, sayup-sayup dirinya mulai menyadari sesuatu. Matanya pun mulai menyoroti keadaan sekitar. Gelap gulita diluar sana, penuh dengan pepohonan yang rantingnya bergoyang.
Reyana sedikit tidaknya sudah menyadari apa yang terjadi sekarang. Dua tangan kokoh tengah mendekapnya erat dengan tubuh mereka tanpa penghalang. Terasa hangat dan memalukan. Iya, Reyana sangat malu.
Ia juga merasakan kepala laki-laki itu menyusup di ceruk lehernya.
Dengan susah payah didorongnya tubuh berat itu. "Jay...." ia tersengal, suaranya lirih hanya nafas. "Kamu ngapain?" Agaknya gadis itu syok dengan posisi mereka saat ini.
Perlahan kepala itu mulai bergerak ringan. Ia mengerjap untuk menghilangkan pandangan buram pada pengelihatannya. "Lo udah sadar?"Mendongak perlahan hingga menatap Reyana dengan mata yang masih berkedip.
Clek!
Tiba-tiba terdengar suara pintu mobil yang dibuka paksa dengan keras. Orang tersebut rupanya terganggu akibat mobil Jaya yang menghadang jalan.
Dan itu membuat Jaya sontak menoleh kaget, tak kalah kagetnya dengan pria itu kemudian saat melihat siapa yang ia dapati sedang berasama Jaya.
"Reyana!! Apa yang--" laki-laki yang membuka pintu tersebut nampak terkejut melihat keadaan disana. Kemudian ia beralih menatap Jaya yang masih tak percaya akan kehadirannya.
"Kamu apakan keponakan saya!"
Jaya mendadak pusing, bogem mentah itu berhasil mendarat dengan sempurna diwajahnya. Sakit dan membuat matanya berair.
Sayup-sayup ia kemudian mendengar suara-suara berisik.
"Ada apa Romeo?" suara itu terdengar dari arah belakang mobil. "Ada pemilik mobilnya?"
"Reyana, mi." matanya membulat membuatbwanita tersebut khawatir.
"Kenapa cucu mami?" wanita tua itu nampak mendekat, melihat dalam mobil. "Astaga Reyana!!"
Tatapan nanar Jaya samar-samar dapat menangkap sosok wanita berumur yang histeris melihat mereka.
"Ya Tuhan, apa yang kalian berdua lakukan. Kenapa cucu saya bisa begini. Pergi dari tubuh cucuku."
Sejurus kemudian ia dapat mendengar kerumunan mobil sudah berkumpul mengerumuni dari arah depan.
"Romeo?"
Nenek Miska menoleh kearah sumber suara itu. Lalu berteriak histeris kepada sang menantu. "Reynand, lihatlah. Apa yang pemuda ini lakukan kepada cucu mami."
Langkah terburu-buru pun terdengar. Melihat kedalam mobil, dilihat putrinya tengah terkulai dengan posisi yang tidak pantas. Dengan emosi yang teramat sangat, ayah dari sang gadis pun menggeram sembari mengepal tangannya kuat.
"Kamu!!" Ia menggeram, mencengkeram bahu Jaya dengan kuat. "Menjauh dari putri saya sekarang juga!" Suaranya datar, menakutkan dan mencekam membuat Jaya semakin lemas saat itu juga.
****
Sekarang disinilah Jaya diadili. Akhirnya ia kembali lagi dirumah mewah itu. Namun kali ini berbeda, dia dianggap sebagai orang yang bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK REYANA (END) [Hiatus]
RomanceCerita ini telah diadaptasi ke dalam cerita bergambar (Webto*n) dengan judul yang sama. ____________________ Cinta Untuk Reyana. Warning 21++ Sementara Reyana menyetujui pernikahan demi kebahagiaan orang tuanya, sedangkan Jaya harus menikah demi...