Happy reading❤
Langit membawa Rere pergi ke kantin, dia menyuruh Rere kembali duduk di tempat yang sama dan memakan makanan nya kembali.
"Makan." Ucap nya.
"Udah ga napsu gue."
"Makan aja woi, gausah acara sedih sedihan deh lo. Cowo tu bukan cuma Deva!." Ucap Langit.
Rere menatap Langit yang juga sedang menatap nya.
"Huaaaaa." Tiba tiba saja tangis Rere pecah, untung saja posisi kantin sekarang lagi sepi."Eh kok malah nangis si?" Langit kebingungan.
"Abis nya lo malah ngebentak, hiks hiks." Ucap Rere sambil sesegukan.
"Ya maap."
Rere berdiri meninggalkan Langit.
"Mau kemana?." Tanya Langit."Kelas."
Merka pun pergi kekelas bersama.
•••
Sesampai nya di kelas Rere melihat kelas sudah ramai dan banyak sekali siswa siswi yang membicarakan soal Deva yang menembak Cinta tadi.
Rere hanya diam berpura pura tidak mendengar dan memejamkan matanya sambil menyandarkan kepala nya di meja.
Rere pernah bertekat kan waktu itu, kalau dia ga mau sedih sedih lagi masalah Deva, dia tau kok walaupun Deva ga suka dia tapi Deva masi peduli sama Dia. Pikir Rere.
Kelas kembali heboh melihat Cinta yang di antar kekelas oleh Deva.
Deva mengantar Cinta sampai ke bangku dimana disana juga ada Rere yang masi menenggelamkan kepalanya di meja."Hai Rere." Sapa Cinta.
Rere pun mendongak menatap keduanya dengan wajah datar kemudian kembali menenggelamkan wajahnya."Mungkin kecapean abis di hukum, aku ke kelas ya." Ucap Deva dan di angguki Cinta.
Saat Deva pergi suara riuh siswa siswi memenuhi kelas.
"Aaaa...""Gue iriii..."
"Jomblo diem dehh."
Seperti itulah respon mereka.
Sedangkan Cinta hanya bisa tersipu malu atas perlakuan mereka.Pelajatan kembali di mulai, rasanya Rere malas sekali hari ini. Dia sama sekali tidak fokus pada guru sejarah yang sedang menjelaskan.
Sampai akhirnya bell pulang pun berbunyi.
Rere merapihkan meja nya begitu juga dengan Cinta, mereka tinggal berdua di dalam kelas.
"Re gue duluan ya." Ucap nya.
"Hmm."
Saat sampai di depan pintu, Cinta berpapasan dengan Deva. Mereka saling melemparkan senyuman kemudiam Cinta pergi meninggalkan Deva.
Tapi tunggu, bukan nya Deva mau jemput Cinta ya. Pikir Rere.
Deva masuk ke dalam kelas. "Lama amat si lo Re." Uacap Deva sambil membantu Rere merapihkan buku buku di meja.
"Makannya yang di keluarin tu buku pelajaran aja, jangan semua buku di keluarin gini kan lama jadinya." Ceramah nya.
"Lo ngapa kesini? Ga bareng aja tu sama PACAR lo?." Tanya Rere sambil menekan kan kata pacar.
"Terserah dong, orang gue mau nya sama lo." Jawab nya santai. "Udah ayok ah keburu sore." Lanjut Deva.
"Gue bareng Langit." Ucap Rere.
"Bareng gue aja udah, gue bawa mobil kan adem tu."
"Gamau."
"Jangan bandel deh."
Rere hanya diam di posisi nya.
Ting
Langit:
Re, gue ada kelas tambahan kan senin besok mau olimpiade.Lo naik go jek aja ya? Gue pesenin mau?
Deva ikut mengintip pesan dari Langit. Kemudiam dia merebut hp Rere dan mengirim pesan suara.
You:
Rere sama gue~"Apaan si Dev." Ucap Rere kemudian mengambil hp nya kembali.
"Re gausah mulai deh, hari ini kan bonyok lo pulang gue disuruh mama jemput sama lo."
"Oh yaudah ayok." Ucap Rere agak semangat kemudian berjalan duluan meninggal kan Deva.
•••
Diperjalanan mereka berdua hanya saling diam.
"Dev." Panggil Rere untuk membuka suara.
"Apaan?."
"Lo beneran pacaran sama Cinta?." Tanya Rere.
"Ngga."
Udah lama banget ga up hehe.
Thank you udah baca dan vote.
See you💜
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FRIEND
Teen Fiction[Slow update] ternyata bener ya apa kata orang, kalau persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu pasti melibatkan perasaan. seperti yang dialami oleh Rere, Deva dan Langit. Mereka berteman dari kecil, Mereka memiliki perasaan suka, namun tidak...