BAB 10 | Menikah

1.8K 98 2
                                    

Menikah


Tak memerlukan waktu lama, setelah Reyana dan Jaya setuju untuk menikah. Semua anggota keluarga langsung menyambutnya dengan gembira. Mereka pun langsung merancang pesta pernikahan dengan konsep yang mewah nan megah. Apalagi Reyana adalah anak tunggal dan pewaris satu-satunya Prasaja Group.

Setelah menghitung hari, satu minggu kemudian pesta pernikahan pun dilaksanakan. Memang sangat terkesan terburu-buru bagi sebagian tamu undangan. Tak luput pernikahan itu juga mengundang kehebohan besar.

Reyana anak tunggal dari Reynand Prasaja menikah dengan seorang lelaki yang merupakan pewaris dari perusahaan Aditama yang tidak sejajar dengan perusahaan besar tersebut.

Berita keanehan tersebut tentu sampai ditelinga keluarga. Bahkan Jaya sekali pun tau, kalau orang-orang sangat membandingkan dirinya dan Reyana. Tapi untungnya mereka tidak menggubris sedikit pun tentang masalah itu.

****

Dan, hari ini adalah hari pernikahan keduanya.

Reyana tengah duduk di depan meja rias saat itu. Terlihat sang mama tengah menemani anak gadisnya yang baru saja selesai dirias oleh seorang make up artis terkenal tanah air.

"Duh, anak mama cantiknya." sang mama langsung mendekati Reyana dengan erat dengan kebahagiaan yang tiada terkira. "Mama senang akhirnya kamu menikah." mengelus kedua pipi putrinya pelan. "Mama harap nanti kamu akan bahagia bersama Jaya."

Reyana tersenyum. Apa mungkin kebahagiaan akan menghampirinya nanti?

"Nak!"

Menoleh kebelakang, pandangan Reyana tiba-tiba beralih pada sosok laki-laki berjas hitam yang akan menikahkannya dengan Jaya nanti.

Sang ayah tersenyum dan terlihat menghela nafas bahagia. Namun juga seperti tak rela akan ditinggalkan oleh putri satu-satunya untuk menikah.

"Ayah, jangan sedih." tuturnya lembut. "Siapa coba yang meminta aku untuk menikah." lagi, Reyana berusaha mengembangkan senyumnya. Menampakkan raut wajah bahagia kepada sang garda pertama dalam hidupnya. Maka gadis itu pun beranjak untuk memeluk sang ayah.

"Ayah..."

Ayah pun membalas pelukan putrinya tak kalah eratnya. "Ayah akan sangat kehilangan kamu."

"Ayah jangan bicara begitu. Bukannya ayah sendiri yang bilang bahwa aku melakukan ini untuk kebahagiaan."

Ayah mengangguk. "Itu benar, anak ayah harus bahagia." lalu melepas pelukan mereka untuk saling bersitatap. "Ingat, jika nanti Jaya menyakiti kamu. Kamu harus bilang pada ayah."

Senyuman itu tersungging kembali. "Ayah jangan khawatir. Aku dan Jaya akan berusaha untuk selalu bahagia."

****

Pesta pernikahan kemudian diadakan di sebuah ballroom gedung hotel mewah, setelah mereka selesai melakukan janji pernikahan tadi pagi tadi di lain tempat.

"Lo cantik juga ya." Ujar Jaya saat ia menatap Reyana yang berdiri disampingnya saat mereka bersiap hendak naik pelaminan.

"Ngomong sama istri yang mesra dong. Masak pakai bahasa gaul begitu." Rupanya nenek Miska yang tengah membenahi riasan rambut Reyana yang sedikit mengganggu mendengar ucapan Jaya. "Panggil sayang atau cintaku gitu loh, biar enak dengernya."

Dalam hati Jaya tertawa, namun benar mereka sekarang suami istri. "Iya, maksudnya kamu cantik sayang." Bisiknya semakin dekat di telinga Reyana.

Tanpa sadar ucapan itu membuat Reyana bergidik geli, lantas menoleh kearah Jaya dengan tatapan aneh.

CINTA UNTUK REYANA (END) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang