7

124 98 22
                                    

Happy reading❤

Rere yanga sudah selesai makan langsung bakit dari tempat duduk nya.

"Gue duluan." Ucap nya.

"Eh tungguin Re, bentar lagi aku selesai." Ucap Cinta.

"Lo sama gue aja biarin Rere ke kelas." Ucap Deva.

Rere semakin kesal dengan Deva, dia langsung pergi begitu saja.

Langit yang melihat langsung mengejar Rere.

"Eh walang sangit lo mau kemana?." Tanya Deva.

"Pergi." Ucap nya singkat.

Kali ini tinggal Deva dan Cinta yang duduk di kantin.

Deva yang sedari tadi memperhatikan Cinta yang masi memakan makanan nya.

"Ekhm Cantik eh maksud nya Cinta."
Panggil nya.

"Iya kenapa?"

"Lo cantik." Gombal Deva.

"Gobal banget si Lo." Ucap Cinta.

"Hehe minta nomer lo dong." Ucap Deva sambil menyodorkan Hp nya ke Cinta.

"Oke ini." Ucap nya mebgambil alih Hp Deva dan memasukan nomer nya.

•••

Disisi lain Rere duduk di bangku taman apakah dia sedih? Tentu saja iya. Tetapu apakah ia harus ikhlas?

"Arrrg kenapa si gue harus suka sama orang yang ga suka gue." Ucapnya pelan.

"Udah gue duga lo disini Re." Ucap Langit langsung mendudukan dirinya di samping Rere.

"Ngit, gue tau kalo lo tau soal perasaan gue ke Deva. Tapi apa boleh gue egois buat minta Deva bales perasaan gue?."

"Enggak dicintai balik oleh orang yang kita cinta memang sakit rasanya. Tapi lebih sakit dipaksa mencintai orang yang enggak kita cinta."
"Apa lo tega liat Deva sakit karna harus maksain suka sama lo?." Lanjut nya.

"Trus apa beda nya sama dia yang tega liat gue tersakiti ngeliat dia yang selalu gombalin cewe cewe di luar sana." Ucap Rere.

"Itu karna dia ga tau kalo lo suka sama dia Re. Makan nya Deva kaya gitu."

"Kalo gitu, apa harus gue kasi tau kalo gue suka sama dia?."

Langit hanya diam menatap Rere.

Bell masuk berbunyi.

"Masuk geh Re." Ucap nya, lalu mengacak rambut Rere dan pergi meninggal kan nya.

•••

Saat Rere sampai di kelas dia melihat sekarang kelas nya jam kosong.
Ah tau gitu tadi Rere tetap diam di taman atau ke perpustakaan untuk sekdar mencari ketenangan.

Tapi apa daya dirinya terlalu mager untuk kembali keluar kelas dan memutuskan untuk duduk di bangku nya.

Saat duduk Rere sudah di sambut oleh senyuman manis dari Cinta.

"Re lo tau ga?." Tanya Cinta.

"Ngga." Jawab Rere cuek.

"Ih Ree gue belum selesai ngomong."

"Yauda lanjut."

"Tadikan si Deva tu ge wa gue trus dia tu ngegombal terus gitu." Ucap Cinta.
"Dia emang gitu ya Re? Suka ngegobal gitu? Atau cuma main main doang?." Lanjut nya bertanya.

Saat mendengar itu Rere langsung mengingat ucapan Langit.

"Apa lo tega liat Deva sakit karna harus maksain suka sama lo?."

Seketika otak nya langsung berfikir, mungkin gue emang ga jodoh sama Deva, gue pernah baca dibuku kalo cinta itu kan harus merelakan.

"Ree kok ngelamun sii." Ucap Cinta sambil melambaikan tangan nya di depan wajah Rere.

"Ahh iya, kayak nya Deva suka deh sama lo Ta." Ucap Rere.

"Masa si Re? Gue takut dia cuma main main." Ucap Cinta.

"Dia tu jarang banget ngegombalin cewe Ta. Keknya emang dia suka sama lo deh." Ucap Rere dengan pasrah.

Sementara Cinta hanya senyum senyum sendiri saat mendapat notifikasi chat dari Deva.

Rere pun menidurkan kepalanya di meja berharap bisa melupakan beban nya ini, ternyata benar bahwa cinta itu merumitkan. Tapi tetap msi rumitan Matematika Fisika dan Kimia.














Makasi buat yang uda baca dan vote.
See you

JUST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang